Jatidiri B Diperlukan

Minggu, 13 September 2015 - 12:09 WIB
Jatidiri B Diperlukan
Jatidiri B Diperlukan
A A A
SEMARANG - Manajemen PSIS Semarang menyambut baik rencana renovasi Stadion Jatidiri mulai 2016. Namun, jika stadion tersebut akan digunakan setiap hari untuk latihan dan pertandingan resmi, upaya perbaikan yang menelan dana ratusan miliar terancam sia-sia.

Pasalnya, rumput lapangan akan cepat rusak. Padahal stadion tersebut rencananya dibangun bertaraf internasional sehingga bakal digunakan untuk ajang bukan dalam negeri saja. Atas dasar itu, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah diminta membangun lapangan lagi di sekitar kompleks Jatidiri.

”Kami menyarankan dan usul kepada dinas terkait juga berpikir untuk membangun lapangan khusus di sekitar kompleks stadion untuk latihan. Kanbisa digunakan juga oleh Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga (PPLP) Jateng, PSIS Semarang dan klub lain,” kata Penasihat PSIS Semarang Wahyu Winarto, menanggapi rencana segera direnovasinya Stadion Jatidiri. Menurut Wahyu, selama ini pemain PSIS menggunakan Stadion Jatidiri untuk latihan dan pertandingan. Akibatnya, kondisi rumput juga banyak yang mengalami kerusakan di beberapa titik dan sudut.

”Kami khawatir jika terus dibiarkan, rumput yang diganti dengan yang lebih mahal akan mudah rusak. Jika Stadion Jatidiri di lapangan A, bisa dibangun lapangan B, karena total lahan yang ada 19 hektare tutur Wahyu. Stadion Jatidiri beberapa waktu lalu pernah dikeluhkan oleh ofisial tim nasional U-19. Saat berencana menggelar uji coba dengan Mahesa Jenar, manajemen Evan Dimas dkk mengecek kondisi rumput stadion.

Mereka menyarankan agar pengurus PSIS memperbaiki kondisi rumput terlebih dulu dan menambah lampu penerangan. Tak ayal, PSIS sementara waktu harus memindahkan lokasi latihan dan seleksi pemain di Stadion Citarum Semarang. Pria yang akrab disapa Liluk ini menerangkan, kondisi rumput Stadion Citarum saat ini juga tidak layak. Padahal dulu pernah direnovasi dan rusak lebih cepat.

”Seingat saya setahun setelah renovasi rumputnya hancur. Karena Stadion milik Pemkot Semarang itu digunakan setiap hari,” paparnya. Di Jawa Tengah, stadion bertaraf internasional tidak digunakan setiap hari. Seperti Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, home basePersijap Jepara. Stadion tersebut tidak dipakai oleh Laskar Kalinyamatsaat berlatih, tapi menggunakan Stadion Kamal Junaidi, home baselama. Sama halnya dengan Stadion Manahan Solo. Markas Persis Solo itu juga tidak dipakai setiap hari, melainkan tim berlatih di Stadion Sriwedari.

”Stadion Gelora Utama Bung Karno juga tidak digunakan setiap hari. Sekelas tim nasional, mau latihan tidak diperbolehkan kecuali mencoba lapangan sehari jelang pertandingan,” ucap Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang Yoyok Sukawi. Pada bagian lain akses keluar - asuk stadion baik itu via Jatingaleh maupun kawasan Semeru juga perlu dikaji lagi karena rawan terjadi kemacetan bila stadion memiliki daya tampung tempat duduk 35.000.

Selama ini dengan kapasitas maksimal 18.000 di kedua titik tersebut mengalami kemacetan parah. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah Hengky Sulomo menyatakan, sejauh ini belum ada rencana untuk membangun lapangan lagi kompleks Stadion Jatidiri. ”GOR Jatidiri juga akan ikut direnovasi,” kata Hengky.

Arif purniawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)