Petani Keluhkan Anjloknya Hargai Cabai
A
A
A
SLEMAN - Para petani cabai di Sleman mengeluhkan anjloknya harga cabai merah keriting di Sleman. Dengan kondisi tersebut, pendapatan mereka menjadi sangat minim.
“Harga sekarang sedang turun, jika dibandingkan sebelum panen,” ungkap Ketua Kelompok Tani Subur Makmur, Jadiyo, di selasela panen cabai merah keriting di Dusun Bulusawit, Desa Purwomartani, Kalasan, kemarin.
Jadiyo menjelaskan, sebenarnya dari sisi produksi sangat bagus dan terus meningkat, hanya karena bersamaan dengan panen raya menyebabkan harga cabai merah keriting menjadi turun. Sebelumnya harganya Rp27.500 per kilogram (kg) setelah panen raya menjadi Rp22.200 per kg. Untungnya, mereka tak lagi mengkhawatirkan pemasarannya sebab selama ini sudah ada pengepul yang akan membeli cabai mereka. “Ya itulah risiko yang harus kami tanggung dan hal tersebut selalu terjadi setiap tahun,” katanya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto yang hadir langsung dalam acara tersebut mengatakan, kelompok tani bukan hanya sebagai solusi dalam hal pemasaran, namun juga permasalahan lain dalam bidang pertanian, seperti benih dan pupuk.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman Widi Sutikno meminta kelompok tani yang selama ini sudah fokus dalam satu komoditas diharapkan tetap komitmen dengan apa yang mereka tanaman selama ini. Terutama di lahan-lahan yang tidak cocok untuk padi.
Priyo setyawan
“Harga sekarang sedang turun, jika dibandingkan sebelum panen,” ungkap Ketua Kelompok Tani Subur Makmur, Jadiyo, di selasela panen cabai merah keriting di Dusun Bulusawit, Desa Purwomartani, Kalasan, kemarin.
Jadiyo menjelaskan, sebenarnya dari sisi produksi sangat bagus dan terus meningkat, hanya karena bersamaan dengan panen raya menyebabkan harga cabai merah keriting menjadi turun. Sebelumnya harganya Rp27.500 per kilogram (kg) setelah panen raya menjadi Rp22.200 per kg. Untungnya, mereka tak lagi mengkhawatirkan pemasarannya sebab selama ini sudah ada pengepul yang akan membeli cabai mereka. “Ya itulah risiko yang harus kami tanggung dan hal tersebut selalu terjadi setiap tahun,” katanya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto yang hadir langsung dalam acara tersebut mengatakan, kelompok tani bukan hanya sebagai solusi dalam hal pemasaran, namun juga permasalahan lain dalam bidang pertanian, seperti benih dan pupuk.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman Widi Sutikno meminta kelompok tani yang selama ini sudah fokus dalam satu komoditas diharapkan tetap komitmen dengan apa yang mereka tanaman selama ini. Terutama di lahan-lahan yang tidak cocok untuk padi.
Priyo setyawan
(ftr)