SDK Kadirojo Isi Haornas dengan Membatik

Kamis, 10 September 2015 - 11:56 WIB
SDK Kadirojo Isi Haornas dengan Membatik
SDK Kadirojo Isi Haornas dengan Membatik
A A A
SLEMAN - Langkah SD Kanisius Kadirojo, Purwomartani, Kalasan, dalam memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas), Hari Aksara, dan Hari Perlindungan Ozon Sedunia, patut diapresiasi.

Sebab dalam memperingati tiga hari tersebut, tidak dengan kegiatan seremonial melainkan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan siswa langsung. Di antaranya karnaval, pertunjukan dolanan anak, penulisan aksara Jawa, workshop tentang ozon, dan membatik. Karnaval dan pertunjukan dolanan anak dilakukan kelas I-III, penulisan aksara Jawa dan workshop tentang ozon diikuti kelas IV, serta membatik bagi kelas V dan VI.

Pemilihan tema-tema itu bukan tanpa alasan. Selain untuk lebih mengenalkan siswa terhadap budaya dan lingkungan yang juga produk asli Indonesia. Dengan begitu para siswa diharapkan bisa ikut melestarikannya. “Itulah beberapa tujuan diadakannya kegiatan ini,” ungkap kepala sekolah SD Kadirojo, Theresia Tin Supartinah yang akrab disapa Tin di sela-sela kegiatan, kemarin.

Tin mengatakan, khusus untuk batik, para siswa bukan asal membatik. Namun motif batik yang mereka kerjakan merupakan perpaduan beberapa motif, yaitu yayasan kanisius, Candi Sambisari, salak parijotho, dan Sleman Sembada. Perpaduan motif-motif itu juga bukan tanpa sebab. Pertama, lambang Yayasan Kanisius berbentuk kapal dengan Candi Sambisari.

Karena SD Kanisius Kadirojo berdekatan dengan candi itu sehingga siswa diharapkan bisa terus mengenal cagar budaya. Kedua, motif salak parijotho yang merupakan batik khas Sleman. Terakhir, lambang Sleman Sembada yang digambarkan dalam bentuk segitiga bergaris.

“Tiga simbol tersebut sengaja dipadukan. Tujuannya agar para siswa mengenal tempat di mana mereka tinggal saat ini, yakni Sleman sebagai tempat pijakan dan Kanisius sebagai yayasan yang telah mendidik,” katanya.

Menurut Tin, yang lebih penting lagi dari kegiatan membatik tersebut, yakni ada niat para siswa yang mau meluangkan waktu untuk mengangkat batik sebagai warisan budaya Indonesia. Termasuk ke depannya, kain batik hasil karya siswa itu akan digunakan sebagai seragam khusus SDK Kadirojo. Siswa kelas V SDK Kadirojo, Divangga Padma mengatakan, sebelum membatik siswa membuat pola di atas kain putih, setelah itu baru membatik di atas pola yang dibuat.

Namun dalam membatik ini harus hati-hati, terutama agar saat menggoreskan canting di kain sesuai dengan pola yang ada sehingga tidak mblobor. “Intinya harus teliti, hati-hati dan telaten,” katanya.

Priyo setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4639 seconds (0.1#10.140)