Warga Sukakersa dan Cipaku Was was

Kamis, 10 September 2015 - 11:42 WIB
Warga Sukakersa dan...
Warga Sukakersa dan Cipaku Was was
A A A
SUMEDANG - Kekhawatiran semakin naiknya permukaan air genangan Waduk Jatigede terus menghantui warga Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, dan Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede.

Sekretaris Desa Sukakersa Te ten Mustari mengatakan, 10 hari pascapenggenangan, sekitar 500 KK belum pindah dari tempat semula karena masih belum menerima uang ke rohiman. “Masih banyak yang belum pin dah, karena banyak juga yang belum mendapatkan uang kerohiman. Saat ini, warga sudah tidak konsentrasi, apalagi jika mendengar kabar air genangan semakin meninggi,” ujarnya kepada Koran Sindokemarin.

Hal serupa dirasakan warga Desa Cipaku, khususnya war ga di dusun terdalam seper ti di Dusun Cisarasat dan Du sun Landeuh. Mereka, menya yangkan tidak adanya sosia lisasi dari pemerintah terkait pergerakan air genangan. Sehingga membuat warga dihantui rasa was was. “Tidak tahu kapan air sampai ke Cipaku, tapi saya takut ka rena tidak ada sosisalisasi sa ma sekali,” ujar tokoh pemuda Cipaku, Rudi Bratamanggala.

Seharusnya, kata dia, kepanikan warga bisa di tenangkan pihak pemerintah. Jangan sampai dalam kondisi seperti sekarang warga semakin ter tekan. “Kami harapkan semua pihak bisa melindungi war ga yang dalam ketertekanan psikis,” katanya. Sementara itu, Kepala Satker (satuan kerja) Waduk Jatigede Airlangga Mardjono me ngatakan, tidak ada kendala pascapenggenangan wa - duk 31 Agustus lalu.

“Untuk kendala tidak ada. Untuk Desa Sukakersa dan Desa Cipaku berada di elevasi 221 mdpl dan akan tergenang pada hari ke 48. Sampai di elevasi 260 (waduk terisi penuh) jatuh pada hari ke220,” katanya.

Aam aminullah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7551 seconds (0.1#10.140)