Sendang Grogolan Bakal Jadi Objek Wisata Andalan
A
A
A
BOJONEGORO - Sendang Grogolan di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, bakal dijadikan salah satu objek wisata alam andalan Kabupaten Bojonegoro.
Sendang Grogolan ini berada di tengah hutan wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro. Sendang Grogolan menyimpan pesona alam yang menarik. Meski pada musim kemarau, sendang ini tak pernah surut. Sendang ini airnya jernih dan dikelilingi pohon-pohon rindang. Air di sendang ini juga dijadikan penyuplai air baku PDAM Bojonegoro.
Kepala Dusun Grogolan, Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kusnandar, 42, mengatakan, pengembangan wisata alam itu sesuai dengan program Pemkab Bojonegoro yang akan menggali potensi desa di masing-masing kecamatan. “Rencananya akan dibuka (kawasan wisata) pada Desember mendatang,” katanya.
Sementara tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tengah menggarap potensi wisata di tiga kecamatan yang dianggap menjanjikan. Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Kapas, Dander, dan Kalitidu. Daya tarik kawasan wisata yang kini sedang digarap antara lain daya tarik wisata alam, wisata budaya, wisata agro, dan wisata khusus.
Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Eryan Dwi Fatmawati menjelaskan, saat ini Pemkab Bojonegoro sedang mengidentifikasi dan inventarisasi potensi wisata di Bojonegoro, baik yang saat ini ada ataupun sedang digali untuk dikembangkan. “Bojonegoro memiliki kekayaan potensi, yang apabila digarap lebih lanjut nanti akan menambah daftar destinasi kunjungan wisata di Bojonegoro,” ujarnya.
Potensi-potensi wisata ini nanti akan digolongkan dalam beberapa kriteria antara lain wisata alam, budaya, agropolitan, dan wisata khusus. Lokasi wisata terletak di empat kecamatan, yakni Kapas, Dander, dan Kalitidu (kadeka), kemudian ditambah satu kecamatan lain, Trucuk, yang memiliki potensi wisata agro. “Harapannya ke depan, Kadeka setidaknya akan menambah puluhan objek baru di Bojonegoro,” kata Eryan.
Ditambahkan di Kecamatan Kapas ada sembilan objek terdiri dari wisata petik salak di Desa Tanjungharjo, petik pepaya kalina di Desa Bakalan, Jamur Tiram di Desa Klampok, desa wisata waduk dan tubing sungai di Desa Bendo, dewa wisata industri kreatif di Desa Mojodeso, desa wisata pande besi di Desa Keraton, hingga agro wisata salak di Desa Wedi.
Sementara di Kecamatan Dander, objek wisata yang ada antara lain, The Dander Water Park, kampung kreatif di Desa Dander, serta wisata kuliner ikan di Desa Sumodikaran dan Tempuran. Selain itu, ada desa wisata outbond dan tubing di Desa Ngunut, agrowisata mangga dan outbond di Desa Kunci, wisata pemancingan di Desa Kedungrejo, wisata air di Sumberarum, dan kunci serta wisata gua.
Di Kalitidu, objek wisata yang akan digarap antara lain agro wisata belimbing di Desa Mojo, wisata perahu di Desa Mojo menuju Trucuk, Agro wisata jambu biji merah di Desa Mayanggeneng, pemancangan di Desa Panjunan, serta Waduk Dayaan dan wisata religi di Desa Wotanngare.
Tidak hanya tiga wilayah itu, namun akan dikembangkan pula di wilayah Kecamatan Trucuk, yakni Agro wisata jambu kristal di Desa Pagerwesi dan Padang.
Muhammad roqib
Sendang Grogolan ini berada di tengah hutan wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro. Sendang Grogolan menyimpan pesona alam yang menarik. Meski pada musim kemarau, sendang ini tak pernah surut. Sendang ini airnya jernih dan dikelilingi pohon-pohon rindang. Air di sendang ini juga dijadikan penyuplai air baku PDAM Bojonegoro.
Kepala Dusun Grogolan, Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kusnandar, 42, mengatakan, pengembangan wisata alam itu sesuai dengan program Pemkab Bojonegoro yang akan menggali potensi desa di masing-masing kecamatan. “Rencananya akan dibuka (kawasan wisata) pada Desember mendatang,” katanya.
Sementara tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tengah menggarap potensi wisata di tiga kecamatan yang dianggap menjanjikan. Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Kapas, Dander, dan Kalitidu. Daya tarik kawasan wisata yang kini sedang digarap antara lain daya tarik wisata alam, wisata budaya, wisata agro, dan wisata khusus.
Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Eryan Dwi Fatmawati menjelaskan, saat ini Pemkab Bojonegoro sedang mengidentifikasi dan inventarisasi potensi wisata di Bojonegoro, baik yang saat ini ada ataupun sedang digali untuk dikembangkan. “Bojonegoro memiliki kekayaan potensi, yang apabila digarap lebih lanjut nanti akan menambah daftar destinasi kunjungan wisata di Bojonegoro,” ujarnya.
Potensi-potensi wisata ini nanti akan digolongkan dalam beberapa kriteria antara lain wisata alam, budaya, agropolitan, dan wisata khusus. Lokasi wisata terletak di empat kecamatan, yakni Kapas, Dander, dan Kalitidu (kadeka), kemudian ditambah satu kecamatan lain, Trucuk, yang memiliki potensi wisata agro. “Harapannya ke depan, Kadeka setidaknya akan menambah puluhan objek baru di Bojonegoro,” kata Eryan.
Ditambahkan di Kecamatan Kapas ada sembilan objek terdiri dari wisata petik salak di Desa Tanjungharjo, petik pepaya kalina di Desa Bakalan, Jamur Tiram di Desa Klampok, desa wisata waduk dan tubing sungai di Desa Bendo, dewa wisata industri kreatif di Desa Mojodeso, desa wisata pande besi di Desa Keraton, hingga agro wisata salak di Desa Wedi.
Sementara di Kecamatan Dander, objek wisata yang ada antara lain, The Dander Water Park, kampung kreatif di Desa Dander, serta wisata kuliner ikan di Desa Sumodikaran dan Tempuran. Selain itu, ada desa wisata outbond dan tubing di Desa Ngunut, agrowisata mangga dan outbond di Desa Kunci, wisata pemancingan di Desa Kedungrejo, wisata air di Sumberarum, dan kunci serta wisata gua.
Di Kalitidu, objek wisata yang akan digarap antara lain agro wisata belimbing di Desa Mojo, wisata perahu di Desa Mojo menuju Trucuk, Agro wisata jambu biji merah di Desa Mayanggeneng, pemancangan di Desa Panjunan, serta Waduk Dayaan dan wisata religi di Desa Wotanngare.
Tidak hanya tiga wilayah itu, namun akan dikembangkan pula di wilayah Kecamatan Trucuk, yakni Agro wisata jambu kristal di Desa Pagerwesi dan Padang.
Muhammad roqib
(ftr)