Nenek Tewas Tertimpa Rumah Ambruk
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Nasib tragis nasib menimpa Waritem, 80, warga Dusun Purworejo, Semugih, Rongkop, Gunungkidul. Nenek ini tewas mengenaskan setelah rumah tua yang ditempatinya ambruk dan menimpa dirinya saat terbaring di dipan kayu di dalam rumahnya, kemarin.
Informasi yang berhasil dihimpun KORAN SINDO YOGYA di lokasi kejadian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Waktu itu nenek tersebut tertidur di dipan lantaran sakit-sakitan. Tiba-tiba angin besar menerpa rumah berdinding anyaman bambu tersebut. Tak tahan menahan terpa an angin, rumah yang berada di lereng bukit ini akhirnya am bruk. Waritem pun tertimpa material rumah dan langsung tewas.
Kepala Desa Semugih Suharyadi mengungkapkan, saat dilakukan evakuasi, kondisi kor ban terjepit daun pintu dan ma terial atap. Beban berat material kayu dan genteng mem - buat nenek malang ini ti dak bisa menyelamatkan diri. ”Pa dahal biasannya nenek itu sering duduk-duduk di depan rumah. Namun saat kejadian ta di dia tidur di dipan, tidak bi sa bergerak karena sudah terla lu tua,” ungkapnya kepada war ta wan di lokasi kejadian, ke marin. Para warga langsung berduyun-duyun menuju lokasi dan membantu mengevakuasi.
Sayang, luka di bagian kepala dan be berapa bagian tubuhnya mem buat Waritem tidak bisa diselamatkan. “Dia meninggal di lokasi, badannya tertimpa ma terial atap rumah dan daun pintu,” katanya. Haryadi menuturkan, sebenarnya nenek tersebut memiliki anak yang mampu. Beberapa waktu lalu dia sempat dibujuk untuk ikut anaknya di Solo, Jateng. Namun dia tetap tidak mau dan memilih tinggal sendirian di rumah tersebut. ”Anaknya satu di Solo, di sini juga tidak memiliki kerabat,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek AKP Sunarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pe - me riksaan medis terkait kondisi korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah langsung diserahkan ke pihak masyarakat. “Kejadian ini murni ke ce lakaan karena rumah ro - boh tersapu angin,” katanya.
Tim Badan Penang gulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul kemarin juga langsung menuju TKP. Dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD Budhi Harjo, tim langsung membawa bantuan pemakaman ”Sebenarnya pemerintah berkeinginan membangun rumah milik korban. Namun ternyata, korban tinggal seorang diri, jadi kami hanya membantu logistik,” ucapnya.
Suharjono
Informasi yang berhasil dihimpun KORAN SINDO YOGYA di lokasi kejadian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Waktu itu nenek tersebut tertidur di dipan lantaran sakit-sakitan. Tiba-tiba angin besar menerpa rumah berdinding anyaman bambu tersebut. Tak tahan menahan terpa an angin, rumah yang berada di lereng bukit ini akhirnya am bruk. Waritem pun tertimpa material rumah dan langsung tewas.
Kepala Desa Semugih Suharyadi mengungkapkan, saat dilakukan evakuasi, kondisi kor ban terjepit daun pintu dan ma terial atap. Beban berat material kayu dan genteng mem - buat nenek malang ini ti dak bisa menyelamatkan diri. ”Pa dahal biasannya nenek itu sering duduk-duduk di depan rumah. Namun saat kejadian ta di dia tidur di dipan, tidak bi sa bergerak karena sudah terla lu tua,” ungkapnya kepada war ta wan di lokasi kejadian, ke marin. Para warga langsung berduyun-duyun menuju lokasi dan membantu mengevakuasi.
Sayang, luka di bagian kepala dan be berapa bagian tubuhnya mem buat Waritem tidak bisa diselamatkan. “Dia meninggal di lokasi, badannya tertimpa ma terial atap rumah dan daun pintu,” katanya. Haryadi menuturkan, sebenarnya nenek tersebut memiliki anak yang mampu. Beberapa waktu lalu dia sempat dibujuk untuk ikut anaknya di Solo, Jateng. Namun dia tetap tidak mau dan memilih tinggal sendirian di rumah tersebut. ”Anaknya satu di Solo, di sini juga tidak memiliki kerabat,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek AKP Sunarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pe - me riksaan medis terkait kondisi korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah langsung diserahkan ke pihak masyarakat. “Kejadian ini murni ke ce lakaan karena rumah ro - boh tersapu angin,” katanya.
Tim Badan Penang gulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul kemarin juga langsung menuju TKP. Dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD Budhi Harjo, tim langsung membawa bantuan pemakaman ”Sebenarnya pemerintah berkeinginan membangun rumah milik korban. Namun ternyata, korban tinggal seorang diri, jadi kami hanya membantu logistik,” ucapnya.
Suharjono
(ars)