Petugas Dilempari Botol Minuman Plastik

Jum'at, 04 September 2015 - 09:06 WIB
Petugas Dilempari Botol Minuman Plastik
Petugas Dilempari Botol Minuman Plastik
A A A
PALEMBANG - Minimnya informasi diterima peserta yang hen dak mencairkan dana jaminan hari tua (JHT) di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabang Palembang, menimbulkan kericuhan antara peserta dengan petugas layanan di kantor tersebut, kemarin.

Kekecewaan para peserta JHT yang sudah datang sejak pa gi itu, semakin memuncak ke tika panitia menyampaikan for mulir pendaftaran pencairan JHT habis dan melarang pe se rta masuk ke dalam kantor. Beberapa peserta yang kesal, sempat melemparkan botol minuman plastik secara betu bi-tubi ke arah petugas layanan yang berada di depan pintu masuk kantor tersebut. Aksi dorong-dorongan pun ju ga sem pat terjadi antara peserta dan petugas yang hendak masuk.

“Bagaimana petugas BPJS Ke tenagakerjaan cabang Palembang ini. Sudah lambat mem be rikan layanan dan sosialiasi informasinya minim, baik melalui media cetak atau elektronik terkait syarat pencair an JHT dan waktu pencairan nya,” kata Rediyanto, 29,warga Lorong Margo, Kabupaten Banyuasin itu kepada KO RAN SINDO PALEMBANG saat hendak mencairkan dana JHT. Bahkan, ia yang bukan warga Kota Palembang, harus datang dua hari berturut-turut untuk mengurus prosedur pen cairan dana JHT yang sudah diajukannya sebelum tang gal 1 September 2015.

“Intinya pertugas pela yanan terlalu bertele-tela, setelah an tre mengambil formulir pe - nga juan. Kemudian peserta pen cair dana juga harus antre lagi untuk mengajukan berkas pengusulan,” ucapnya. Selanjutnya, kata dia, pengaju dana JHT harus kembali antre ke bank.

“Proses panjang dan jumlah pencair yang ramai ini akhirnya ribut dan ada yang lempar boto lagi. Apalagi, pencair dana JHT harus antre masuk kantor, padahal sudah lama menunggu di luar,” ujar man tan pekerja PT SP2J Kota Palembang itu. Ia menambahkan, dana JHT yang akan dicairkannya se be sar Rp3 jutaan lebih dan ba ru bisa diperoleh setelah dua hari mendatangi Kantor BPJS Ke tenagakerjaan cabang Palembang ini.

“Bagaimana orang yang baru masuki berkas. Pasti lama lagi nanti pencairannya. Kami aja yang sejak 1 Sep tem ber baru cair dua hari,” ujarnya. Kekesalan atas layanan Kan tor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang juga diutara kan Yuliani, 31, warga Kecamatan Sako Palembang ini. Menurutnya, petugas BPJS Ke tenagakerjaan cabang Palembang nampaknya belum siap dengan perubahan peraturan yang menimbulkan reak si dari para pengaju dana JHT ini. Yuliani mengaku membantu mengurus JHT milik suaminya yang sudah mencapai sekitar Rp20 jutaan, akibat sudah bekerja selama 15 tahun.

“Baru datang hari ini, dan ter kejut juga dengan keributan yang terjadi antara pencair dana JHT dan petugas BPJS Ketenaga kerjaan. Akhirnya saya gantian sama bapak antre, karena me mang lama dan padat,” katanya. Yuliani berharap, pihak Kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Palembang ke depan dapat meningkatkan la yanannya.”Bisa memperbanyak sosialisasi atau memperbanyak petugas informasi di depan, sehingga peserta yang ingin mencairkan dapat cepat terlayani dan tidak antre panjang, hanya ingin ta hun prosedur pencairan,” ucap nya.

Menanggapi hal ini. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Palembang Budi Priyono mengatakan, pihaknya telah ber usaha maksimal memberikan pelayanan kepada para peserta yang hendak mencairkan dana JHT. “Memang sejak adanya revisi aturan dari pusat, pencairan JHT di kantor kita jadi over dari kemampuan normal kantor kami. Biasanya, layanan hanya seki tar 100 orang per hari. Tapi, se jak 1 September lalu, layanan terutama pengajuan atas pencair an JHT, sampai dengan 150- 200 antrean,” kata Budi.

Sebenarnya pihaknya sudah jauh hari mengantisipasi terjadinya ledakan peserta pencair JHT ini. Salah satu caranya de - ngan memperpanjang jam layan an pengurusan atau pen - cair an JHT sampai pukul 20.00 WIB sejak 2 September lalu. “Sebelumnya layanan kita buka pukul 08.00-16.00 WIB, sekarang sam pai pukul 20,00 WIB. Terma suk menambah petugas laya nan,” ujarnya.

Budi menambahkan, pihaknya juga telah menawarkan solusi kepada para peserta yang akan mencairkan dana JHT, dapat dilakukan dengan menggunakan lima bank yang sudah ditentukan pihaknya. “Awalnya, kami menawarkan mau transfer atau tunai. Ternyata, banyak minta tunai uangnya. Akan tetapi, ternyata kami kesulitan untuk menyediakan uang tunai. Jadi kita harapkan peserta ada tabungan bank tertentu, sehingga bisa lang sung kita transfer,” katanya.

Budi juga menepis adanya isu yang beredar di kalangan peserta pencairan JHT, bahwa, kan tornya hanya melayani pencairan dana JHT sampai 15 September nanti.” Tidak benar itu ki ta siap melayani kapan saja sesuai aturan yang sudah ada,” ujar nya.

Tasmalinda
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5102 seconds (0.1#10.140)