9 Orang Sudah Meregang Nyawa

Jum'at, 04 September 2015 - 08:30 WIB
9 Orang Sudah Meregang Nyawa
9 Orang Sudah Meregang Nyawa
A A A
GARUT - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut kembali menerima pasien korban miras oplosan. Mereka adalah Diki, 16, Cecep, 28, Widi, 18, dan Alan, 29, yang semuanya warga Kecamatan Garut Kota.

“Keempat orang yang baru masuk ini masih ditangani di IGD. Gejalanya sama seperti pasien miras oplosan yang lain,” kata Petugas IGD RSUD dr Slamet Garut Asep Roni Irianto, ke marin. Berdasarkan catatan petugas IGD, Diki tiba di rumah sakit, Rabu (2/9) malam pukul 23.47 WIB dan Cecep pukul 23.50 WIB. Sementara Widi tiba Kamis (3/9) siang pukul 12.00 WIB, dan Alan pukul 15.20 WIB.

“Penanganan yang dibe ri kan kepada pasien bernama Ce cep hanya kurang lebih satu jam saja. Dia kemudian meninggal pada pukul 00.50 WIB,” ujar Asep. Asep menambahkan, jumlah pasien miras oplosan yang masih dirawat di IGD tinggal lima orang, yakni Miftah, 23, Rid wan, 16, Diki, 16, Widi, 18, dan Alan, 29. Sementara pasien lain telah dipindah ke ruang rawat inap.

“Miftah dan Ridwan yang masuk Rabu sore kondisinya ma sih belum stabil. Jadi masih di IGD,” ujarnya. Rata-rata korban miras oplosan berkondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit. Tidak ha - nya mengeluhkan mual dan pusing, beberapa di antaranya bah kan dalam keadaan tidak sadarkan diri ketika tiba. Selama di IGD, mereka menjalani kuras lambung untuk mengeluarkan racun mematikan dalam tubuh. Maklum, belasan orang ini mengonsumsi miras racikan yang terdiri dari alkohol murni berbagai kadar yang dicampur suplemen dan minuman energi.

Berdasarkan pemeriksaan, para korban miras oplosan ini mengalami kebocoran pada or - gan lambung. Dokter yang merawat pasien korban miras op - losan Zaini Abdilah mengatakan, penyebab para korban me ngalami keracunan adalah kan dungan alkohol murni yang mereka konsumsi. “Orang-orang ini sengaja me masukan alkohol murni berkadar 95% dan 70% kedalam minumannya. Kandungan alkohol sedemikian rupa itu sangat membahayakan. Bahkan untuk alkohol yang 95%, membuka botolnya saja harus hatihati karena bisa menyakiti kulit. Tak heran ada yang meninggal oleh sebab lambungnya bocor,” terang Zaini.

Keadaan korban selamat pun tak jauh berbeda dari mereka yang telah meninggal, yaitu sama-sama mengalami ke - bocoran lambung. Nyawanya ma sih tertolong karena upaya pem bersihan racun dari sistem pencernaan mereka berhasil ketimbang korban yang tidak tertolong. “Minumannya bukan che rry belle, tapi racikan sendiri,” ujarnya. Dengan demikian, sejak Senin (31/8) lalu, korban miras op losan yang dilarikan kerumah sakit pemerintah ini sebanyak 20 orang, enam orang di anta ranya meregang nyawa di IGD.

Adapun keenam korban tewas adalah Syamsul, 24, warga Kecamatan Cilawu; Heri, 20, war ga Kecamatan Garut Kota; Adri, 17, warga Kecamatan Garut Kota; Muhammad Rizki, 15, warga Kecamatan Garut Kota; Yana, 39, warga Kecamatan Garut Kota; dan Cecep, 28, warga Kecamatan Garut Kota.

Sementara yang masih dirawat adalah Roni, 18, warga Kecamatan Garut Kota; Romi, 20, warga Kecamatan Garut Kota; Ivan, 22, warga Kecamatan Cikajang; Deri, 18, warga Kecamatan Cilawu; Erwin, 20, warga Kecamatan Cilawu; Edih, 24, warga Kecamatan Cilawu; An war, 15, warga Kecamatan Ga rut Kota; Ipis, 50, warga Kecamatan Garut Kota; Regi, 17, warga Kecamatan Samarang; Mi ftah, 23, warga Kecamatan Garut Kota; Arif, 16, warga Kecamatan Cilawu; Ridwan, 16, war ga Ke camatan Garut Kota; Diki, 16, warga Kecamatan Garut Ko ta; Widi, 18, warga Kecamatan Garut Kota; dan Alan, 29, warga Kecamatan Garut Kota.

Berbeda dengan para korban yang dilarikan ke rumah sakit, rupanya ada juga korban miras oplosan lain yang tewas di rumahnya masing-masing. Mereka adalah Dea Galih, 14, Ganjar, 24, dan Pian, 20, yang semuanya warga Kecamatan Garut Kota.

Fani ferdiansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7137 seconds (0.1#10.140)