Mewujudkan Sleman sebagai Smart Regency

Rabu, 02 September 2015 - 08:28 WIB
Mewujudkan Sleman sebagai Smart Regency
Mewujudkan Sleman sebagai Smart Regency
A A A
Lima tahun meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Sleman dianggap belum cukup bagi mantan Bupati Sleman Sri Purnomo. Dia merasa perlu melanjutkan program-program pembangunan sebelumnya agar Sleman bisa menuju smart regency.

Pelayanan secara smart akan diterapkan, baik di bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, maupun pariwisata. Semua dengan satu tujuan, yakni menjadikan pendapatan per kapita warga Sleman meningkat. Berikut petikan wawancara KORAN SINDO YOGYAdengan cabup Sri Purnomo belum lama ini:

Apa niat Anda mengikuti pilkada?

Niat utama saya mengikuti pilkada yakni ingin melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis selama lima tahun. Baik yang masih dalam program, sedang dilaksanakan, maupun sudah dijalankan. Termasuk akan meneruskan program yang sudah berhasil dan meningkatnya. Terutama, program yang bersentuhan dengan usaha menyejahterakan masyarakat. Agar hasilnya maksimal, program itu bukan hanya dilanjutkan, melainkan perlu berkesinambungan.

Siapa yang mendorong Anda maju?

Selain ingin melanjutkan program pembangunan, saya maju lagi dalam pilkada juga karena adanya keinginan dari sebagian masyarakat untuk meneruskan pembangunan lima tahun ke depan.

Bagaimana respons keluarga di rumah?

Keluarga prinsipnya mendukung, baik istri, anak-anak, maupun keluarga besar. Mereka bukan hanya mendukung, melainkan juga mendoakan.

Tidak takut terjerat kasus korupsi karena sekarang banyak bupati kena kasus?

Mengapa mesti takut jika dalam menjalankan tugas tetap berpedoman sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Jika semua itu bisa dipegang, tentunya dalam menjalankan pemerintahan bisa khusnul khotimah dan selamat sampai akhir. Karena itu, saya sangat menyayangkan kepada temanteman yang terkena kasus korupsi dalam menjalankan tugasnya. Padahal, sudah ada guide-nya (panduan).

Apakah Anda tidak dimintai mahar oleh parpol?

Untuk Pilkada 2015 ini tidak ada parpol yang meminta mahar. Ini lantaran kami samasama mempunyai visi dan misi yang sama, yakni maju bersama-sama.

Lalu, modal apa yang Anda punya sehingga berani maju?

Modal utama adalah dikehendaki sebagian masyarakat. Selain itu, modal yang besar juga menjadikan saya percaya diri untuk maju pilkada demi pembangunan bisa berkelanjutan. Apalagi, saya juga memiliki obsesi menjadikan Sleman sebagai smart regency. Jadi, semua pelayanan dilakukan secarasmart(pintar), cepat, dan tepat serta didukung data yang akurat. Antarinstansi juga saling terhubung sehingga masyarakat dapat mengakses secara terbuka.

Target yang ingin dicapai jika terpilih?

Saya akan membawa masyarakat Sleman lebih sejahtera, pendapatan per kapita bisa naik, mengurangi pengangguran, dan tingkat pendidikan masyarakat semakin tinggi. Minimal setingkat SLTA, bahkan perguruan tinggi. Dengan begitu, Kabupaten Sleman akan lebih maju. Sedangkan, pelayanan secara smartakan diterapkan, baik di bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, maupun aspek lainnya.

Menurut Anda, apa masalah yang dihadapi Kabupaten Sleman?

Selain pembangunan, masalah tertib administrasi warga, seperti mengurus perizinan untuk bangunan usaha maupun kegiatan lainnya, juga harus menjadi perhatian. Pelayanan pemerintah juga harus ditingkatkan, lebih profesional, serta sesuai aturan. Dengan belum tertibnya administrasi, sering terjadi singgungan di tingkat bawah.

Solusinya?

Di samping memberikan pendampingan dan pembinaan, juga harus ada sinergi antara pemkab dan dusun. Semua elemen juga harus dilibatkan dalam pembangunan. Apalagi Sleman merupakan miniaturnya Indonesia. Karena itu, harus dapat dikelola dengan baik agar bukan hanya masalah yang akan diselesaikan. Namun, juga dapat menarik investasi. Jika tidak dikelola dengan baik, tentunya permasalahan itu justru akan menghambat investasi dan pembangunan di Sleman.

Program unggulan apa yang Anda tawarkan kepada masyarakat?

Pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan pariwisata serta aspek lainnya yang mendukung terwujudnya smart regency. Untuk derajat kesehatan, secara kualitas sudah baik. Terbukti, usia harapan hidup (UHP) warga Sleman ratarata 76 tahun. Nantinya akan ditingkatkan menjadi rata-rata 80 tahun. Konsekuensinya, dengan panjang UHP, kerja tidak ada batas waktu. Sekarang Sleman sudah booming manula produktif, mereka tidak merepotkan anak cucu, tapi bisa berbuat dan bermanfaat bagi orang lain.

Bagaimana cara Anda berbagi tugas dengan wakil Anda nantinya?

Karena sudah ada Undang- Undang (UU) Pemda, untuk pem bagian tugas harus dise suai - kan aturan. Yang jelas tugas bupa ti dan wakil bupati tetap harus dilaksanakan secara maksimal.

Priyo setyawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3518 seconds (0.1#10.140)