Pangdam Diminta Jamin Keamanan Pilkada Serentak
A
A
A
MEDAN - Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Lodewyk Pusung resmi menjadi Panglima Kodam l/Bukit Barisan, Senin (31/8), yang ke-38 sejak pertama kali komando dipegang Letnan Jenderal (Letjen) TNI Djamin Ginting.
Proses serah terima jabatan dilakukan dari Letjen TNI Edy Rahmayadi yang saat ini menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) berlangsung di Markas Kodam I/BB di Jalan Gatot Subroto, Medan. Pergantian Pangdam I/BB ini berdasarkan surat keputusan Panglima TNI No Kep/- 662/VIII/2015 18 Agustus 2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi jabatan 52 perwira TNI.
Tugas baru yang sudah di depan mata adalah kesiapan Kodam I/BB membantu Polri untuk pengamanan pilkada serentak 9 Desember. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut Erry Nuradi berharap peran itu dapat diperlihatkan Mayjen TNI Lodewyk Pusung. Mayjen TNI Lodewyk Pusung sebelumnya menjabat Pangdivif-1 Kostrad. Dia juga pernah bertugas menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/- Mulawarman.
Upacara sertijab juga dimeriahkan dengan defile van parade gelar pasukan. Sebelumnya, kedatangan Mayjen TNI Lodewyk Pusung juga disambut dengan pengalungan karangan bunga dan marching band. Turut hadir dalam upacara sertijab Kapolresta Medan Komisaris Besar Pol Mardiaz Kusin, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Medan Syaiful Bahri dan lainnya.
“Alih tugas jabatan di lingkungan TNI merupakan bagian dari dinamika organisasi berkaitan dengan pembinaan. Kepada Pangdam I/BB saya harap bisa mengemban tugas, peran, dan fungsi Kodam I/BB dalam menghadapi tugas yang diembannya,” ujar Letjen TNI Edy Rahmayadi. Dia mengatakan, sebagai Pangkostrad, dirinya optimis tis penggantinya mampu bekerja lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Edy juga mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Kodam I/BB selama mengemban jabatan sebagai Pangdam. Sementara Mayjen TNI Lodewyk Pusung juga optimistis mampu mengemban tugas sebagai Pangdam. “Saya bertekad akan berbuat yang terbaik di sini. Karena prajurit harus lebih profesional dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai anggota TNI,” ucapnya.
Upacara sertijab ditutup dengan penampilan marching band Kodam I/BB dan parade alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki Kodam I/BB. Seusai upacara, Edy dan Lodewyk diarak pasukan dengan cara di gendong di pundak. Sekadar diketahui, Mayjen TNI Lodewyk Pusung merupakan lulusan Akademi Militer 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri.
Plt Gubernur Sumut HT Erry Nuradi dalam kesempatan itu menyampaikan atas nama Pemprov Sumut dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi yang selama menjabat banyak berbuat untuk seluruh teritorial Kodam I/BB dan Provinsi Sumut. “Kebanggaan bagi kami orang Sumut, Pangkostrad adalah warga kami,” kata Erry.
Erry juga mengucapkan selamat bertugas kepada Mayjen TNI Lodewyk Pusung. Dia berharap Pangdam I/BB dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut menjalankan tugas dengan baik. “Sumut akan menyelenggarakan pilkada serentak di 23 kabupaten/kota tahun ini. Kami berharap situasi Sumut dengan bantuan semua pihak, akan tetap kondusif dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut,” katanya.
Sosiolog Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Shohibul Anshor Siregar menilai, setidaknya ada dua pekerjaan rumah bagi TNI AD, terutama jajaran Kodam I/BB yang perlu terus diperbaiki. Misalnya, bagaimana tetap menjaga hubungan harmonis dengan Polri, terutama di tingkat jajaran prajurit. Selain itu, kebutuhan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) juga sangat perlu.
Shohibul mengatakan, menjaga hubungan harmonis TNI-Polri patut menjadi perhatian. Saat ini masalah hubungan tersebut masih sering diganggu dengan peristiwa keributan antaroknum anggota TNI dan oknum anggota Polri. Misalnya, kasus gesekan terakhir yang terjadi di Polewali Mandar hingga menyebabkan seorang anggota TNI AD tewas tertembak di bagian perut.
“Ke depan harus direduksi ego-ego di lapangan. Karena mereka adalah aparatur negara. Mungkin bisa dipertegas mana urusan kamtibmas dan mana urusan pertahanan,” ungkapnya. Selain itu, Shohibul juga mendorong Mayor Jenderal Tni Lodewyk Pusung segera mengajukan alutsista di Kodam I/BB dikembangkan keberadaannya dengan teknologi teknis persenjataan terbaru.
Shohibul mengusulkan, perbaikan persenjataan itu disesuaikan dengan kebutuhan Kodam I/BB. “Prioritas Kodam I/BB pertahanan sektor apa, itu yang diperkuat persenjataannya,” ujarnya. Dia juga berharap Kodam I/BB sebagai bagian TNI AD yang ditugaskan menjaga kedaulatan dan teritorial, juga perlu meredam peredaran narkoba. Caranya menjaga masuknya narkoba dari pintu-pintu terluar di wilayah Kodam I/BB. “Kita tentu tak mau lagi mendengar narkoba masuk dari pintu-pintu itu,” katanya.
Fakhrur rozi
Proses serah terima jabatan dilakukan dari Letjen TNI Edy Rahmayadi yang saat ini menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) berlangsung di Markas Kodam I/BB di Jalan Gatot Subroto, Medan. Pergantian Pangdam I/BB ini berdasarkan surat keputusan Panglima TNI No Kep/- 662/VIII/2015 18 Agustus 2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi jabatan 52 perwira TNI.
Tugas baru yang sudah di depan mata adalah kesiapan Kodam I/BB membantu Polri untuk pengamanan pilkada serentak 9 Desember. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut Erry Nuradi berharap peran itu dapat diperlihatkan Mayjen TNI Lodewyk Pusung. Mayjen TNI Lodewyk Pusung sebelumnya menjabat Pangdivif-1 Kostrad. Dia juga pernah bertugas menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/- Mulawarman.
Upacara sertijab juga dimeriahkan dengan defile van parade gelar pasukan. Sebelumnya, kedatangan Mayjen TNI Lodewyk Pusung juga disambut dengan pengalungan karangan bunga dan marching band. Turut hadir dalam upacara sertijab Kapolresta Medan Komisaris Besar Pol Mardiaz Kusin, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Medan Syaiful Bahri dan lainnya.
“Alih tugas jabatan di lingkungan TNI merupakan bagian dari dinamika organisasi berkaitan dengan pembinaan. Kepada Pangdam I/BB saya harap bisa mengemban tugas, peran, dan fungsi Kodam I/BB dalam menghadapi tugas yang diembannya,” ujar Letjen TNI Edy Rahmayadi. Dia mengatakan, sebagai Pangkostrad, dirinya optimis tis penggantinya mampu bekerja lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Edy juga mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Kodam I/BB selama mengemban jabatan sebagai Pangdam. Sementara Mayjen TNI Lodewyk Pusung juga optimistis mampu mengemban tugas sebagai Pangdam. “Saya bertekad akan berbuat yang terbaik di sini. Karena prajurit harus lebih profesional dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai anggota TNI,” ucapnya.
Upacara sertijab ditutup dengan penampilan marching band Kodam I/BB dan parade alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki Kodam I/BB. Seusai upacara, Edy dan Lodewyk diarak pasukan dengan cara di gendong di pundak. Sekadar diketahui, Mayjen TNI Lodewyk Pusung merupakan lulusan Akademi Militer 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri.
Plt Gubernur Sumut HT Erry Nuradi dalam kesempatan itu menyampaikan atas nama Pemprov Sumut dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi yang selama menjabat banyak berbuat untuk seluruh teritorial Kodam I/BB dan Provinsi Sumut. “Kebanggaan bagi kami orang Sumut, Pangkostrad adalah warga kami,” kata Erry.
Erry juga mengucapkan selamat bertugas kepada Mayjen TNI Lodewyk Pusung. Dia berharap Pangdam I/BB dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut menjalankan tugas dengan baik. “Sumut akan menyelenggarakan pilkada serentak di 23 kabupaten/kota tahun ini. Kami berharap situasi Sumut dengan bantuan semua pihak, akan tetap kondusif dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut,” katanya.
Sosiolog Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Shohibul Anshor Siregar menilai, setidaknya ada dua pekerjaan rumah bagi TNI AD, terutama jajaran Kodam I/BB yang perlu terus diperbaiki. Misalnya, bagaimana tetap menjaga hubungan harmonis dengan Polri, terutama di tingkat jajaran prajurit. Selain itu, kebutuhan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) juga sangat perlu.
Shohibul mengatakan, menjaga hubungan harmonis TNI-Polri patut menjadi perhatian. Saat ini masalah hubungan tersebut masih sering diganggu dengan peristiwa keributan antaroknum anggota TNI dan oknum anggota Polri. Misalnya, kasus gesekan terakhir yang terjadi di Polewali Mandar hingga menyebabkan seorang anggota TNI AD tewas tertembak di bagian perut.
“Ke depan harus direduksi ego-ego di lapangan. Karena mereka adalah aparatur negara. Mungkin bisa dipertegas mana urusan kamtibmas dan mana urusan pertahanan,” ungkapnya. Selain itu, Shohibul juga mendorong Mayor Jenderal Tni Lodewyk Pusung segera mengajukan alutsista di Kodam I/BB dikembangkan keberadaannya dengan teknologi teknis persenjataan terbaru.
Shohibul mengusulkan, perbaikan persenjataan itu disesuaikan dengan kebutuhan Kodam I/BB. “Prioritas Kodam I/BB pertahanan sektor apa, itu yang diperkuat persenjataannya,” ujarnya. Dia juga berharap Kodam I/BB sebagai bagian TNI AD yang ditugaskan menjaga kedaulatan dan teritorial, juga perlu meredam peredaran narkoba. Caranya menjaga masuknya narkoba dari pintu-pintu terluar di wilayah Kodam I/BB. “Kita tentu tak mau lagi mendengar narkoba masuk dari pintu-pintu itu,” katanya.
Fakhrur rozi
(bbg)