Bantu Purba Bantah Usir Pengungsi Sinabung

Senin, 31 Agustus 2015 - 23:13 WIB
Bantu Purba Bantah Usir...
Bantu Purba Bantah Usir Pengungsi Sinabung
A A A
KABANJAHE - Bantu Purba, mantan Kepala Desa Sempajaya (di berita sebelumnya ditulis Kades Sempajaya), Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, membantah mengusir pengungsi korban erupsi Sinabung asal Desa Sigarang-garang, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dari posko pengungsian Losd Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi.

Menurutnya, kepindahan para pengungsi disebabkan keluhan pengungsi sendiri yang mengatakan posko pengungsian Losd Desa Sempajaya tidak layak.

"Tidak ada mereka diusir, Pak. Memang pengungsinya yang mengatakan bahwa posko tersebut tidak layak, karena kondisinya sempit dan atapnya bocor," bantah Bantu Purba.

Diberitakan sebelumnya, pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung asal Desa Sigarang-garang, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memilih pindah posko pengungsian setelah merasa dihina Bantu Purba yang juga penanggung jawab tempat posko pengungsian Losd Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi.

Berdasarkan penuturan masyarakat Desa Sigarang-garang, Sura br Karo-karo (54), kejadian tersebut bermula ketika salah seorang warga desanya, Limawati br Sembiring Pandia (23), meminta logistik berupa susu, sampo, dan sabun mandi kepada panitia Posko Losd Sempajaya, Kamis (27/8/2015) sekira pukul 15.00 WIB.

Sehari sebelumnya, Rabu (26/8/2015), panitia posko tersebut membagikan paket logistik tersebut kepada seluruh pengungsi. Sementara, Limawati saat itu sedang tidak berada di pengungsian, karena sedang melayat keluarganya yang meninggal dunia di desa.

"Dia (Limawati) hanya meminta paket logistik tersebut kepada panitia. Namun tiba-tiba saja Pak Bantu Purba memaki dan menghina. Sontak kami yang mendengar hal itu sangat terkejut, karena perkataan yang dilontarkannya sangat menyesakkan dada, bernada kasar, dan mengusir kami dari posko pengungsian ini," ungkap Sura sembari menitikkan air mata.

Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, seluruh warga Desa Sigarang-garang yang telah mengungsi selama tiga bulan terakhir di posko pengungsian tersebut, berembuk dan sepakat untuk meninggalkan camp penampungan Losd Desa Sempajaya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0946 seconds (0.1#10.140)