Aksi Vandalisme Rusak Keindahan Fort Japara

Senin, 31 Agustus 2015 - 10:51 WIB
Aksi Vandalisme Rusak Keindahan Fort Japara
Aksi Vandalisme Rusak Keindahan Fort Japara
A A A
JEPARA - Kondisi bangunan Fort Japara XVI di Ujungbatu, Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara, kini memprihatinkan. Coretan dari tangantangan jahil (vandalisme) pengunjung memenuhi beberapa titik bangunan bersejarah itu.

Beberapa titik itu mulai pintu gerbang. Meski tak banyak karena berada di samping tempat duduk tukang parkir na - mun sejumlah tulisan terlihat di sisi luar pintu gerbang itu.

Coretan paling banyak terdapat di bangunan semacam “gazebo” yang ada di dalam taman Fort Japara. Kondisinya bahkan memprihatinkan karena hampir seluruh permukaan bangunan itu penuh dengan coretan tangan-tangan jahil. Coretan itu mudah sekali ditemukan karena ditulis dengan alat tulis bertinta hitam. Tulis an itu juga mudah dibaca karena cat bangunan yang tergolong benda cagar budaya (BCB) itu berwarna putih. Parahnya lagi, kata-kata yang tertulis cenderung jorok.

Bah - kan terdapat juga gambargambar yang mengeksploitasi urusan seksual secara vulgar. Salah seorang pengunjung, Afida Rabbani menyayangkan kondisi bangunan Fort Japara yang penuh coretan tangan jahil. Menurutnya, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak terkait. Berdasar pengamatan, memang tak terlihat petugas atau penjaga yang bertugas di Fort Japara. Hanya ada satu tukang parkir yang tentu saja lebih fokus mengawasi kendaraan pengunjung.

Hal ini membuat pengunjung yang jahil bisa beraksi dengan leluasa, termasuk men corat-coret dinding bangunan. “Bangunannya terlihat kumuh karena penuh coretan,” kata Afida, kemarin. Afida juga mengeluhkan tidak adanya papan informasi berisi sejarah Fort Japara XVI. Praktis, banyak pengunjung yang kecele karena wawasannya tentang benda bersejarah itu tak bertambah. “Ini dulu kegunaannya untuk apa, waktu era apa, saya juga tak tahu.

Tukang parkir juga tak tahu banyak soal Fort Japara ini,” ucapnya. Kabid Kebudayaan Disparbud Kabupaten Jepara Amin Ayahudi mengatakan, pengelolaan Fort Japara tidak berada langsung di bawah kendali instansinya, namun menjadi wewenang BPCB Jawa Tengah. Karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan maupun pengembangan menjadi ke wenangan institusi yang mengurusi benda cagar budaya itu.

Ketika ada persoalan di Fort Japara pihaknya tak bisa langsung bertindak karena harus koordinasi dengan BPCB Ja teng, karena Fort Japara termasuk BCB maka tidak boleh sembarangan saat memugar, memperbaiki atau yang sejenis. “Mes ki begitu, pemkab juga tak lepas tangan. Kami juga membantu meski kewenangan utama tetap dipegang BPCB Ja teng,” paparnya. Bantuan itu, menurut Amin beragam. Dia mencontohkan saat talud Fort Japara roboh karena longsor beberapa waktu lalu.

Pihaknya berkoordinasi dengan BPCB hingga akhirnya dilakukan perbaikan. Dana perbaikan itu juga dibantu dari anggaran Disparbud Jepara. Tak hanya itu, kata Amin, Pemkab Jepara, khususnya Dinas Ciptaruk juga membantu pengelolaan taman Fort Japara. “Coba nanti kami koordinasi dulu dengan mereka. Persoalan ini akan segera kami sikapi,” tandasnya.

Muhammad Oliez
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4101 seconds (0.1#10.140)