TNI - Polri Siapkan Satgas, Keluarkan Maklumat

Sabtu, 29 Agustus 2015 - 10:51 WIB
TNI - Polri Siapkan...
TNI - Polri Siapkan Satgas, Keluarkan Maklumat
A A A
PALEMBANG - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang kembali melanda Kota Palembang mengharuskan instansi melakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya.

Polda Sumsel dan Korem 044/Gapo pun menyiagakan Satgas guna menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan. Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri usai salat Jumat di Mapolda Sumsel kemarin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan juga mem bentuk Satgas khusus mencegah dan menindak tegas jika mendapatkan pelaku pembakaran lahan.

“Satgas untuk langkahlangkah antisipasi, kita juga telah keluarkan maklumat guna menindak orang-orang yang membakar hutan,” ujarnya. Kapolda menyatakan, berba - gai upaya telah dilakukan dengan melibatkan semua instansi terkait. Hanya saja menurut Kapolda, hingga saat ini belum ditemukan teknologi yang tepat untuk memadamkan kebakaran di lahan gambut.

“Tapi mari bersama – sama kita cari solusi. Untuk pelaku saat ini belum ada pelaku yang ditangkap atau pun diamankan,” tegasnya Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Tri Winarno melalui Kapenrem 044/Gapo Mayor Inf Dedi Sugiri menyampaikan, Korem telah menyiapkan personel guna mem - ban tu mengatasi pengamanan terhadap lahan hutan di Sumsel.

“Ada 390 personel yang telah di siagakan, sub Satgas darat, penanggulangan bencana kabut asap dan mereka ditempatkan di beberap wilayah antara lain Muba, Banyuasin, OKI, OI, Mua raenin dan Prabumulih,” pungkasnya. Sementara Gubernur Sumsel telah mengeluarkan instruksi kepada bupati dan wali kota hingga camat dan kepala desa untuk tidak meninggalkan wilayah masing – masing.

Terlebih di daerahdaerah yang rawan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. “Sangat rawan di Muba, Banyuasin, OKI, OI, dan Muaraenim,” kata Sekda Sumsel, Mukti Sulaiman kemarin. Melalui Instruksi Gubernur Sumsel, Mukti meminta seluruh kepala daerah di semua tingkatan untuk monitor lahan yang ada di daerahnya. Terlebih, tren pembakaran lahan dan hutan telah berubah dibanding tahun lalu.

Saat ini para pelaku membakar hutan pada malam hari untuk menghin - dari operasi water boombing yang dilakukan petugas. “Kondisi siaga darurat asap sudah kita tetapkan. Ja ngan sampai asap yang melanda ini mengganggu penerbangan, apalagi saat ini sudah mulai diberangkatkannya Calon Jamaah Haji (CJH),” jelasnya, kemarin.

Sumsel melalui BPBD telah berupaya maksimal mengatasi kebakaran lahan dan hutan dengan melakukan operasi darat di - bantu oleh TNI AD, Manggala Agni, dan BPBD. Kemudian operasi udara yakni dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan. “Kita sudah maksimal berbuat.

Sejak jauh-jauh hari kita sudah menyebarkan maklumat Kapolda yang berisikan pelarangan membakar lahan dan hutan serta sanksi yang akan diberikan apabila ditemukan pelaku pembakaran. Akan tetapi, dam - pak El Nino yang ternyata melintasi Sumsel itu diluar kemampuan kita.

Padahal, kita juga sudah membentuk tim terpadu dengan melibatkan Unsri dan UMP untuk mengatasi kebakaran lahan gambut,” jelasnya. Menurutnya, dampak El Nino juga telah menyebabkan bencana kekeringan di sejumlah wilayah Sumsel. Untuk itu, pihaknya juga akan membuat surat kepada seluruh bupati untuk membantu air bersih terhadap desa-desa yang mengalami kekeringan.

“Kita minta bupati membuat laporan kantong paceklik dan rawan pa ngan. Dinas Pertanian juga telah melakukan upaya bagaimana pa da saatnya petani tetap meng ga rap sawah. Kita juga minta kepada masyarakat supaya ber par tisipasi aktif terhadap keba karan ini,” jelasnya. Terpisah, Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto menjelaskan, pihaknya akan mendapatkan bantuan dua helikopter dari Badan Na sional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan water bombing.

“BNPB juga akan menambah tiga alat penetralisir asap yang dipasang di Bandara SMB II Palembang. Alat ini akan mengurai asap menjadi air. Dalam waktu dekat bantuan tersebut akan kita terima,” katanya. Sementara untuk titik api, UPTD Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKLH) Dinas Kehutanan Sumsel mencatat titik api hingga tutup Agustus mengalami peningkatan menjadi 660 titik.

OKI dan Muba menduduki posisi teratas dengan masing-masing 38 titik (OKI) dan 19 titik (Muba). “Paling rawan dan perlu pengawasan ketat ialah Kabupaten OKI dan Muba. Sebab dua kabupaten yang memiliki lahangambut. Secara histori, Agustus ini merupakan puncak titik api di Sumsel, sehingga perlu kerjasama semua pihak, termasuk perusahaan untuk mengantisipasinya,” kata Kepala UPTD PKLH Dinas Kehutanan Sumsel Akhmad Taufik, kemarin.

Menurut dia, pengalaman asap tebal tahun 2014 dimung - kinkan terulang kembali ditahun ini jika kebakaran sampai merambat ke lahan gambut. Dia “Kami minta kepada masyarakat untuk dapat mengurangi aktivitas pada pagi dan sore hari menginggat pada waktu itu kabut asap mulai terlihat,”katanya.

Terpisah, Manager Operational Terminal Bandara Internasional SMB II Palembang, Achmad Ka dir menuturkan saat ini jarak pan dang semakin menurun sekitar 800 meter. “Untuk hari ini (kemarin), akibat jarak pandang yang menurun menyebabkan tiga penerbangan Garuda Indonesia tujuan Jakarta alami delay. Delay dan divert inisebenarnya sudahterjadi sejak tiga hari lalu,” sebutnya.

Bubun k/ andhiko ta/darfian js
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)