Istri Tewas Ditangan Pasien Suami
A
A
A
PAGARALAM - Nahas dialami Isma (50) warga Dusun Simpang, Kelurahan Burung Dinang, Kecamatan Dempo Utara. Nyawanya harus melayang ditangan Apan (40) warga Talang Semende yang merupakan pasien sang suami Pardi (50). Diduga kuat pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian ini terjadi Kamis (27/8/2015), sekitar pukul 16.30 WIB.
Di mana, sebelumnya suami korban Pardi yang hendak mengobati sempat cekcok dengan Apan.
Namun, karena pelaku membawa pisau Pardi lari. Sementara itu, Isma disuruh bersembunyi di pondok yang berada di tengah kebun.
Ketika Pardi hendak meminta bantuan ke kampung, pelaku Apan mengejar Isma. Sontak, Isma tungganglanggang berlari ke tengah kebun.
Ketika Isma terjatuh pelaku langsung menusukan pisau ke perut kiri hingga terburai dan membacok di leher. Isma ditemukan warga yang ingin menyemai tanaman cabai telah meninggal dunia.
Kapolsek Dempo Utara Iptu Jalaludin mengatakan, mengenai kondisi psikologi pelaku, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan tim medis, khususnya dari spesialis kejiwaan.
“Memang ada dugaan bahwa pelaku kondisi kejiwaannya terganggu. Saat kami tanya pun, pelaku tidak banyak menjawab. Hal ini kita serahkan sepenuhnya kepada tim medis,” tuturnya.
Sementara itu, Rina (32) keluarga korban menuturkan, pelaku Apan kerap berobat dengan suami Isma.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian ini terjadi Kamis (27/8/2015), sekitar pukul 16.30 WIB.
Di mana, sebelumnya suami korban Pardi yang hendak mengobati sempat cekcok dengan Apan.
Namun, karena pelaku membawa pisau Pardi lari. Sementara itu, Isma disuruh bersembunyi di pondok yang berada di tengah kebun.
Ketika Pardi hendak meminta bantuan ke kampung, pelaku Apan mengejar Isma. Sontak, Isma tungganglanggang berlari ke tengah kebun.
Ketika Isma terjatuh pelaku langsung menusukan pisau ke perut kiri hingga terburai dan membacok di leher. Isma ditemukan warga yang ingin menyemai tanaman cabai telah meninggal dunia.
Kapolsek Dempo Utara Iptu Jalaludin mengatakan, mengenai kondisi psikologi pelaku, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan tim medis, khususnya dari spesialis kejiwaan.
“Memang ada dugaan bahwa pelaku kondisi kejiwaannya terganggu. Saat kami tanya pun, pelaku tidak banyak menjawab. Hal ini kita serahkan sepenuhnya kepada tim medis,” tuturnya.
Sementara itu, Rina (32) keluarga korban menuturkan, pelaku Apan kerap berobat dengan suami Isma.
(sms)