Kebakaran Gunung Lawu Mengancam Sumber Air Warga
A
A
A
KARANGANYAR - Kebakaran yang terjadi di Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai saat ini belum berhasil dipadamkan. Jika kebakaran terus meluas, dikhawatirkan mengancam keberadaan sumber air bersih yang digunakan warga Jenawi, Karanganyar.
Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Marthen Pasunda menyebutkan saat ini api belum berhasil dipadamkan. Berdasarkan pantauan yang ia lakukan saat ini, kebakaran berada di tebing sebelah utara pos 4 jalur pendakian.
Menurut dia, sulitnya medan yang ada di lokasi kebakaran membuat berbagai upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil yang maksimal.
Ia mengatakan, curamnya tebing yang ada membuat para relawan kesulitan untuk menuju ke titik api terdekat. Sehingga, upaya sementara yang bisa dilakukan hanya memantau pergerakan api yang membakar di Petak 63 tersebut.
"Saya memantau langsung ke lokasi dan memang medannya cukup sulit, butuh waktu enam jam untuk tiba di titik api," ucapnya kepada KORAN SINDO, Kamis (27/8/2015).
Menurut Marthen, dia telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, kepolisian, Tim SAR, dan juga komunitas relawan yang ada. Hasilnya disepakati mulai Kamis sore bakal didirikan posko induk dan posko teknis pemadaman kebakaran Gunung Lawu.
Menurutnya, posko itu ditempatkan di Candi Cetho Kecamatan Jenawi. Tempat itu merupakan lokasi terdekat untuk menjangkau titik api. Posko itu penting didirikan agar upaya pemadaman itu di bawah satu komando sehingga upaya pemadaman bisa lebih maksimal dari sebelumnya.
Selain itu, dengan koordinasi yang baik nantinya para relawan tidak bekerja sendiri-sendiri yang justru bisa membahayakan keselamatan masing-masing.
Ke depan, upaya yang bakal dilakukan adalah membuat parit untuk melokalisir api agar tidak meluas. Apalagi di sekitar lokasi kebakaran itu terdapat pipa air bersih yang disalurkan ke rumah warga yang ada di Kecamatan Jenawi. Jika pemadaman sulit dilakukan, setidaknya sumber air dan saluran pipa air bersih itu tidak ikut terbakar.
"Kita harus harus beruapaya terus hingga api padam, selain itu kita lokalisir api agar tidak merembet ke saluran air bersih. Kasihan warga kalau sumber air dan salurannya ikut terdampak," ucapnya.
Kasi Pemerintahan Desa Gumeng Jenawi, Sutardi, mengatakan saat ini ada ratusan warga yang ada di lima dusun di Kelurahan Gumeng Jenawi yang memanfaatkan air dari Gunung Lawu.
Sumber air itu berada di Bukit Gunung Piling di sekitar Pos Tiga. Saat ini, kata dia, sejumlah relawan dari berbagai elemen sudah berusaha melokalisir api dan mengamankan sumber air tersebut.
"Kalau info terakhir yang kami dapatkan, saat ini api sudah masuk ke hutan yang berada di wilayah Tambak dan Berjo Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar," ucapnya.
Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Marthen Pasunda menyebutkan saat ini api belum berhasil dipadamkan. Berdasarkan pantauan yang ia lakukan saat ini, kebakaran berada di tebing sebelah utara pos 4 jalur pendakian.
Menurut dia, sulitnya medan yang ada di lokasi kebakaran membuat berbagai upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil yang maksimal.
Ia mengatakan, curamnya tebing yang ada membuat para relawan kesulitan untuk menuju ke titik api terdekat. Sehingga, upaya sementara yang bisa dilakukan hanya memantau pergerakan api yang membakar di Petak 63 tersebut.
"Saya memantau langsung ke lokasi dan memang medannya cukup sulit, butuh waktu enam jam untuk tiba di titik api," ucapnya kepada KORAN SINDO, Kamis (27/8/2015).
Menurut Marthen, dia telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, kepolisian, Tim SAR, dan juga komunitas relawan yang ada. Hasilnya disepakati mulai Kamis sore bakal didirikan posko induk dan posko teknis pemadaman kebakaran Gunung Lawu.
Menurutnya, posko itu ditempatkan di Candi Cetho Kecamatan Jenawi. Tempat itu merupakan lokasi terdekat untuk menjangkau titik api. Posko itu penting didirikan agar upaya pemadaman itu di bawah satu komando sehingga upaya pemadaman bisa lebih maksimal dari sebelumnya.
Selain itu, dengan koordinasi yang baik nantinya para relawan tidak bekerja sendiri-sendiri yang justru bisa membahayakan keselamatan masing-masing.
Ke depan, upaya yang bakal dilakukan adalah membuat parit untuk melokalisir api agar tidak meluas. Apalagi di sekitar lokasi kebakaran itu terdapat pipa air bersih yang disalurkan ke rumah warga yang ada di Kecamatan Jenawi. Jika pemadaman sulit dilakukan, setidaknya sumber air dan saluran pipa air bersih itu tidak ikut terbakar.
"Kita harus harus beruapaya terus hingga api padam, selain itu kita lokalisir api agar tidak merembet ke saluran air bersih. Kasihan warga kalau sumber air dan salurannya ikut terdampak," ucapnya.
Kasi Pemerintahan Desa Gumeng Jenawi, Sutardi, mengatakan saat ini ada ratusan warga yang ada di lima dusun di Kelurahan Gumeng Jenawi yang memanfaatkan air dari Gunung Lawu.
Sumber air itu berada di Bukit Gunung Piling di sekitar Pos Tiga. Saat ini, kata dia, sejumlah relawan dari berbagai elemen sudah berusaha melokalisir api dan mengamankan sumber air tersebut.
"Kalau info terakhir yang kami dapatkan, saat ini api sudah masuk ke hutan yang berada di wilayah Tambak dan Berjo Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar," ucapnya.
(zik)