Dewan Minta Pengerukan Drainase Dilanjutkan
Dewan Minta Pengerukan Drainase Dilanjutkan
A
A
A
MEDAN - Dinas Bina Marga Kota Medan diminta terus mengeruk drainase secara berkelanjutan. Mengingat, saat ini memasuki musim penghujan dan mengantisipasi genangan air. Normalisasi drainase juga dilakukan sebelum masuk ke tahap pengerjaan pengaspalan jalan. Sebab, apabila drainase tidak maksimal, genangan air akan tumpah ke jalan.
Perbaikan jalan pun akhirnya menjadi siasia. “Jangan sampai pengajuan penambahan anggaran sebesar Rp28 miliar untuk pengaspalan menjadi sia-sia,” ungkap anggota Komisi D DPRD Medan, Daniel Pinem, kemarin. Daniel menjelaskan, ratusan tenaga honorer maupun tenaga harian lepas di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu harus diberdayakan. Pengerukan parit juga harus dilakukan berkelanjutan.
Jadi, bukan hanya pada musim tertentu saja. Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, selain normalisasi drainase, juga meminta kualitas pengerjaan proyek ditingkatkan. Pengerjaan diharapkan tidak sekadar tambal sulam. “Pengawasan harus lebih maksimal. Tindak tegas pengusaha nakal.
Komitmen kerja harus lebih ditingkatkan, terutama kepada tenaga honorer,” ujar Daniel. Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Medan lainnya, Paul Mei Anton, memaparkan, perbaikan sistem drainase harus benar-benar diperhatikan. Mengingat persoalan ini terus terjadi setiap tahun dan merupakan persoalan klasik.
Belum baiknya sistem drainase di Kota Medan juga dilihat masih banyak genangan air di Kota Medan seperti di Jalan Gaharu, Jalan Kelapa Sawit, Jalan Laboratorium, dan lainnya. Selain itu, masyarakat sudah sangat resah dengan kondisi ini. Sebab, berimbas pada rusaknya ruas jalan. “Persoalan ini harus benar- benar diperhatikan,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan Harahap, mengungkapkan, akan bekerja maksimal merealisasikan penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan. Terkait usulan perbaikan jalan, pihaknya sudah menganggarkan di P-APBD Kota Medan. Bahkan, dia komitmen mengenai perbaikan infrastruktur di Kota Medan akan lebih maksimal. “Mudahmudahan sekitar 90% perbaikan badan jalan akan terealisasi pada tahun ini,” tandasnya.
Reza Shahab
Perbaikan jalan pun akhirnya menjadi siasia. “Jangan sampai pengajuan penambahan anggaran sebesar Rp28 miliar untuk pengaspalan menjadi sia-sia,” ungkap anggota Komisi D DPRD Medan, Daniel Pinem, kemarin. Daniel menjelaskan, ratusan tenaga honorer maupun tenaga harian lepas di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu harus diberdayakan. Pengerukan parit juga harus dilakukan berkelanjutan.
Jadi, bukan hanya pada musim tertentu saja. Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, selain normalisasi drainase, juga meminta kualitas pengerjaan proyek ditingkatkan. Pengerjaan diharapkan tidak sekadar tambal sulam. “Pengawasan harus lebih maksimal. Tindak tegas pengusaha nakal.
Komitmen kerja harus lebih ditingkatkan, terutama kepada tenaga honorer,” ujar Daniel. Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Medan lainnya, Paul Mei Anton, memaparkan, perbaikan sistem drainase harus benar-benar diperhatikan. Mengingat persoalan ini terus terjadi setiap tahun dan merupakan persoalan klasik.
Belum baiknya sistem drainase di Kota Medan juga dilihat masih banyak genangan air di Kota Medan seperti di Jalan Gaharu, Jalan Kelapa Sawit, Jalan Laboratorium, dan lainnya. Selain itu, masyarakat sudah sangat resah dengan kondisi ini. Sebab, berimbas pada rusaknya ruas jalan. “Persoalan ini harus benar- benar diperhatikan,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan Harahap, mengungkapkan, akan bekerja maksimal merealisasikan penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan. Terkait usulan perbaikan jalan, pihaknya sudah menganggarkan di P-APBD Kota Medan. Bahkan, dia komitmen mengenai perbaikan infrastruktur di Kota Medan akan lebih maksimal. “Mudahmudahan sekitar 90% perbaikan badan jalan akan terealisasi pada tahun ini,” tandasnya.
Reza Shahab
(bbg)
Explore More