Rambah Mal, Ajang Pintu Masuk Industri Kreatif

Selasa, 25 Agustus 2015 - 10:28 WIB
Rambah Mal, Ajang Pintu Masuk Industri Kreatif
Rambah Mal, Ajang Pintu Masuk Industri Kreatif
A A A
Gelaran Jogja Fashion Week (JFW) kini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan dan sajian lifestyleterkini semata.

Para desainer yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyadari bahwa eventyang dihelat tiap tahun sekali itu berpotensi untuk menjadi pintu masuk gerbang industri kreatif dan menggaet buyer (pembeli) sebanyak-banyaknya.

Maka dari itu, lewat sejumlah rangkaian kegiatan JFW 2015 kali ini, pihak APPMI DIY setahun belakangan mulai giat menggandeng Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) yang ada di Yogyakarta dan menggarap pasar fashiondi mal-mal. ”JFW 2015 tak hanya sebagai hiburan dan inspirasi bagi masyarakat semata.

Tetapi juga sekaligus menjadi komoditas ekonomi (yang memiliki multiplier effect yang luas),” ujar Ketua Panitia I JFW 2015 Afif Syakur kepada wartawan di sela-sela press conference Jogja Fashion Week (JFW) 2015 di Gondang Legi Warung Sawah Yogyakarta, pekan lalu. Divisi Fashion JFW 2015 Phillip Iswardono mengatakan, untuk menjembatani hal itu, pihaknya pun mengarahkan eventini ke arah industri kreatif.

Meskipun baru sebatas dari mal ke mal, dengan diberikannya wadah dan kesempatan bagi para desainer untuk menampilkan produkproduknya di tempat tersebut, diharapkan mampu memperkenalkan hasil karya anak bangsa lebih luas. Sekaligus menyasar segmen atau pangsa pasar dari kalangan luas.

“Kami juga concernlarikan fashionini ke industri kreatif. Di antaranya dengan mengundang APPBI, Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia di Yogyakarta. Ada 12 seperti Hartono, Sahid JWalk, Galleria, Lippo, hingga Jogja City Mall. Dengan ini diharapkan para pemilik pusat perbelanjaan jadi tahu karyakarya desainer dan bisa menjadi wadah yang tak hanya memajang karya, tapi juga menjual produk,” kata Phillip.

JFW 2015 sendiri siap dihelat di Jogja Expo Center (JEC) pada 26-30 Agustus 2015. Ajang fashiontahunan yang menginjak tahun ke-10 ini bakal menampilkan sekitar 1.160 outfitdari 78 desainer DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, perwakilan 10 BPD APPMI dari seluruh penjuru Nusantara hingga Jerman.

“Total ada 78 desainer yang akan tampil. Event ini digelar selama lima hari,” kata dia. JFW 2015 juga akan menampilkan koleksi tren busana Forecasting 2016–2017 yang bertemakan Resistance. Sedikitnya 18 desainer yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masingmasing akan menampilkan 10 outfitbusana yang berkiblat pada tema besar itu.

”Selain tema besar Svarna Archipelago, juga akan menampilkan konsep tren Forecasting 2016–2017 bertema Resistance. Tema ini sebelumnya telah di-launching di Indonesian Fashion Week (IFW) 2015, Februari kemarin,” kata Ketua APPMI DIY Lia Mustafa.

Siti Estuningsih
Yogyakarta
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9241 seconds (0.1#10.140)