Tak Dapat Bantuan dari Pemda, Warga Cor Jalan Pakai Bambu

Tak Dapat Bantuan dari Pemda, Warga Cor Jalan Pakai Bambu
A
A
A
KAYUAGUNG - Warga dua Dusun di Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terpaksa mengecor jalan penghubung menggunakan bambu sebagai material, karena tidak cukup dana untuk membeli besi.
Warga terpaksa melakukan ini karena habis sudah kesabaran mereka yang selama ini menanti bantuan dari Pemkab OKI untuk membangun Jalan penghubung Dusun IV dengan Dusun Pematang Kasih di Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, OKI tersebut.
Puncaknya Senin (24/8/2015) pagi, warga secara swadaya dana dan tenaga melakukan perbaikan jalan sepanjang 50 meter tersebut.
Minimnya dana yang terkumpul tak mengurungkan niat warga yang menginginkan kondisi jalan di dusun mereka menjadi baik dan mulus.
Dikoordinatori oleh Kadus Pematang Kasih M Sait dan Kadus IV Hasan bin Salim, warga bergotong rotong melakukan perbaikan jalan mereka. Perbaikan jalan ini sangat mendesak dilakukan karena kondisinya sudah rusak parah.
"Pengecoran jalan menggunakan bambu merupakan murni inisiatif dari warga yang berdomisili di dusun pematang kasih dan Dusun IV, Pengerjaannya pun dilakukan warga secara bergotong royong tanpa mengharap imbalan/upah," kata M Sait.
Mereka mengakui, konstruksi jalan menggunakan bambu memang kualitasnya tidak akan bertahan lama atau bertahun-tahun.
Namun dengan mengecor jalan menggunakan bambu, tentu diharapkan ke depan menjadi perhatian Bupati OKI untuk lebih memprioritaskan infrastruktur jalan di dusun mereka.
" Paling tidak hal ini akan menjadi perhatian pemerintah, bahwa desa kami ini butuh perbaikan jalan," timpalnya.
Sedangkan tokoh masyarakat Desa Pematang Panggang, Burhanuddin mengatakan, pengecoran jalan umum meskipun berada di dusun dan desa memang idealnya menggunakan besi sebagai material utama. Namun yang dilakukan warga di sana bukan disengaja, tapi faktor dana.
“Seharusnya memang dicor pakai besi, tapi ini dananya hasil swadaya dari masyarakat dan jumlahnya sedikit. Untuk membeli besi dana swadaya ini tidak cukup. Jadi kami terpaksa mencari bambu lalu dianyam dan dijadikan material coran pengganti besi,” ungkapnya.
Dia sependapat jika yang dilakukan warga itu sebagai buntut kekecewaan masyarakat yang menanti bantuan Pemkab OKI yang tak kunjung terealisasi.
"Jika warga harus menunggu lama lagi, kondisi jalan akan kian parah karena meskipun rusak tetap digunakan warga untuk akses transportasi sehari-hari," timpalnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan umum Bina Marga (PUBM) OKI Hapis mengatakan, bahwa pemerintah tetap mengakomodir kebutuhan masyarakat tentang infrastruktur jalan.
"Dengan anggaran kita yang erbatas, sementara wilayah yang begitu luas, kita memperioritaskan yang mendesak, pembangunan jalan itu dilakukan bertahap, sesuai kebutuhan dan kita dahulukan yang mendesak," tandasnya.
Warga terpaksa melakukan ini karena habis sudah kesabaran mereka yang selama ini menanti bantuan dari Pemkab OKI untuk membangun Jalan penghubung Dusun IV dengan Dusun Pematang Kasih di Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, OKI tersebut.
Puncaknya Senin (24/8/2015) pagi, warga secara swadaya dana dan tenaga melakukan perbaikan jalan sepanjang 50 meter tersebut.
Minimnya dana yang terkumpul tak mengurungkan niat warga yang menginginkan kondisi jalan di dusun mereka menjadi baik dan mulus.
Dikoordinatori oleh Kadus Pematang Kasih M Sait dan Kadus IV Hasan bin Salim, warga bergotong rotong melakukan perbaikan jalan mereka. Perbaikan jalan ini sangat mendesak dilakukan karena kondisinya sudah rusak parah.
"Pengecoran jalan menggunakan bambu merupakan murni inisiatif dari warga yang berdomisili di dusun pematang kasih dan Dusun IV, Pengerjaannya pun dilakukan warga secara bergotong royong tanpa mengharap imbalan/upah," kata M Sait.
Mereka mengakui, konstruksi jalan menggunakan bambu memang kualitasnya tidak akan bertahan lama atau bertahun-tahun.
Namun dengan mengecor jalan menggunakan bambu, tentu diharapkan ke depan menjadi perhatian Bupati OKI untuk lebih memprioritaskan infrastruktur jalan di dusun mereka.
" Paling tidak hal ini akan menjadi perhatian pemerintah, bahwa desa kami ini butuh perbaikan jalan," timpalnya.
Sedangkan tokoh masyarakat Desa Pematang Panggang, Burhanuddin mengatakan, pengecoran jalan umum meskipun berada di dusun dan desa memang idealnya menggunakan besi sebagai material utama. Namun yang dilakukan warga di sana bukan disengaja, tapi faktor dana.
“Seharusnya memang dicor pakai besi, tapi ini dananya hasil swadaya dari masyarakat dan jumlahnya sedikit. Untuk membeli besi dana swadaya ini tidak cukup. Jadi kami terpaksa mencari bambu lalu dianyam dan dijadikan material coran pengganti besi,” ungkapnya.
Dia sependapat jika yang dilakukan warga itu sebagai buntut kekecewaan masyarakat yang menanti bantuan Pemkab OKI yang tak kunjung terealisasi.
"Jika warga harus menunggu lama lagi, kondisi jalan akan kian parah karena meskipun rusak tetap digunakan warga untuk akses transportasi sehari-hari," timpalnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan umum Bina Marga (PUBM) OKI Hapis mengatakan, bahwa pemerintah tetap mengakomodir kebutuhan masyarakat tentang infrastruktur jalan.
"Dengan anggaran kita yang erbatas, sementara wilayah yang begitu luas, kita memperioritaskan yang mendesak, pembangunan jalan itu dilakukan bertahap, sesuai kebutuhan dan kita dahulukan yang mendesak," tandasnya.
(sms)