Hasil Panen Padi di Cirebon Anjlok
A
A
A
CIREBON - Luas areal panen di Kabupaten Cirebon pada musim tanam April-September 2015 diprediksi turun di banding panen sebelumnya.
Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon memperkirakan, luas areal panen pada masa tanam ke dua 2015 atau pertengahan Agustus ini hanya terealisasi 31%. Dari sasaran awal 42.680 hektare, panen kali ini hanya terealisasi 13.146 hektare.
Sekretaris Distanbunakhut Muhidin menyatakan, dari luas sawah yang dipanen lebih dari 13 ribu hektare itu, padi yang dihasilkan diprediksi mencapai 266.039 ton. Namun, kenyataanya, hasil panen hanya 71.696 ton. “Hasil panen kali ini menurun drastis dibanding musim panen sebelumnya,” ungkap Mu hidin kepada KORAN SINDO, kemarin.
Turunnya hasil panen tersbut diduga disebabkan kekeringan. Sebab, petani pun tak bisa hanya mengandalkan suplai air dari Bendung Rentang. Minimnya air membuat panen kali ini hanya terjadi di daerah-daerah utara Kabupaten Cirebon, seperti Kecamatan Susukan, Ciwari ngin, Gempol, dan lainnya.
Sementara itu, Perum Bulog Sub Divre Cirebon menjamin penyerapan gabah milik petani optimal. Hingga pertengahan Agustus ini, Bulog mengklaim, realisasi penyerapan gabah milik petani telah mencapai 85% dari total target 2015 yakni 130.000 ton setara beras.
Kepala Bulog Cirebon Miftahul Ulum menyatakan, penyerapan gabah didominasi hasil tanam musim ren deng (penghujan). Menurutnya, pada musim tanam rendeng, hasil produksi petani wilayah Cirebon yang meliputi Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, cukup berlimpah.
Erika lia
Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon memperkirakan, luas areal panen pada masa tanam ke dua 2015 atau pertengahan Agustus ini hanya terealisasi 31%. Dari sasaran awal 42.680 hektare, panen kali ini hanya terealisasi 13.146 hektare.
Sekretaris Distanbunakhut Muhidin menyatakan, dari luas sawah yang dipanen lebih dari 13 ribu hektare itu, padi yang dihasilkan diprediksi mencapai 266.039 ton. Namun, kenyataanya, hasil panen hanya 71.696 ton. “Hasil panen kali ini menurun drastis dibanding musim panen sebelumnya,” ungkap Mu hidin kepada KORAN SINDO, kemarin.
Turunnya hasil panen tersbut diduga disebabkan kekeringan. Sebab, petani pun tak bisa hanya mengandalkan suplai air dari Bendung Rentang. Minimnya air membuat panen kali ini hanya terjadi di daerah-daerah utara Kabupaten Cirebon, seperti Kecamatan Susukan, Ciwari ngin, Gempol, dan lainnya.
Sementara itu, Perum Bulog Sub Divre Cirebon menjamin penyerapan gabah milik petani optimal. Hingga pertengahan Agustus ini, Bulog mengklaim, realisasi penyerapan gabah milik petani telah mencapai 85% dari total target 2015 yakni 130.000 ton setara beras.
Kepala Bulog Cirebon Miftahul Ulum menyatakan, penyerapan gabah didominasi hasil tanam musim ren deng (penghujan). Menurutnya, pada musim tanam rendeng, hasil produksi petani wilayah Cirebon yang meliputi Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, cukup berlimpah.
Erika lia
(ftr)