Menteri Marwan Jamin Keamanan Transmigrasi ke Poso
A
A
A
JAKARTA - Insiden antara kepolisian dengan teroris jaringan Santoso, tidak menyurutkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar untuk melepas 114 transmigran dari Jawa Timur ke wilayah Poso.
"Saya akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI, agar menjamin keamanan transmigran dalam pengawalan menuju kawasan transmigrasi di Desa Saembawalati, Poso, Sulawesi Tengah," ujar Marwan.
Dikatakan, dari Poso kota menuju desa transmigrasi cukup jauh dengan jarak tempuh selama tiga jam. Dan aparat keamanan, sudah menyatakan akan sering melakukan patroli setiap saat.
"Jadi tidak ada yang perlu diragukan lagi. Tekad harus lebih besar dibandingkan rasa takut, kalau ingin memperbaiki hidup," ujar Menteri asal Pati, Jawa Tengah itu.
Perlu diketahui, pelepasan perdana transmigran berjumlah 114 keluarga yang berasal dari Jawa Timur sebanyak 10 keluarga atau 37 jiwa dan asal Jawa Barat sebanyak 15 keluarga atau 56 jiwa.
Tahun 2015, terdata sebanyak 1.652 keluarga yang sudah bersiap mengikuti program transmigrasi.
"Saya kembali tegaskan bahwa pemerintah sangat menghargai dan berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang ingin bertransmigrasi," katanya.
Menteri Marwan tidak menampik dengan adanya desas-desus negatif bertransmigrasi. Dia sudah memikirkan solusi dan kebijakan yang harus dilakukan pemerintah untuk menetapkan kawasan transmigrasi.
Sehingga program tersebut akan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. "Saya intruksikan, ada prosedur dalam penetapan kawasan persiapan transmigrasi," pungkasnya.
"Saya akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI, agar menjamin keamanan transmigran dalam pengawalan menuju kawasan transmigrasi di Desa Saembawalati, Poso, Sulawesi Tengah," ujar Marwan.
Dikatakan, dari Poso kota menuju desa transmigrasi cukup jauh dengan jarak tempuh selama tiga jam. Dan aparat keamanan, sudah menyatakan akan sering melakukan patroli setiap saat.
"Jadi tidak ada yang perlu diragukan lagi. Tekad harus lebih besar dibandingkan rasa takut, kalau ingin memperbaiki hidup," ujar Menteri asal Pati, Jawa Tengah itu.
Perlu diketahui, pelepasan perdana transmigran berjumlah 114 keluarga yang berasal dari Jawa Timur sebanyak 10 keluarga atau 37 jiwa dan asal Jawa Barat sebanyak 15 keluarga atau 56 jiwa.
Tahun 2015, terdata sebanyak 1.652 keluarga yang sudah bersiap mengikuti program transmigrasi.
"Saya kembali tegaskan bahwa pemerintah sangat menghargai dan berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang ingin bertransmigrasi," katanya.
Menteri Marwan tidak menampik dengan adanya desas-desus negatif bertransmigrasi. Dia sudah memikirkan solusi dan kebijakan yang harus dilakukan pemerintah untuk menetapkan kawasan transmigrasi.
Sehingga program tersebut akan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. "Saya intruksikan, ada prosedur dalam penetapan kawasan persiapan transmigrasi," pungkasnya.
(nag)