Satpol PP Dianggap seperti Mesin Penghancur

Satpol PP Dianggap seperti Mesin Penghancur
A
A
A
JAKARTA - Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dianggap sebagai mesin penghancur. Pasalnya, aparat itu hanya menuruti perintah atasan tanpa menggunakan perasaan.
"Aparat ini bagaikan mesin penghancur yang sudah kehilangan akal sehat akan menggilas apapun. Cara-cara represif seperti ini mirip zaman orde baru," ujar Direktur Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi di Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Sandyawan sebagai perwakilan warga Kampung Pulo angkat bicara lantaran apa yang dilakukan aparat dinilai sudah keterlaluan.
Sandyawan menjelaskan, sejak datangnya alat berat dan aparat sehari sebelum pembongkaran membuat kondisi psikologis menjadi hancur. Ditambah lagi aksi anarkis aparat Satpol PP penggusuran di kawasan padat penduduk.
"Ini jadi tontonan warga seperti perang. Semua menjadi khawatir. Warga disetting seperti menyerang. Dahulu kita ingin berdialog tapi enggak bisa. Saya kira pemimpin Jakarta perlu diiingatkan atas aksi tersebut," terangnya.
Sandyawan mencontohkan, aksi anarkis aparat saat petugas P3K hendak menolong ibu-ibu yang panik dan terluka, petugas malah menyemprotkan gas air mata.
"Saya sendiri melihat seorang bapak tua yang sedang tersungkur dengan mata yang lebam," tukasnya.
PILIHAN:
Warga Kampung Pulo Gugat Satpol PP ke PTUN
Kondisi Korban Salah Tangkap Satpol PP Masih Kritis
"Aparat ini bagaikan mesin penghancur yang sudah kehilangan akal sehat akan menggilas apapun. Cara-cara represif seperti ini mirip zaman orde baru," ujar Direktur Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi di Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Sandyawan sebagai perwakilan warga Kampung Pulo angkat bicara lantaran apa yang dilakukan aparat dinilai sudah keterlaluan.
Sandyawan menjelaskan, sejak datangnya alat berat dan aparat sehari sebelum pembongkaran membuat kondisi psikologis menjadi hancur. Ditambah lagi aksi anarkis aparat Satpol PP penggusuran di kawasan padat penduduk.
"Ini jadi tontonan warga seperti perang. Semua menjadi khawatir. Warga disetting seperti menyerang. Dahulu kita ingin berdialog tapi enggak bisa. Saya kira pemimpin Jakarta perlu diiingatkan atas aksi tersebut," terangnya.
Sandyawan mencontohkan, aksi anarkis aparat saat petugas P3K hendak menolong ibu-ibu yang panik dan terluka, petugas malah menyemprotkan gas air mata.
"Saya sendiri melihat seorang bapak tua yang sedang tersungkur dengan mata yang lebam," tukasnya.
PILIHAN:
Warga Kampung Pulo Gugat Satpol PP ke PTUN
Kondisi Korban Salah Tangkap Satpol PP Masih Kritis
(mhd)