Pintu Timur Keraton Perlu Dibuka

Minggu, 16 Agustus 2015 - 10:12 WIB
Pintu Timur Keraton Perlu Dibuka
Pintu Timur Keraton Perlu Dibuka
A A A
YOGYAKARTA - Pemandangan nyaman di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta “memakan” korban para pedagang yang selama puluhan tahun mengais rezeki di sini. Sebagai jalan tengah, mereka pun menuntut Keraton Yogyakarta agar membuka pintu timur keraton.

Tuntutan ini timbul lantaran sejak pedagang di sekitar Keraton Yogyakarta direlokasi ke sisi timur Alun-alun Utara (Altara), mereka mengeluh sepi pembeli.

Sudah dua bulan ini penghasilan mereka turun drastis. Pembukaan pintu timur Keraton Yogyakarta diyakini akan membuat dagangan mereka laris lagi. Sebab, wisatawan bisa melewati lapak-lapak pedagang. Ketua Forum Komunitas Alun-alun Utara (FKAU) Muhammad Fuad mengungkapkan, pedagang di sisi timur Altara, tepatnya di Pekapalan bagian timur mengeluhkan dagangannya tidak laris seperti sebelumnya.

“Baik pedagang di shelter semipermanen maupun gerobak portabel mengaku sepi dagangannya,” ungkapnya kemarin. Karena itu, pedagang mengusulkan agar pintu timur Keraton Yogyakarta dibuka untuk jalur masuk wisatawan yang berkunjung di bangunan heritage berusia lebih dari 300 tahun tersebut. “Kami sudah mengusulkan agar pintu timur Keraton dibuka dan dijadikan lokasi pintu masuk wisata Keraton,” ujar Fuad. Dibukanya pintu timur Keraton Yogyakarta sangat memungkinkan dagangan yang dijajakan di area Pekapalan sisi timur lebih laris.

Pasalnya, wisatawan saat memasuki pintu timur otomatis melewati lapaklapak pedagang di area yang dilaunching pada Kamis (13/8). Selama ini akses wisatawan yang mengunjungi Keraton Yogyakarta hanya melewati pintu barat. Dengan kondisi demikian, wisatawan tidak mungkin melewati lapak di area Pekapalan sisi timur. Selain itu, setelah bus pariwisata dilarang parkir di Altara, itu juga semakin membuat lapak- lapak pedagang di area Pekapalan semakin tidak terjamah wisatawan.

“Lagi pula, area Pekapalan ini kan dipagari, jadi semakin tidak terlihat. Kami sangat setuju Sri Sultan yang mengizinkan pagar tersebut dirobohkan,” kata Fuad. Fuad mengutarakan pagar Pekapalan yang dirobohkan otomatis membuat lapak-lapak pedagang semakin terlihat. “Tapi yang terpenting adalah usulan kami, yakni pintu timur Keraton dibuka,” ujar warga Kauman Yogyakarta itu.

Di bagian lain, salah satu adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudaningrat mengakui Keraton Yogyakarta sudah mewacanakan membuka pintu timur Keraton. “Sudah ada rencana itu, tapi nggak tahu kapan dibuka,” ucapnya. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum Setda DIY ini mengungkapkan, dengan dibukanya dua pintu Keraton, baik barat dan timur maka dua ruas jalan Altara bisa berfungsi semua.

“Nantinya akan seperti Alkid (Alun-alun Selatan), jalan sekelilingnya digunakan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY Rani Sjamsinarsi mengatakan untuk membuka pintu timur Keraton merupakan kewenangan Keraton Yogyakarta. “Itu (kewenangan) Keraton ya ,” katanya.

Yang pasti agar kawasan Keraton Yogyakarta tidak lagi kumuh, sejumlah langkah sudah dilakukan. Salah satunya saat launching revitalisasi kawasan Keraton, sudah dikenalkan dua mobil penyapu sampah. Selain itu, Pemda DIY juga sudah merencanakan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengelolaan Kawasan Wisata Cagar Budaya Keraton dan Pakualam.

UPT tersebut akan berada di bawah Dinas Pariwisata DIY dan bertugas menjaga kebersihan serta keamanan di kawasan Altara. Menurut Rani, pembentukan UPT demi memaksimalkan Keraton dan Pakualam sebagai kawasan heritage . Namun, pembentukan UPT tersebut paling cepat bisa dilakukan pada 2016 mendatang. “Tahun ini nggak mungkin. Tahun depan sudah ada anggarannya (untuk membentuk UPT),” ucapnya.

Ridwan anshori
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7671 seconds (0.1#10.140)