Sebelum Tewas Mahasiswi Unpas Ingin Salat di Puncak Mahameru

Kamis, 13 Agustus 2015 - 17:21 WIB
Sebelum Tewas Mahasiswi Unpas Ingin Salat di Puncak Mahameru
Sebelum Tewas Mahasiswi Unpas Ingin Salat di Puncak Mahameru
A A A
BANDUNG - Dania Agustina Rahman mahasiswi Universitas Pasundan (Unpas) yang tewas saat pendakian di Gunung Semeru ternyata ingin sekali melakukan salat di puncak Mahameru.

Hal ini disampaikan Sidik Nurjaman salah satu dosen yang mengajar Dania di Fakultas Teknik Industri Universitas Pasundan, Kamis (13/8/2015).

Sidik Nurjaman menyebutkan, Dania sangat bersemangat dan sempat mengungkapkan keinginannya untuk merasakan ibadah salat di atas puncak Gunung Semeru.

"Menurut pengakuan kakak tingkatnya yang ikut pendakian, Rosihan, Dania sempat mengaku ingin merasakan salat di puncak Gunung Semeru. Dia begitu bersemangat saat mempersiapkan mukena yang akan digunakannya," ujar Sidik yang sempat berkomunikasi langsung dengan Rosihan beberapa jam usai kejadian.

Dia meyakini, Dania adalah sosok yang mengerti soal Standar Operasional Pendakian. Bahkan berdasarkan pengakuan Rosihan kepadanya, sebelum mendaki ke Gunung Semeru, timnya juga melakukan cek kesehatan dan standar pendakian sehingga diberi izin mendaki ke atas.

"Saya yakin, Dania, Rosihan, Widji, Rizki Akbar yang melakukan pendakian adalah orang yang tahu benar soal standar keselamatan mendaki gunung," pungkasnya.

Sidik mengaku terakhir bertemu Dania sebelum bulan puasa, saat mahasiswi tersebut mengundangnya untuk membuka acara Dies Natalis Teknik Industri di Kampus Unpas, Jalan Setiabudi.

Setelah itu, dia tidak pernah bertemu Dania maupun anggota tim lainnya, karena terpotong libur kuliah.

Dania yang tinggal di asrama kampus Unpas ini pun dikenal sebagai soaok yang supel dan aktif dalam himpunan mahasiswa prodi teknik Industri.

Gadis yang baru 2 hari merayakan ulang tahunnya di Yogyakarta meninggal di Gunung Semeru tepat pukul 05.40 WIB di pangkuang sang kakak tingkatnya Rosihan.

Mojang asal Sukabumi yang lahir pada 7 Agustus ini sempat mengutarakan keinginannya untuk salat di puncak Semeru, beberapa hari setelah usianya genap 19 tahun.

Rektor Unpas, Eddy Jusuf mengemukakan, bahwa keberangkatan Dania, Rosihan, Widji, dan Rizki bukanlah agenda kegiatan kampus.

Pasalnya saat ini kampus tengah libur. Dia pun menyatakan bahwa keempatnya bukan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapak Alam dan tidak ada kegiatan UKM apapun.

"Mereka pergi dalam rangka mengisi libur perkuliahan. Jadi ini atas inisiatif pribadi," ucapnya.

Eddy menuturkan, dari hasil perbincangannya dengan Rosihan, Dania dan rekannya berangkat dari Bandung pada tanggal 8 Agustus lalu dan sampai di Yogya sehari berikutnya.

Karena untuk memenuhi persyaratan pendakian ke Semeru, dia dan rekannya pun melakukan cek kesehatan dan standar perlengkapan untuk keselamatan selama pendakian, itu dibutuhkan waktu sekitar sehari.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6209 seconds (0.1#10.140)