Siswa Belajar di Ruang Guru

Jum'at, 07 Agustus 2015 - 09:54 WIB
Siswa Belajar di Ruang...
Siswa Belajar di Ruang Guru
A A A
PANGKALAN BALAI - Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Desa Biyuku, Kecamatan Suak Tapeh, harus melakukan aktivitas belajar di ruang dinas guru.

Kurangnya ruang kelas dan kon disi yang sangat memprihatinkan, menyebabkan mereka belajar dengan seadanya. Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG di lapangan, kemarin, ruang dinas guru yang digunakan untuk belajar siswa kelas 1 dan 2 tersebut sangat tidak layak. Selain bocor, konstruksi bangunan banyak yang rusak.

Mulai dari atap plafon nya ris runtuh, bangku duduk siswa banyak yang tidak layak, bahkan ada aroma yang tidak sedap yang berasal dari atap plafon. Karnain, 37, warga setempat dan salah satu wali siswa, khawatir dengan kondisi ruang belajar yang digunakan anaknya tersebut. Karena bisa saja sewaktu-waktu atap plafon runtuh dan menimpa siswa yang sedang belajar dikelas.

“Saya cemas, sebab bangunan sekolah ini sudah tua, kapan saja bisa runtuh dan menimpa anak kami yang lagi belajar,” katanya saat ditemui usai mengantar anaknya sekolah. Dia berharap, Pemkab Banyuasin segera memberi bantuan, untuk memperbaiki dan menambah ruangan kelas yang layak untuk siswa. Agar mereka sebagai orang tua tidak cemas menitipkan anaknya belajar disana.

“Kami harap dinas terkait untuk mengecek kelapangan karena khawatir kami bila anak kami akan menjadi korban runtuhnya bangunan kelas yang sudah tua ini,” harapnya. Kepala SDN 10 Suak Tapeh, Refolda Siahaan, mem benarkan bila SD yang dia pimpin banyak mengalami kerusakan dan kekurangan kelas.

Pihaknya sudah berulang kali melaporkan dan mengusulkan kepada dinas terkait, namun hing ga kini belum ada tanggapan yang jelas. Dia menuturkan, saat ini SDN 10 Suak Tapeh hanya mempunyai empat ruang kelas untuk menampung 112 siswa. Empat ruangan itu dipakai untuk kelas 3, 4, 5 dan 6. Sedangkan kelas 1 dan 2 terpaksa belajar secara bergantian di ruang dinas guru.

“Sudah diusulkan, bahkan kepala sekolah yang lama sudah berulang kali mengajukan proposal. Tapi sampai sekarang tidak ada kepastian apakah akan dibantu atau tidak,” terangnya. Dia juga menjelaskan, kurangnya ruang kelas untuk siswa tersebut terjadi selama lima tahun ini. Karena itulah, pihak sekolah terpaksa menggunakan ruang dinas guru sebagai ruang kelas.

“Kami harap Dinas Pendidikan Banyuasin melihat langsung kondisi sekolah kami, untuk mengetahui ke ru sakan dan kebutuhan sekolah kami,” harapnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin, Umar Usman mengatakan, saat ini sudah mengajukan perbaikan terhadap ratusan sekolah dan ruang kelas kepada Kementrian Pendidikan agar diberikan bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 nanti.

"Tinggal lagi apakah pihak sekolah sudah mengajukan usulan perbaikan disekolah mereka atau belum melalui dapodik. Karena pihak Kementerian Pendidikan hanya akan memberi bantuan sesuai data yang ada dalam dapodik tersebut," tutupnya.

Yopie cipta raharja
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)