Perekonomian Jateng Masih Tumbuh Lambat

Kamis, 06 Agustus 2015 - 08:45 WIB
Perekonomian Jateng Masih Tumbuh Lambat
Perekonomian Jateng Masih Tumbuh Lambat
A A A
SEMARANG - Perekonomian di Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2015 year on year (y on y) mencapai 4,8%, atau naik 0,6% dari semester yang sama tahun lalu yang mencapai 4,2%.

Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada sisi produksi yang dipengaruhi oleh faktor musiman kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kepala Seksi Neraca Konsumsi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Rizkie Arumingtyas mengatakan, pada faktor musiman memberikan pertumbuhan sebesar 11,6%.

Di mana triwulan II masih berlangsung panen raya tanaman pangan di sebagian wilayah Jawa Tengah. Sementara dari sisi pengeluaran didorong oleh pertumbuhan komponen pengeluaran pemerintah sebesar 37 %. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori jasa perusahaan sebesar 11,6%, sedangkan dari sisi pengeluaran oleh komponen pengeluaran ekspor barang dan jasa yang tumbuh 9,6%.

“Untuk ekonomi Jateng triwulan dua tahun ini terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,6%. Dari sisi produksi, pertumbuhan masih dipengaruhi oleh faktor musiman pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 11,6%,” paparnya kemarin.

Secara umum ekonomi Jawa Tengah sampai dengan triwulan dua tahun ini tumbuh mencapai 5,2% atau meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar 4,9%. Untuk struktur Jateng pada triwulan dua didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan 35,6%; lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 16,1%; serta kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 13,1%.

Sementara perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2015 mencapai Rp 251,16 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp201,21 miliar. Kegiatan usaha di Jawa Tengah pada triwulan II-2015 menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan dengan triwulan I-2015.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia Wilayah Jateng, angka Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang tercatat sebesar 36,80%, lebih tinggi dibandingkandenganSBT triwulan I-2015 sebesar 7,55%. Menurut Deputi Kepala BI Wilayah Jateng Marlison Hakim, pertumbuhan tersebut relatif sama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 35,90%.

Pertumbuhan kegiatan usaha ini terjadi di seluruh sektor ekonomi, termasuk tiga sektor ekonomi utama di provinsi Jawa Tengah, yaitu sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; serta sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan. “Meskipun kegiatan usaha tumbuh meningkat, kapasitas produksi pada triwulan II- 2015 relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

Dari sisi kondisi likuiditas dan kondisi rentabilitas perusahaan masih baik dibandingkan triwulan sebelumnya,” tandasnya. Ketua Apindo Jateng Frans Kongi menilai pertumbuhan ekonomi di Jateng masih sangat lambat. Banyak faktor yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ekonomi. “Sektor industri mengalami perlambatan sehingga sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Andik sismanto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2825 seconds (0.1#10.140)