UGM Sumbang Emas dalam IMC 2015
A
A
A
YOGYAKARTA - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi di tingkat dunia. Kali ini mahasiswa UGM berhasil menyumbangkan satu medali emas dan satu perak untuk Indo n esia dalam ajang In ter national Mathematics Compe titi on (lMC) 2015. Medali emas berhasil diraih Pramudya Ananto, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2011 dan medali perak didapat Made Benny Prasetya dari jurusan Matematika angkatan 2011.
Tak hanya itu, satu mahasiswa UGM lainnya, yakni Willy Sumarno dari jurusan Ma tema tika angkatan 2012 juga ber ha sil mendapatkan honorable mentiondi ajang yang sama. IMC 2015 digelar di Bla goev - grad, Bulgaria pada 27 Juli–2 Agustus 2015. Bersama lima mahasiswa dari ITB dan satu mahasiswa UI, ketiganya terpilih mewakili Indonesia da lam kompetisi bergengsi du nia tersebut.
"Meskipun saya sudah punya pengalaman karena ikut ajang yang sama tahun lalu, tapi rasanya kompetisi tetap be rat. Dan dengan hasil ini, saya tentu senang karena target me raih prestasi yang lebih b ik dari tahun kemarin benarbe nar terwujud," ujar Pramudya Ananto kemarin.
Sebagai informasi, Pramudya Ananto berhasil terpilih mewakili Indonesia dan membawa pulang medali perak di IMC 2014. Menurutnya, tekanan akan kuatnya persaingan da lam ajang tersebut menjadi kendala tersendiri baginya. Mes ki demikian, dia bersyukur mampu memberikan usaha ter baik di antara 326 mahasiswa peserta dari berbagai perguruan tinggi di dunia.
"Kompetisi utama sebenarnya hanya berlangsung dua hari. Selama dua hari itu semua pe serta mengerjakan sejumlah soal yang diberikan panitia. Setiap hari peserta diberi lima soal berbentuk esai dengan ting kat kesulitan semakin tinggi di se tiap nomornya. Menurut saya, untuk materi yang dilombakan hampir sama dengan saat di tingkat nasional, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi," ungkapnya.
Atas prestasinya tersebut, Pramudya mendapat beasiswa meneruskan kuliahnya sampai program doktor dari Dikti. Dia berharap pada Olimpiade Mate ma tika Internasional mendatang, delegasi Indonesia bisa menghasilkan prestasi yang jauh lebih baik.
Made Benny menambahkan, sebelum terpilih mewakili In donesia di tingkat dunia, dia dan kedua rekannya itu harus melewati tahapan seleksi dimulai dari tingkat universitas. Saat itu ketiganya lolos bersama empat mahasiswa UGM yang lain. Bertujuh, mereka pun ikut olimpiade tingkat na sional.
Ratih keswara
Tak hanya itu, satu mahasiswa UGM lainnya, yakni Willy Sumarno dari jurusan Ma tema tika angkatan 2012 juga ber ha sil mendapatkan honorable mentiondi ajang yang sama. IMC 2015 digelar di Bla goev - grad, Bulgaria pada 27 Juli–2 Agustus 2015. Bersama lima mahasiswa dari ITB dan satu mahasiswa UI, ketiganya terpilih mewakili Indonesia da lam kompetisi bergengsi du nia tersebut.
"Meskipun saya sudah punya pengalaman karena ikut ajang yang sama tahun lalu, tapi rasanya kompetisi tetap be rat. Dan dengan hasil ini, saya tentu senang karena target me raih prestasi yang lebih b ik dari tahun kemarin benarbe nar terwujud," ujar Pramudya Ananto kemarin.
Sebagai informasi, Pramudya Ananto berhasil terpilih mewakili Indonesia dan membawa pulang medali perak di IMC 2014. Menurutnya, tekanan akan kuatnya persaingan da lam ajang tersebut menjadi kendala tersendiri baginya. Mes ki demikian, dia bersyukur mampu memberikan usaha ter baik di antara 326 mahasiswa peserta dari berbagai perguruan tinggi di dunia.
"Kompetisi utama sebenarnya hanya berlangsung dua hari. Selama dua hari itu semua pe serta mengerjakan sejumlah soal yang diberikan panitia. Setiap hari peserta diberi lima soal berbentuk esai dengan ting kat kesulitan semakin tinggi di se tiap nomornya. Menurut saya, untuk materi yang dilombakan hampir sama dengan saat di tingkat nasional, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi," ungkapnya.
Atas prestasinya tersebut, Pramudya mendapat beasiswa meneruskan kuliahnya sampai program doktor dari Dikti. Dia berharap pada Olimpiade Mate ma tika Internasional mendatang, delegasi Indonesia bisa menghasilkan prestasi yang jauh lebih baik.
Made Benny menambahkan, sebelum terpilih mewakili In donesia di tingkat dunia, dia dan kedua rekannya itu harus melewati tahapan seleksi dimulai dari tingkat universitas. Saat itu ketiganya lolos bersama empat mahasiswa UGM yang lain. Bertujuh, mereka pun ikut olimpiade tingkat na sional.
Ratih keswara
(bbg)