Atlet Karateka Junior Dianiaya Seniornya
A
A
A
TEBINGTINGGI - Ketua Umum KONI Kota Tebingtinggi Muhammad Daniel Sultan menyesalkan kekerasan yang diduga dilakukan atlit senior karate berinisial SE di PPLP Sunggal Medan terhadap Diky Prasetyo, 14, atlet Kushin Ryu M Karatedo Indonesia (KKI) Kota Tebingtinggi.
Atas kejadia itu, Daniel meminta pihak kepolisian segera mengusut kasus kekerasan ini. “Kami meminta dengan tegas pihak kepolisian mengusut tuntas tindakan kekerasan kepada anak didik di PPLP Sunggal Medan. Akibat penganiayaan itu tulang paha kaki sebelah kanan korban bergeser. Begitu juga tulang rusuk menjadi tidak normal.
Korban juga mengalami lembam dan luka memar dibagian wajah, dan harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Herna Kota Tebingtinggi,” tegas Daniel Sultan didampingi Ketua Harian Koni, Chaidir Chandra di Jalan Prof Dr Hamka, Senin (3/8). Sementara untuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Utara bisa bertindak cepat melihat kejadiaan ini.
Termasuk juga terus memberikan peringatan kepada senior pendidik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Menurut Daniel, tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku kepada Diky Prasetyo juga mengakibatkan trauma mendalam terhadap korban. Tindakan itu juga tidak mencerminkan sikap terpuji antara senior dan junior. “Kan masih ada lagi cara memberikan pendidikan yang sifatnya positif.
Diky Prasetyo ini masih anak dibawah umur dan berstatus atlet remaja KKI KotaTebingtinggi dankinitinggal di Dolok Masihul bersama orangtuanya. Maunya jangan langsung main hantam, main libas,” ucap Daniel dengan nanda tinggi. Daniel juga berharap, pengurus KONI Kota Tebingtinggi untuk terus memberikan dukungan kepada Diky.
Korban, kata dia, adalah atlet KKI Kota Tebingtinggi, secara otomatis KONI merasa terpanggil untuk membantu Diky. “Kalau memang ada perselisihan antar perguruan karate di PPLP Sunggal, Pengda Forki Sumut juga harus bertanggungjawab. Kalau perlu, selesaikan persoalan perguruan karate di PPLP. Karena Diky Prasetyo satu-satunya atlet dari KKI,” tegas Ketua Harian KONI Kota Tebingtinggi, Chaidir Chandra.
Orangtua Diky, Fachruddin menjelaskan pada Jumat (31/7) dia mengunjungi Dicky di PPLP Sunggal.Saat itulah Fachrudin melihat wajah anaknya lebam-lebam dan berjalan pincang. Saat itu juga Diky dibawa pulang dan langsung menjalani perawatan di rumah sakit. Dia mengaku tidak terima atas kondisi ini. Fachruddin mengaku akan membuat laporan ke polisi.
Perayudi syahputra
Atas kejadia itu, Daniel meminta pihak kepolisian segera mengusut kasus kekerasan ini. “Kami meminta dengan tegas pihak kepolisian mengusut tuntas tindakan kekerasan kepada anak didik di PPLP Sunggal Medan. Akibat penganiayaan itu tulang paha kaki sebelah kanan korban bergeser. Begitu juga tulang rusuk menjadi tidak normal.
Korban juga mengalami lembam dan luka memar dibagian wajah, dan harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Herna Kota Tebingtinggi,” tegas Daniel Sultan didampingi Ketua Harian Koni, Chaidir Chandra di Jalan Prof Dr Hamka, Senin (3/8). Sementara untuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Utara bisa bertindak cepat melihat kejadiaan ini.
Termasuk juga terus memberikan peringatan kepada senior pendidik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Menurut Daniel, tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku kepada Diky Prasetyo juga mengakibatkan trauma mendalam terhadap korban. Tindakan itu juga tidak mencerminkan sikap terpuji antara senior dan junior. “Kan masih ada lagi cara memberikan pendidikan yang sifatnya positif.
Diky Prasetyo ini masih anak dibawah umur dan berstatus atlet remaja KKI KotaTebingtinggi dankinitinggal di Dolok Masihul bersama orangtuanya. Maunya jangan langsung main hantam, main libas,” ucap Daniel dengan nanda tinggi. Daniel juga berharap, pengurus KONI Kota Tebingtinggi untuk terus memberikan dukungan kepada Diky.
Korban, kata dia, adalah atlet KKI Kota Tebingtinggi, secara otomatis KONI merasa terpanggil untuk membantu Diky. “Kalau memang ada perselisihan antar perguruan karate di PPLP Sunggal, Pengda Forki Sumut juga harus bertanggungjawab. Kalau perlu, selesaikan persoalan perguruan karate di PPLP. Karena Diky Prasetyo satu-satunya atlet dari KKI,” tegas Ketua Harian KONI Kota Tebingtinggi, Chaidir Chandra.
Orangtua Diky, Fachruddin menjelaskan pada Jumat (31/7) dia mengunjungi Dicky di PPLP Sunggal.Saat itulah Fachrudin melihat wajah anaknya lebam-lebam dan berjalan pincang. Saat itu juga Diky dibawa pulang dan langsung menjalani perawatan di rumah sakit. Dia mengaku tidak terima atas kondisi ini. Fachruddin mengaku akan membuat laporan ke polisi.
Perayudi syahputra
(ftr)