AlexYan Kepala Daerah Inovatif 2015
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sumel Alex Noerdin dan Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian mendapatkan anugerah Kepala Daerah Inovatif 2015 bersama sejumlah kepala daerah lain di Indonesia.
Mereka dianggap mampu berinovasi untuk mendorong kemajuan daerah. Penghargaan tersebut diterima keduanya di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Se latan, tadi malam. Dalam sambutannya, CEO MNC Grup Harry Tanoesoedibjo, menilai peran kepala daerah dalam mendorong inovasi di berbagai sektor, khususnya sektor perekonomian, sangat penting.
Apalagi situasi perekomian hari ini dan ke depan akan terus berubah. “Oleh karenanya itu peran kepala daerah sangat penting, khususnya bagaimana investai bisa masuk sehingga perekonomian tum buh, dan untuk itu diperlukan inovasi in vasi baru,” ujar HT.
HT menuturkan, saat ini kondisi perekonomian Indo nesia sangat berubah jika di bandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Pada era 1970an penopang perekonomian Indonesia adalah adanya oil boom atau boom minyak. Sedangkan pada 1980 hingga 1990an penopangnya adalah industri manufaktur. “Pada 2000 hingga 3 tahun lalu, harga komoditas ekspor naik. Tapi 2 sampai 3 tahun ini pembangunan ekonomi mulai melambat,” katanya.
Menurut dia, sektor industri di Indonesia saat ini mulai melemah, karena ekonomi bergeser dari produksi menjadi kon sumsi, ditambah harga komoditi yang menurun. Karena itu sektor tersebut tidak bisa menjadi andalan penerimaan pendapatan negara. Berdasar kondisi itulah pengembangan inovasi di berbagai sektor sangat dibutuhkan.
Ketua Umum DPP Perindo ini lantas menuturkan, penganu gerahan kepala daerah inovatif yang diselenggarakan oleh Koran Sindo menjadi sangat relevan dan sangat penting untuk mewujudkan budaya inovasi. Dia berharap kede pan penerima penghargaan tersebut bisa mempertahankan prestasinya dan menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya.
“Selain sarana apresiasi pada kepala dae rah yang punya ino vasi juga su paya bekerja lebih baik dan menjadi contoh bagi kepala daer ah lain. Indonesia akan men jadi lebih maju kalau kepala daerahnya berinovasi,” lanjutnya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trans migrasi Marwan Jafar, yang diwakili Sekjen kementerian Anwar Sanusi, mengaresiasi langkah KORAN SINDO tersebut.
Dia meyakini kriteria dan penilaian yang dilaksanakan pada penganugerahan tersebut sangat teliti dan cermat. Dalam pan da ngan nya, kepala daerah yang meraih penghargaan ini mampu keluar dalam himpitan persoalan melalui inovasi membangun dan meningkatkan kesejahteraan masya rakat.Himpitan dimak sud ten tunya terkait dengan keterbatasan regulasi yang cenderung tidak memberikan ruang luar untuk inovasi .
“Tetapi kepala daerah bisa keluar dan memberi efek asas manfaat kepada daerah dan masyarakatnya. Kami memberi kan apresiasi karena mampu keluar dalam himpitan persoalan. Inovasi ini memberi nilai tambah pembangun dna kese-jah teraan dan memiliki efek berkelanjutan nantinya,” jelasnya.
Lebih jauh dia menilai ino vasi yang telah mereka lakukan memiliki nilai tambah yang baik dalam pemerintahan maupun pembangunan. Anwar meya ki ni dan inovasi itu akan berlanjut pada pemerintahan berikut nya, sehingga masyarakat tetap akan menikmati hasilnya wa laupun kepala daerah tersebut sudah berakhir masa ja batannya Anwar menandaskan ko mitmen Kementerian De san menjadi mitra, khususnya ke pa da kepala daerah yang memi liki inovasi.
Apalagi pihaknya memiliki sejumlah tugas pen ting.”Salah satunya adalah pem bangunan desa tertinggal. Kalau transmigrasi, bagaimana meningkatkan status mas ya-ra kat melalui transmigrasi man diri berbasis lokal,” katanya.
Pemimpin Redaktur KORAN SINDO Pung Purwanto menjelaskan bahwa perhelatan akbar ini sengaja mengambil tema khusus, yakni dari daerah untuk Indonesia.Tema ini merujuk pada Indonesia saat ini di tengah-tengah kondisi ekonomi yang belum membaik. Dalam kondisi seperti ini kepala daerah diharapkan mampu mela kukan inovasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Menurut dia, daerah yang me lakukan inovasi yang perlu diapresiasi karena hal tersebut bisa memberi energi positif yang dapat ditularkan ke daerah lain. ‘’Penganugerahan ini me laui proses analisis, observasi, serta reportase lapangan, dan dengan pertimbangan melihat faktor bagaimana inovasi ini melibatkan masyarakat dan daya terima masyarakat. Ada 12 kategori penilaian, beberapa diantaranya adalah pelayanan publik, pembangunan infrastruk tur dan agrobisnis, serta kemaritiman,”jelas Pung.
Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2015 dengan tema Dari Daerah untuk Indonesia oleh KORAN SINDO diberikan kepada empat gubernur, tujuh wali kota dan 13 bupati di Indonesia. Ada 12 kategori penilaian penilaian, di antaranya adalah pelayanan publik, good governance,pembangunan infra struk tur, agrobisnis, dan kemaritiman.
Empat gubernur penerima masing-masing Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kategori good governance), Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kategori good gover nance), Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh (kategori perkebunan) dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kategori infrastruktur).
Sementara wali kota pene rima penghargaan adalah Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Wali Kota Malang, Muhammad Anton, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Wali Kota Semarang Hendrar Prihardi dan Wali Kota Cimahi Atty Suharty.
Untuk bupati yang men dapat penghargaan adalah Bupati Simalungun JR Saragih, Bupati Nunukan Basri, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, Bupati Batu Bara OK Arya Zulkarnain, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Bu pati Berau Makmur, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bu pati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Bupati Bolaang Mongondow Utara Depri Pontoh, Bupati Wajo Burhanuddin Unru, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, dan Bupati Sleman Sri Purnomo.
Wali Kota Makassar selaku tuan rumah sekaligus salah satu kepala daerah penerima penghar gaan menilai kegiatan pemberian penghargaan kepala daerah inovatif tersebut sangat sesuai dengan Koran Sindo sebagai m edia cetak yang inovatif. Dia menilai tema Dari Daerah untuk Indonesia sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini. Peran kota atau daerah dinilai sangat penting dalam pertarungan era Masyarakat Ekonomis ASEAN (MEA) saat ini.
Jika sebuah kota memiliki daya ketahanan ekonomi yang baik, maka tidak akan goyah kendati perekonomian bangsa memburuk. Dia mencontohkan, Kota New York yang tetap stabil perekonomiannya beberapa tahun lalu, kendati Amerika Serikat saat itu tengah diguncang krisis ekonomi. Dengan beberapa terobosan, di antaranya dalam hal pelayanan kesehatan, kini perekonomian di Makassar juga semakin baik.
Bahkan ditopang dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki Makassar, perekonomian kini tetap stabil meski daerah lain mengalami perlamba tan. “Alhamdulillah Sulsel dan Makassar masih baik-baik saja, terbukti hunian hotel mencapai 100 persen, itu tandanya tidak ada penurunan eko nomi,” ujar dia. Pada kesempatan itu dia mem promosikan beragam kuliner unik yang dimiliki Sulsel, khususnya Makassar, serta 4 etnis yang masing-masing me mpunyai kelebihan.
Bahkan dengan kelebihan yang dimiliki Makassar, perekonomian pun tetap stabil meski daerah lain mengalami perlamba tan.”Alhamndulillah Sulsel dan Makassar masih baik-baik saja, terbukti hunian hotel mencapai 100 persen, itu tandanya tidak ada penurunan ekonomi,” katanya.
Kurniawan em/ Budi santoso
Mereka dianggap mampu berinovasi untuk mendorong kemajuan daerah. Penghargaan tersebut diterima keduanya di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Se latan, tadi malam. Dalam sambutannya, CEO MNC Grup Harry Tanoesoedibjo, menilai peran kepala daerah dalam mendorong inovasi di berbagai sektor, khususnya sektor perekonomian, sangat penting.
Apalagi situasi perekomian hari ini dan ke depan akan terus berubah. “Oleh karenanya itu peran kepala daerah sangat penting, khususnya bagaimana investai bisa masuk sehingga perekonomian tum buh, dan untuk itu diperlukan inovasi in vasi baru,” ujar HT.
HT menuturkan, saat ini kondisi perekonomian Indo nesia sangat berubah jika di bandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Pada era 1970an penopang perekonomian Indonesia adalah adanya oil boom atau boom minyak. Sedangkan pada 1980 hingga 1990an penopangnya adalah industri manufaktur. “Pada 2000 hingga 3 tahun lalu, harga komoditas ekspor naik. Tapi 2 sampai 3 tahun ini pembangunan ekonomi mulai melambat,” katanya.
Menurut dia, sektor industri di Indonesia saat ini mulai melemah, karena ekonomi bergeser dari produksi menjadi kon sumsi, ditambah harga komoditi yang menurun. Karena itu sektor tersebut tidak bisa menjadi andalan penerimaan pendapatan negara. Berdasar kondisi itulah pengembangan inovasi di berbagai sektor sangat dibutuhkan.
Ketua Umum DPP Perindo ini lantas menuturkan, penganu gerahan kepala daerah inovatif yang diselenggarakan oleh Koran Sindo menjadi sangat relevan dan sangat penting untuk mewujudkan budaya inovasi. Dia berharap kede pan penerima penghargaan tersebut bisa mempertahankan prestasinya dan menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya.
“Selain sarana apresiasi pada kepala dae rah yang punya ino vasi juga su paya bekerja lebih baik dan menjadi contoh bagi kepala daer ah lain. Indonesia akan men jadi lebih maju kalau kepala daerahnya berinovasi,” lanjutnya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trans migrasi Marwan Jafar, yang diwakili Sekjen kementerian Anwar Sanusi, mengaresiasi langkah KORAN SINDO tersebut.
Dia meyakini kriteria dan penilaian yang dilaksanakan pada penganugerahan tersebut sangat teliti dan cermat. Dalam pan da ngan nya, kepala daerah yang meraih penghargaan ini mampu keluar dalam himpitan persoalan melalui inovasi membangun dan meningkatkan kesejahteraan masya rakat.Himpitan dimak sud ten tunya terkait dengan keterbatasan regulasi yang cenderung tidak memberikan ruang luar untuk inovasi .
“Tetapi kepala daerah bisa keluar dan memberi efek asas manfaat kepada daerah dan masyarakatnya. Kami memberi kan apresiasi karena mampu keluar dalam himpitan persoalan. Inovasi ini memberi nilai tambah pembangun dna kese-jah teraan dan memiliki efek berkelanjutan nantinya,” jelasnya.
Lebih jauh dia menilai ino vasi yang telah mereka lakukan memiliki nilai tambah yang baik dalam pemerintahan maupun pembangunan. Anwar meya ki ni dan inovasi itu akan berlanjut pada pemerintahan berikut nya, sehingga masyarakat tetap akan menikmati hasilnya wa laupun kepala daerah tersebut sudah berakhir masa ja batannya Anwar menandaskan ko mitmen Kementerian De san menjadi mitra, khususnya ke pa da kepala daerah yang memi liki inovasi.
Apalagi pihaknya memiliki sejumlah tugas pen ting.”Salah satunya adalah pem bangunan desa tertinggal. Kalau transmigrasi, bagaimana meningkatkan status mas ya-ra kat melalui transmigrasi man diri berbasis lokal,” katanya.
Pemimpin Redaktur KORAN SINDO Pung Purwanto menjelaskan bahwa perhelatan akbar ini sengaja mengambil tema khusus, yakni dari daerah untuk Indonesia.Tema ini merujuk pada Indonesia saat ini di tengah-tengah kondisi ekonomi yang belum membaik. Dalam kondisi seperti ini kepala daerah diharapkan mampu mela kukan inovasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Menurut dia, daerah yang me lakukan inovasi yang perlu diapresiasi karena hal tersebut bisa memberi energi positif yang dapat ditularkan ke daerah lain. ‘’Penganugerahan ini me laui proses analisis, observasi, serta reportase lapangan, dan dengan pertimbangan melihat faktor bagaimana inovasi ini melibatkan masyarakat dan daya terima masyarakat. Ada 12 kategori penilaian, beberapa diantaranya adalah pelayanan publik, pembangunan infrastruk tur dan agrobisnis, serta kemaritiman,”jelas Pung.
Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2015 dengan tema Dari Daerah untuk Indonesia oleh KORAN SINDO diberikan kepada empat gubernur, tujuh wali kota dan 13 bupati di Indonesia. Ada 12 kategori penilaian penilaian, di antaranya adalah pelayanan publik, good governance,pembangunan infra struk tur, agrobisnis, dan kemaritiman.
Empat gubernur penerima masing-masing Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kategori good governance), Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kategori good gover nance), Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh (kategori perkebunan) dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kategori infrastruktur).
Sementara wali kota pene rima penghargaan adalah Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Wali Kota Malang, Muhammad Anton, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Wali Kota Semarang Hendrar Prihardi dan Wali Kota Cimahi Atty Suharty.
Untuk bupati yang men dapat penghargaan adalah Bupati Simalungun JR Saragih, Bupati Nunukan Basri, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, Bupati Batu Bara OK Arya Zulkarnain, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Bu pati Berau Makmur, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bu pati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Bupati Bolaang Mongondow Utara Depri Pontoh, Bupati Wajo Burhanuddin Unru, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, dan Bupati Sleman Sri Purnomo.
Wali Kota Makassar selaku tuan rumah sekaligus salah satu kepala daerah penerima penghar gaan menilai kegiatan pemberian penghargaan kepala daerah inovatif tersebut sangat sesuai dengan Koran Sindo sebagai m edia cetak yang inovatif. Dia menilai tema Dari Daerah untuk Indonesia sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini. Peran kota atau daerah dinilai sangat penting dalam pertarungan era Masyarakat Ekonomis ASEAN (MEA) saat ini.
Jika sebuah kota memiliki daya ketahanan ekonomi yang baik, maka tidak akan goyah kendati perekonomian bangsa memburuk. Dia mencontohkan, Kota New York yang tetap stabil perekonomiannya beberapa tahun lalu, kendati Amerika Serikat saat itu tengah diguncang krisis ekonomi. Dengan beberapa terobosan, di antaranya dalam hal pelayanan kesehatan, kini perekonomian di Makassar juga semakin baik.
Bahkan ditopang dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki Makassar, perekonomian kini tetap stabil meski daerah lain mengalami perlamba tan. “Alhamdulillah Sulsel dan Makassar masih baik-baik saja, terbukti hunian hotel mencapai 100 persen, itu tandanya tidak ada penurunan eko nomi,” ujar dia. Pada kesempatan itu dia mem promosikan beragam kuliner unik yang dimiliki Sulsel, khususnya Makassar, serta 4 etnis yang masing-masing me mpunyai kelebihan.
Bahkan dengan kelebihan yang dimiliki Makassar, perekonomian pun tetap stabil meski daerah lain mengalami perlamba tan.”Alhamndulillah Sulsel dan Makassar masih baik-baik saja, terbukti hunian hotel mencapai 100 persen, itu tandanya tidak ada penurunan ekonomi,” katanya.
Kurniawan em/ Budi santoso
(ftr)