1.185 Hektare Sawah di OKI Kekeringan
A
A
A
KAYUAGUNG - Sebanyak 1.185 hektare sawah lebak yang sudah ditanam padi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kekeringan.
Akibatnya padi yang sudah ditanam mati sebelum menghasilkan, bahkan masih ada ratusan hektare lagi yang juga terancam fuso akibat kekeringan jika tidak segera diantisipasi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKI Syarifudin mengatakan, dari 1.185 Ha, sawah di Kabupaten OKI yang mengalami kekeringan, masing-masing di wilayah Kecamatan Tanjung Lubuk 20 Ha, Teluk Gelam 17 Ha, Jejawi 102 Ha, SP Padang 4 Ha, Pangkalan Lampam 40 Ha, Tulung Selapan 582 Ha dan Air Sugihan 420 Ha.
Menurut Syarifudin, semua sawah yang kekeringan merupakan sawah lebak. Sementara sawah tadah hujan semuanya aman.
Karena saat memasuki musim kemarau seperti saat ini padi di sawah tadah hujan sudah berbuah.
Bahkan ada yang mulai panen, sehingga tidak berpengaruh untuk produksi padi sawah tadah hujan.
Luas tanam padi sejak April hingga September 2015 sudah terealisasi 118.171 hektare, sementara yang kekeringan 1.185 Ha, artinya hanya 1,002% yang kekeringan.
"Kita sudah melakukan antisipasi agar kekeringan tidak meluas, yakni dengan menyediakan dana untuk beli pompa dan perbaikan jaringan irigasi 75.000 Ha, Sampai saat ini irigasi sudah terealisasi 60.000 Ha," ujarnya.
Syarifudin menegaskan, saat ini sudah ada ketersediaan pompa di lapangan lebih dari 500 unit yang sudah di tangan kelompok tani, pompa itu merupakan bantuan dari APBD OKI maupun APBN.
"Bahkan Agustus ini, juga ada bantuan Pompa air dari pusat, kali ini pompa dengan ukuran besar, pompa sudah ada tinggal petani beli BBM untuk pompa tersebut, belilah BBM subsidi di SPBU yang ada di OKI, pakai jeriken bisa, Syaratnya ada surat pengantar dari dinas pertanian dan dikawal oleh Babinsa," jelasnya.
Di katakan beberapa petani di Kecamatan Pampangan, SP Padang dan Jejawi, sawah yang tidak lagi mendapat pasokan air, membuat pertanian padi terancam gagal panen.
Terpisah Kepala UPTD Pertanian SP Padang, Herman mengatakan, sawah di Kecamatan SP Padang belum termasuk dalam kategori kekeringan, melainkan bakal kekeringan.
"Tetapi hal tersebut telah diantisipasi oleh Pemkab OKI, melalui Distan OKI, dengan memberikan bantuan alat pompa air kepada setiap kelompok tani untuk dimanfaatkan oleh mereka," tandasnya.
Akibatnya padi yang sudah ditanam mati sebelum menghasilkan, bahkan masih ada ratusan hektare lagi yang juga terancam fuso akibat kekeringan jika tidak segera diantisipasi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKI Syarifudin mengatakan, dari 1.185 Ha, sawah di Kabupaten OKI yang mengalami kekeringan, masing-masing di wilayah Kecamatan Tanjung Lubuk 20 Ha, Teluk Gelam 17 Ha, Jejawi 102 Ha, SP Padang 4 Ha, Pangkalan Lampam 40 Ha, Tulung Selapan 582 Ha dan Air Sugihan 420 Ha.
Menurut Syarifudin, semua sawah yang kekeringan merupakan sawah lebak. Sementara sawah tadah hujan semuanya aman.
Karena saat memasuki musim kemarau seperti saat ini padi di sawah tadah hujan sudah berbuah.
Bahkan ada yang mulai panen, sehingga tidak berpengaruh untuk produksi padi sawah tadah hujan.
Luas tanam padi sejak April hingga September 2015 sudah terealisasi 118.171 hektare, sementara yang kekeringan 1.185 Ha, artinya hanya 1,002% yang kekeringan.
"Kita sudah melakukan antisipasi agar kekeringan tidak meluas, yakni dengan menyediakan dana untuk beli pompa dan perbaikan jaringan irigasi 75.000 Ha, Sampai saat ini irigasi sudah terealisasi 60.000 Ha," ujarnya.
Syarifudin menegaskan, saat ini sudah ada ketersediaan pompa di lapangan lebih dari 500 unit yang sudah di tangan kelompok tani, pompa itu merupakan bantuan dari APBD OKI maupun APBN.
"Bahkan Agustus ini, juga ada bantuan Pompa air dari pusat, kali ini pompa dengan ukuran besar, pompa sudah ada tinggal petani beli BBM untuk pompa tersebut, belilah BBM subsidi di SPBU yang ada di OKI, pakai jeriken bisa, Syaratnya ada surat pengantar dari dinas pertanian dan dikawal oleh Babinsa," jelasnya.
Di katakan beberapa petani di Kecamatan Pampangan, SP Padang dan Jejawi, sawah yang tidak lagi mendapat pasokan air, membuat pertanian padi terancam gagal panen.
Terpisah Kepala UPTD Pertanian SP Padang, Herman mengatakan, sawah di Kecamatan SP Padang belum termasuk dalam kategori kekeringan, melainkan bakal kekeringan.
"Tetapi hal tersebut telah diantisipasi oleh Pemkab OKI, melalui Distan OKI, dengan memberikan bantuan alat pompa air kepada setiap kelompok tani untuk dimanfaatkan oleh mereka," tandasnya.
(sms)