Wujud Syukur dan Kenang Jasa Wali Songo

Jum'at, 31 Juli 2015 - 20:19 WIB
Wujud Syukur dan Kenang Jasa Wali Songo
Wujud Syukur dan Kenang Jasa Wali Songo
A A A
KARANGANYAR - Di Desa Karanganyar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, ada tradisi yang unik saat Bulan Syawal. Mereka menggelar kirab Tumpeng Songo atau tumpeng yang berjumlah sembilan.

Jumat (31/7/2015) petang, mereka kembali menggelar kirab serupa. Jumlah tumpeng tersebut berjumlah sembilan karena untuk menghormati jasa sembilan tokoh penyebar Islam, yakni Wali Songo.

"Jadi tumpeng-tumpeng ini kami namai dengan nama sembilan Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Drajat, Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Giri, dan Sunan Bonang," kata salah satu pengasuh padepokan Jamaah Baca Manaqib, Rotib dan Sholawat (Jamrot), Abdul Gofur.

Dijelaskannya, tradisi tersebut sudah mereka gelar setiap tahun oleh Padepokan Sunan Kalijaga. Kali ini, merupakan tahun yang ke delapan.

"Tradisi ini kami lakukan sebagai wujud syukur yang melimpah dari Allah SWT atas rezeki yang kami dapatkan selama ini. Selain itu juga untuk menghormati jasa-jasa Wali Songo dan Auliya' yang telah menyebarkan agama Islam"," ujarnya.

Diungkapkan, pembuatan Tumpeng Songo juga cukup unik. Beras yang digunakan sebagai bahan membuat tumpeng tersebut, terlebih dahulu dibacakan 30 Juz Alquran.

"Setelah selesai dibacakan Alquran, beras tersebut baru ditanak dan dibuat tumpeng," ungkapnya.

Setelah jadi, lanjut dia, kemudian Tumpeng Songo diarak keliling desa setempat hingga sekitar dua kilometer. Setelah itu diserahkan ke pihak desa untuk dibagikan kepada warga setempat.

"Setelah kita serah terimakan ke pihak desa, baru pihak desa menyerahkan kepada masyarakat. Sebelum dibagi, sesepuh desa membacakan doa terlebih dahulu," paparnya

Pembacaan doa dan 30 Juz Alquran itulah yang membuat ratusan masyarakat yang saling berebut untuk mendapatkan nasi dari Tumpeng Songo itu. Sebab warga menilai nasi tumpeng itu membawa berkah bagi yang memakannya.

"Kami percaya nasi tumpeng itu membawa berkah. Sebab dalam pembuatannya tidak main-main, berasnya dibacakan 30 Juzz Al Quran terlebih dahulu," kata Slamet, 44, warga Kelurahan Bendan, Kota Pekalongan, yang ikut berebut nasi Tumpeng Songo itu.

Hal senada dikatakan oleh Suharto, 36, warga lainnya. Dia percaya nasi tersebut bisa menghindarkan keluarganya dari segala macam penyakit. "Kami yakin nasi tumpeng itu berkhasiat dan membawa berkah. Sebab, dalam pembuatannya dibacakan 30 Juzz Alquran," katanya.

Selain mengarak Tumpeng Songo, grebeg Syawalan desa setempat juga menggelar khitanan massal bagi warga kurang mampu, pengajian umum dan semaan Alquran 30 juz.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.6158 seconds (0.1#10.140)