Warga Mentawai Dihantui Gempa Berkekuatan 9 SR
A
A
A
PADANG - Gempa yang membayangi Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Sumatera Barat sekuat 9 SR cukup meresahkan warga. Apalagi gempa tahun 2010 lalu masih membekas dalam benak para korban bencana.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa mengatakan, yang harus dipersiapkan saat ini adalah mitigasi dan simulai gempa dan tsunami pada masyarakat Mentawai, terutama yang tinggal di pesisir pantai.
“Sebelumnya simulasi sering diadakan. Dengan adanya informasi saat ini, perlu ditingkatkan simulasinya yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” katanya, Kamis (30/7/2015).
Ditambahkan dia, pemerintah desa juga tidak boleh diam. “Pihak desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) membuat program yang ada dalam Alokasi Dana Desa untuk simulasi tersebut, jangan menunggu kabupaten saja,” terangnya.
Dia menambahkan, mengenai jalur evakuasi memang sudah ada, tapi itu belum maksimal. Setiap desa, sambungnya, ada jalur evakuasi yang dibangun dalam P2D Mandiri.
“Di Mentawai ada 43 desa. Setiap desa yang ada di pinggir pantai sudah ada jalur evakuasinya. Hanya saja, masalahnya kurang perawatan serta belum ada shelter yang memadai," terangnya.
Terpisah, Camat Sikakap Happy Nurdiana mengakui, jalur evakuasi sudah ada namun di tempat lokasi penampungan tidak ada shelter atau tempat menginap warga. Warga kebanyakan hanya membuat tenda.
“Selain itu, kami juga belum memiliki gudang logistik kecamatan di puncak bukit, kalau di bawah ada, tapi jika tsunami tentu akan kena. Itu makanya kami butuh gudang logisitik yang ada di atas bukit,” pungkasnya.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa mengatakan, yang harus dipersiapkan saat ini adalah mitigasi dan simulai gempa dan tsunami pada masyarakat Mentawai, terutama yang tinggal di pesisir pantai.
“Sebelumnya simulasi sering diadakan. Dengan adanya informasi saat ini, perlu ditingkatkan simulasinya yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” katanya, Kamis (30/7/2015).
Ditambahkan dia, pemerintah desa juga tidak boleh diam. “Pihak desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) membuat program yang ada dalam Alokasi Dana Desa untuk simulasi tersebut, jangan menunggu kabupaten saja,” terangnya.
Dia menambahkan, mengenai jalur evakuasi memang sudah ada, tapi itu belum maksimal. Setiap desa, sambungnya, ada jalur evakuasi yang dibangun dalam P2D Mandiri.
“Di Mentawai ada 43 desa. Setiap desa yang ada di pinggir pantai sudah ada jalur evakuasinya. Hanya saja, masalahnya kurang perawatan serta belum ada shelter yang memadai," terangnya.
Terpisah, Camat Sikakap Happy Nurdiana mengakui, jalur evakuasi sudah ada namun di tempat lokasi penampungan tidak ada shelter atau tempat menginap warga. Warga kebanyakan hanya membuat tenda.
“Selain itu, kami juga belum memiliki gudang logistik kecamatan di puncak bukit, kalau di bawah ada, tapi jika tsunami tentu akan kena. Itu makanya kami butuh gudang logisitik yang ada di atas bukit,” pungkasnya.
(san)