Bareskrim Sidak Stadion GBLA

Kamis, 30 Juli 2015 - 08:53 WIB
Bareskrim Sidak Stadion GBLA
Bareskrim Sidak Stadion GBLA
A A A
BANDUNG - Bareskrim Polri kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dikawasan Gedebage, Kota Ban dung. Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso menga takan, kerusakan di Stadion GBLA terus mengalami pe nambahan. Bahkan, setiap hari, minggu, dan bulan, bangunan ini terus rusak. Padahal, kondisi stadion dalam keadaan kosong.

“Kerusakan selalu ber tambah, hari demi hari, minggu ke minggu, bulan bahkan tahun ke tahun, padahal stadion ini dalam kondisi kosong tak di gunakan,” kata Budi disela pemantauan langsung ke GBLA, di kawasan Gedebage, kemarin. mampu menampung 60.000 pe nonton itu bisa saja rubuh jika kondisinya belum di pas tikan aman untuk digunakan. “Stadion ini untuk menampung 60.000 orang.

Kalau rata-rata 60 kilo saja, sudah 30.000 ton. Bayangkan, tak ada beban saja sudah turun terus dan retakretak, kalau ada bebannya lagi nanti bisa rubuh. Ini hanya perkiraan kita saja,” ujarnya. Menurut dia, secara teknis GBLA bisa dinyatakan tidak laik digunakan. “Tapi ini yang nyata kan teknis bukan saya. Ada tim PU yang akan melakukan pe meriksaan. Saya hanya menye lidiki kasusnya,” katanya. Dia mengungkapkan, penentuan laik atau tidaknya Stadion GBLA untuk digunakan akan diputuskan oleh tim yang lebih ahli.

Sebab, kata dia, pihak inilah yang akan menegaskan dan menjamin jika bangunan tersebut tidak akan rubuh saat digunakan. “Nanti yang bicara itulah yang bertanggung jawab, bila nanti ada korbannya dia yang berhadapan dengan hukum.

Jangan sampai kita nung gu ada korbannya dulu baru kita yakin ini berbahaya,” katanya. Untuk itu Budi berpesan, kepada beberapa pihak untuk tak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial yang ber dam pak pada hal yang nantinya meng ancam jiwa. “Kalau itu mau diambil resikonya silahkan saja, tapi nanti nya akan berhadapan dengan kita (polisi), itu juga kalo ada kejadian, tapi ya mudah-mudahan tak ada.

Na mun begitu, jangan sampai menunggu korban jiwa. Kepolisian berharap tak ada kejadian apa-apa,” katanya. Untuk kedua kalinya Budi melakukan tinjauan ke Stadion GBLA setelah sebelumnya tinjau an yang sama dilakukan pada 30 April 2015 lalu. Di tinjauan keduanya kali ini, Budi meyakini banyak perubahan be rupa kerusakan dan keretakan pada kontruksi bangunan stadion tersebut.

“Perubahan ke rusakan memang ada, perubah an keretakan juga tadi disampaikan teknis, perubaahan (tanah) selalu bergerak dibanding awal pertama saya kesini. Pihak kepolisian berharap tak terjadi hal yang tak diinginkan,” katanya. Namun begitu, menurut kete rangan para ahli, lanjutnya, ada beberapa teknis yang bisa di lakukan untuk menye lamatkan bangunan ini.

“Seperti dengan melakukan penyuntikan kontruksi pondasi-pondasi pokok, karena tanah ini dinya takan tanah yang bergerak dan ber air, boleh dikatakan tanahnya bagian dari lumpur. Perlu ahli tehknis dari PU yang teliti, juga dari ITB, saya kira apa yang beliau lakukan ada dasar hukumnya,” katanya.

Diduga Terjadi Tindak Korupsi

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso menduga, proyek pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) telah terjadi tindak korupsi. Pasal nya, setelah tim ahli mela kukan pengukuran, banyak con toh lapisan bangunan yang tak sesuai dengan kontrak pem bangunan.

“Dalam kontrak tebalnya 20 senti, nyatanya tadi 13-12 senti. Apalagi untuk besi, dalam kontrak 13 mili, ternyata nyatanya 8 mili, itu kanyang di gunakan separonya atau 50% nya saja. Ini saja sudah ada pelanggaran dilakukan dalam kon truksi,” katanya. Lebih lanjut, Budi menu turkan jika kasus dugaan korupsi dalam pembangunan stadion yang menghabiskan dana Rp545 miliar ini terus dilakukan. Beberapa saksi telah dilaku kan pemeriksaan.

“ Ini masih terus di periksa dikembangkan, saksi sudah banyak. Nanti semua yang berkaitan akan diperiksa, penyelidikan itu harus utuh jangan sepotong-sepotong, itu jadi bahan untuk bareskrim,” katanya. Jenderal polisi bintang tiga ini menegaskan, kasus ini masih dalam penyelidikan, sta tus stadion menjadi alat bukti yang nanti bisa dilakukan pe nyegelan.

“Belum ada tersangka baru,” katanya. Sementara itu, Ketua Tim Ahli Bareskrim Mabes Polri, Priyo Susilo mengatakan, akan be kerja secara maksimmal dengan membedah kontruksi stadion GBLA selama sebulan kedepan. Tim ahli bentukan Ma bes Polri ini melakukan peng ukuran dan mengambil be be rapa sample di sejumlah titik di stadion tersebut.

Ada sekitar 12 tenaga ahli yang dilibatkan untuk mencari bukti-bukti atas dugaan ko rupsi stadion kebang gaan jawa barat tersebut. Sementara itu, Wali Kota Ban dung Ridwan Kamil mengaku, belum menyerahkan hasil kajian yang dilakukan para tim ahli bangunan dari ITB, Unpad dan Puslitbang PU kepada Bareskrim Polri. Pasalnya saat ini masih dilakukan reka pi tulasi oleh tim ahli.

Agie Permadie/ Dian Rosadi/ Yugi Prasetyo
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3516 seconds (0.1#10.140)