Berharap Untung dari Momen HUT RI
A
A
A
PALEMBANG - Jelang bulan Agustus, hampir seluruh jalan protokol Palembang diramaikan pedagang bendera. Beragam corak, motif dan ukuran bendera Merah Putih maupun umbul-umbul tersedia untuk perayaan HUT RI yang dirayakan setiap 17 Agustus.
Seperti yang tampak di beberapa titik Jalan POM IX Kampus dan Angkatan 45. Beberapa pedagang tampak mulai memajang dagangannya di pagar-pagar maupun pe po honan penghijauan. Salah satu pedagang bendera di ruas Jalan Angkatan 45, Syahbandi mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, pe rayaan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum meraup rezeki selain bentuk syukur Indonesia telah telah terbebas dari masa penjajahan.
Me nurutnya, bendera Merah Putih dan pernak-pernik lain nya diharapkan bisa membawa keuntungan baginya dan ham pir 20 pedagang lainnya di ka wasan Kampus Palembang tersebut. "Setiap tahun memang saya berjualan bendera. Ini memasuki tahun ketiga saya. Mudah-mudahan tahun ini (rezeki) berpihak kepada saya," ujarnya, kemarin.
Untuk harga pun, diakui bapak tiga anak ini tidak dipatok terlalu tinggi. Bahkan cukup bervariasi, mulai dari Rp25.000 hingga Rp300.000 un tuk satu jenis bendera tergantung bahan dan ukuran. Bah kan, dirinya juga menyediakan bendera ukuran ekstra besar. Namun harus dipesan terlebih dahulu. "Paling lama, satu atau dua hari bisa diambil," janjinya. Meski dirinya bersama teman seprofesi lainnya berjualan mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB, ia mengaku pendapatannya tidak bisa diten tu - kan.
Bahkan, untuk tahun lalu, justru omzet yang diterimanya bisa dikatakan menurun drastis. "Sama sekali tidak bisa diprediksi. Tahun lalu, kebe tulan bulan Ramadan. Jadi, transaksi penjualan sangat sepi. Satu hari hanya bisa terjual satu bendera, kadang tidak ada sama sekali," keluhnya.
Yancik Anang, penjual bendera lainnya, mengaku jika sela ma musim perayaan kemerdekaan RI ini, dirinya bisa menjual lebih dari 50 bendera. Untuk totalnya, ia bisa mengumpulkan lebih dari Rp5 juta. "Tapi namanya juga musiman. Setiap tahun selalu berubah. Mudah-mudahan, untuk tahun ini, bisa sedikit meningkat. Lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Membuat dapur di rumah bisa ngepul," candanya.
Menurutnya, kemeriahan kemerdekaan RI ini cukup memberi artibagi lelaki yangbekerjasebagai buruhsera bu tanini. Dirinya mencoba mem banting setir, setelah sebelumnya berjualan takjil berbuka puasa. "Kebetulan bendera ini juga punya orang. Kita hanya bantu menjual saja. Untungnya juga tidak seberapa," pungkasnya.
Andhiko tungga alam
Seperti yang tampak di beberapa titik Jalan POM IX Kampus dan Angkatan 45. Beberapa pedagang tampak mulai memajang dagangannya di pagar-pagar maupun pe po honan penghijauan. Salah satu pedagang bendera di ruas Jalan Angkatan 45, Syahbandi mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, pe rayaan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum meraup rezeki selain bentuk syukur Indonesia telah telah terbebas dari masa penjajahan.
Me nurutnya, bendera Merah Putih dan pernak-pernik lain nya diharapkan bisa membawa keuntungan baginya dan ham pir 20 pedagang lainnya di ka wasan Kampus Palembang tersebut. "Setiap tahun memang saya berjualan bendera. Ini memasuki tahun ketiga saya. Mudah-mudahan tahun ini (rezeki) berpihak kepada saya," ujarnya, kemarin.
Untuk harga pun, diakui bapak tiga anak ini tidak dipatok terlalu tinggi. Bahkan cukup bervariasi, mulai dari Rp25.000 hingga Rp300.000 un tuk satu jenis bendera tergantung bahan dan ukuran. Bah kan, dirinya juga menyediakan bendera ukuran ekstra besar. Namun harus dipesan terlebih dahulu. "Paling lama, satu atau dua hari bisa diambil," janjinya. Meski dirinya bersama teman seprofesi lainnya berjualan mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB, ia mengaku pendapatannya tidak bisa diten tu - kan.
Bahkan, untuk tahun lalu, justru omzet yang diterimanya bisa dikatakan menurun drastis. "Sama sekali tidak bisa diprediksi. Tahun lalu, kebe tulan bulan Ramadan. Jadi, transaksi penjualan sangat sepi. Satu hari hanya bisa terjual satu bendera, kadang tidak ada sama sekali," keluhnya.
Yancik Anang, penjual bendera lainnya, mengaku jika sela ma musim perayaan kemerdekaan RI ini, dirinya bisa menjual lebih dari 50 bendera. Untuk totalnya, ia bisa mengumpulkan lebih dari Rp5 juta. "Tapi namanya juga musiman. Setiap tahun selalu berubah. Mudah-mudahan, untuk tahun ini, bisa sedikit meningkat. Lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Membuat dapur di rumah bisa ngepul," candanya.
Menurutnya, kemeriahan kemerdekaan RI ini cukup memberi artibagi lelaki yangbekerjasebagai buruhsera bu tanini. Dirinya mencoba mem banting setir, setelah sebelumnya berjualan takjil berbuka puasa. "Kebetulan bendera ini juga punya orang. Kita hanya bantu menjual saja. Untungnya juga tidak seberapa," pungkasnya.
Andhiko tungga alam
(bbg)