Gempa Malang Dirasakan Juga hingga Jember dan Banyuwangi

Minggu, 26 Juli 2015 - 19:59 WIB
Gempa Malang Dirasakan Juga hingga Jember dan Banyuwangi
Gempa Malang Dirasakan Juga hingga Jember dan Banyuwangi
A A A
MALANG - Gempa bumi, dengan kekuatan 6,3 skala richter (SR) mengagetkan warga Malang Raya. Salah satunya terjadi di kawasan Perumahan Balerarjosari Residence, RT 10, RW 3, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Warga di perumahan tersebut, langsung berhamburan keluar rumah, saat mereka merasakan adanya goncangan keras.

“Goncangannya sangat keras. Kami merasakan satu kali goncangan yang sangat keras,” ujar Elisabeth (37).

Dia mengaku, sedang menonton televisi saat gempa itu terjadi. Begitu goncangan dirasakan, langsung berlari keluar rumah sambil menggendong anaknya yang baru berusia satu tahun. Di luar rumah, ternyata sudah banyak tetangga yang ramai menyelamatkan diri.

Setelah beberapa menit dirasakan goncangan akibat gempa sudah mereda, akhirnya warga kembali ke dalam rumahnya masing-masing. Tidak ada kerusakan yang terjadi akibat adanya goncangan gempa bumi tersebut.

Pengamat Gempa, Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Karangkates, Agus Purwanto menyebutkan, di Karangkates, gempa dirasakan hingga 4 mmi.

Meski berpusat di tengah lautan, gempa bumi ini tidak berpotensi memicu terjadinya bahaya Tsunami. Getaran gempa dirasakan di Malang Raya, Pasuruan, Jember, hingga Banyuwangi.

Hingga saat ini, dia mengaku belum menerima laporan kerusakan yang terjadi akibat adanya gempa bumi tersebut.

“Masyarakat kami imbau untuk tidak panik. Berdasarkan pantauan kami, juga belum ada gempa bumi susulan,” tuturnya.

Kepala Bidang Logistik dan Kegawatdaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengaku, juga belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

Tetapi, dia mengaku terus meningkatkan kewaspadaan akibat gempa bumi ini, utamanya terhadap kemungkinan aktivitas vulkanik di gunung-gunung berapi.

“Gunung-gunung berapi di sisi selatan. Baik Bromo, maupun Semeru, terus kami pantau, karena dikawatirkan gempa ini juga berdampak kepada aktivitas gunung berapi tersebut,” ujarnya.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Aprilianto menyebutkan, sudah mengerahkan anggotanya yang ada di setiap kecamatan, untuk memantau kemungkinan adanya kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Ada sebanyak 20 personil di masing-masing kecamatan yang disiagakan, dan bertugas memantau kemungkinan adanya dampak kerusakan yang dipicu oleh gempa bumi tersebut.

“Wilayah pantai selatan Kabupaten Malang, juga kami pantau sebagai bentuk kewaspadaan dini,” ujarnya.

Laporan belum adanya kerusakan akibat gempa bumi tersebut, juga disampaikan Kepala BPBD Kota Malang, J Hartono.

“Kami belum menerima laporan adanya kerusakan di wilayah Kota Malang. Getaran akibat gempa ini, dirasakan sangat kuat oleh warga yang tinggal di kota,” ujarnya.

Dia menyatakan, terus melakukan pengecekan, utamanya di wilayah permukiman padat yang ada di bantaran sungai.

Mengingat, kawasan banran sungai, struktur tanahnya sangat rentan terjadi longsor, sehingga dikhawatirkan gempa bumi itu memicu terjadinya tanah longsor.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6588 seconds (0.1#10.140)