Tiga Gempa Guncang Sumatera Barat dalam Tiga Jam
A
A
A
PADANG - Dalam tiga jam gempa mengguncang tiga kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Gempa pertama dimulai di 124 kilometer Barat Daya Pasaman dengan kekuatan 3 SR, pada pukul 18.48 WIB dengan kedalaman 10 kilometer.
Kemudian gempa darat gempa terjadi di 8 kilometer Tenggara Bukittinggi pada pukul 20.17 WIB dengan kekuatan 4,0 SR dengan kedalaman 10 kilometer. Selang waktu satu menit gempa menjalar ke Kota Padang Panjang dengan kekuatan 3,0 SR pada pukul 20.50 WIB yang berlokasi 10 kilometer Timur Laut Padang Panjang.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat, Ade Edward mengatakan, gempa berturut-turut tersebut merupakan gempa darat patahan Sumatera. Pusat gempa tersebut berada di segmen Sianok mulai dari Palupuh, Ngarai Sianok, Bukittinggi, Padang Panjang, Batipuh, sisi Timur Danau Singkarak dan Sumanik.
“Uniknya segmen Sianok ini berdempet dengan segmen Sumanik mulai dari Padang Panjang, Batipuh, sisi Barat Danau Singgkarak, Sumanik, Danau Diateh sampai Gunung Talang. Kalau terjadi gempa di dua segmen ini sangat berdampak pada daerah Batipuh sebab posisinya berada di dua segemen,” kata Ade ketika dihubungi, Sabtu (25/7/2015)
Meski gempa ini kecil hanya 4 SR tapi merusak bangunan dan periodiknya juga sangat singkat 5 sampai 10 tahun. “Ini akibat gempanya sangat dangkal, meski magnitude hanya 4 cukup merusak, untuk itu bangunan di Batipuh harus lebih kokoh,” ujarnya.
Selain itu, gempa yang terjadi di Bukittingi tersebut bisa menggangu aktivitas dua gunung di daerah tersebut yaitu Gunung Marapi dan Singgalang. Sebab, segmen Sianok melintasi antara Marapi dan Singgalang.
“Kalau terjadi gempa dengan kawa gunung ini tentu akan mengganggu dapur magma dan bisa saja tersebut letusan abu vulkanik di Marapi, bisa juga memicu Gunung Singgalang yang tidak pernah meletus,” jelas Ade.
Meski demikian, Ade berharap pada pemerintah untuk mengantisipasi dampak korban jiwa terhadap gempa tersebut dan warga tetap waspada. Sementara gempa yang terjadi di Bukittinggi membuat warga yang sedang melakukan aktivitas di daerah tersebut terkejut tapi tidak keluar rumah karena ada hujan. Begitu juga laporan kerusakan gempa dan korban jiwa tidak ada.
Kemudian gempa darat gempa terjadi di 8 kilometer Tenggara Bukittinggi pada pukul 20.17 WIB dengan kekuatan 4,0 SR dengan kedalaman 10 kilometer. Selang waktu satu menit gempa menjalar ke Kota Padang Panjang dengan kekuatan 3,0 SR pada pukul 20.50 WIB yang berlokasi 10 kilometer Timur Laut Padang Panjang.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat, Ade Edward mengatakan, gempa berturut-turut tersebut merupakan gempa darat patahan Sumatera. Pusat gempa tersebut berada di segmen Sianok mulai dari Palupuh, Ngarai Sianok, Bukittinggi, Padang Panjang, Batipuh, sisi Timur Danau Singkarak dan Sumanik.
“Uniknya segmen Sianok ini berdempet dengan segmen Sumanik mulai dari Padang Panjang, Batipuh, sisi Barat Danau Singgkarak, Sumanik, Danau Diateh sampai Gunung Talang. Kalau terjadi gempa di dua segmen ini sangat berdampak pada daerah Batipuh sebab posisinya berada di dua segemen,” kata Ade ketika dihubungi, Sabtu (25/7/2015)
Meski gempa ini kecil hanya 4 SR tapi merusak bangunan dan periodiknya juga sangat singkat 5 sampai 10 tahun. “Ini akibat gempanya sangat dangkal, meski magnitude hanya 4 cukup merusak, untuk itu bangunan di Batipuh harus lebih kokoh,” ujarnya.
Selain itu, gempa yang terjadi di Bukittingi tersebut bisa menggangu aktivitas dua gunung di daerah tersebut yaitu Gunung Marapi dan Singgalang. Sebab, segmen Sianok melintasi antara Marapi dan Singgalang.
“Kalau terjadi gempa dengan kawa gunung ini tentu akan mengganggu dapur magma dan bisa saja tersebut letusan abu vulkanik di Marapi, bisa juga memicu Gunung Singgalang yang tidak pernah meletus,” jelas Ade.
Meski demikian, Ade berharap pada pemerintah untuk mengantisipasi dampak korban jiwa terhadap gempa tersebut dan warga tetap waspada. Sementara gempa yang terjadi di Bukittinggi membuat warga yang sedang melakukan aktivitas di daerah tersebut terkejut tapi tidak keluar rumah karena ada hujan. Begitu juga laporan kerusakan gempa dan korban jiwa tidak ada.
(kri)