Lontong dan Lemang Rendang Jadi Favorit

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:36 WIB
Lontong dan Lemang Rendang...
Lontong dan Lemang Rendang Jadi Favorit
A A A
Momen Lebaran tidak pernah lepas dari kegiatan saling berkunjung untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Beragam kuliner khas Lebaran pun disajikan menambah nikmatnya pertemuan. Hal itu turut dilakukan pejabat di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Setiap pejabat menyajikan beragam kuliner Lebaran di rumahnya, seperti Wali Kota Medan Dzulmi Eldin beserta istri, Rita Maharani, yang menggelar open house di rumah dinas, Jalan Sudirman, Jumat (17/7). Untuk para tamu yang datang, tersaji berbagai menu khas Lebaran mulai dari sate, nasi, pempek, dimsum, mie ayam, lontong, hingga tekwan.

Beragam minuman pun tersedia, seperti es dawet dan es krim. Namun, bagi orang nomor satu di Kota Medan ini, ternyata menu lontong dan satelah yang menjadi terfavorit. “Saya sebenarnya penyuka semua makanan. Saya suka makan apa saja yang disajikan di rumah. Namun yang biasa selalu ada dan paling saya suka itu, lontong dan sate,” kata Eldin di Medan baru-baru ini.

Open house yang digelar Eldin setelah Salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka Jumat (17/7), itu berlangsung sejak pagi hingga malam. Tamu yang datang terlihat silih berganti mengucapkan “Selamat Lebaran” sekaligus ingin bersilaturahmi langsung dengan wali kota beserta keluarga. Tamu yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintahan, militer, kepolisian, dewan, politisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun masyarakat awam.

Beberapa tamu yang tampak hadir di antaranya, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Komandan Kodim (Dandim) 0201/BS Letkol Inf Maulana Ridwan, dan Komandan Lanud Soewondo Kol Pnb S Chandra Siahaan.

Kemudian ada juga Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung, Asisten Administrasi Umum dan Aset Pemprov Sumut M Fitriyus, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Sumut Eddy Syofian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan M Hatta, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Palit Muda Harahap, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumut Tjong Ngaridjo, para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serta camat dan lurah se-Kota Medan.

Seluruh tamu yang hadir disambut wali kota beserta istri dengan penuh kegembiraan dan kekeluargaan. Tamu dipersilakan mencicipi beraneka makanan dan minuman yang tersaji. Seperti Rizka Firdahlia, staf humas di Pemko Medan, yang mengaku mencicipi banyak menu disajikan di rumah dinas Wali Kota Medan. Menurut dia semua menu yang disajikan enak.

“Saya mencicipi beragam menu seperti sate, dimsum, pempek, lontong, dan es krim. Kalau lontong sepertinya memang sudah menu wajib setiap Lebaran karena di mana-mana pasti ada. Tapi, kalau belum dicicipi belum sah rasanya,” ujar Rizka tersenyum. Menu lontong memang merupakan sajian umum saat Lebaran.

Beberapa pejabat di Pemko Medan juga mengaku selalu menyajikan lontong saat Lebaran di rumahnya, seperti Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemko Medan Darussalam Pohan. “Kalau di rumah itu saat Lebaran, menunya pasti ada lontong sayur, kalau menu khas itu nggak ada. Tapi kalau lontong sayur itu memang tetap ada,” ujar Darussalam.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Pemko Medan Armansyah Lubis juga mengaku, setiap Lebaran, lontong pasti tidak pernah absen tersedia di rumahnya untuk keluarga dan tamu yang datang bersilaturahmi. “Kalau Lebaran itu tetap akan ada lontong, juga kue-kue Lebaran yang biasanya,” ujar Armansyah.

Begitu juga dengan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Pemko Medan, Gunawan Lubis. Lontong dan sayur lodeh dengan rendang wajib ada di rumahnya saat Lebaran. “Kalau Lebaran itu biasanya ada lontong pakai rendang dan serundeng. Itu sudah seperti tradisi dari nenek kami dulu hingga sekarang. Tahun ini menunya juga sama,” ujarnya.

Untuk sajian minuman sendiri, kata Gunawan, biasanya menyajikan minuman dingin, mulai dari sirup, es buah, hingga minuman dingin lainnya, termasuk minuman kaleng. “Setelah makan lontong, minumnya yang dingin-dingin,” ujar Gunawan.

Sejak di Kampung, Lemang dan Rendang Wajib Ada

Namun, ada juga sajian khas yang disajikan di rumah beberapa pejabat di jajaran Pemko Medan. Seperti di rumah Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Medan, Syaiful Bahri. Menu khas andalan saat Lebaran di rumahnya adalah lemang dengan rendang. “Kalau saya sebenarnya tidak ada sajian istimewa, karena saya dari dulu kan orang susahnya. Jadi apa saja ada, itulah yang dimakan,” kata Syaiful.

Dia mengakui sejak di kampung dulu hingga sekarang, sajian Lebaran yang wajib ada adalah lemang dengan rendang. “Kalau sajian Lebaran yang selalu ada itu lemang yang dimakan pakai rendang,” ungkap Syaiful. Sementara kue pasti tersaji di rumah Sekdako Medan ini adalah kue bolu kampung.

Untuk yang satu ini terbilang unik karena belum tentu bisa ditemukan di tempat lain. “Bolu kampung itu harus tetap ada di rumah. Yang bentuknya bergambar-gambar ikan biasanya, enak itu,” kata Syaiful.

Asisten Pemerintahan Setdako Medan, Musadad, juga memiliki sajian khusus saat Lebaran di rumahnya. Selain lontong dan ketupat, di rumah mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Pemko Medan ini selalu ada kue khas. “Namanya kue sapit, rasanya manis dan rapuh. Kue ini belum tentu ada di rumah orang lain,” ujar Musadad.

Menu khas lain juga disajikan pejabat Pemko Medan lainnya, seperti Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Medan Lahum. Selain menyajikan menu lontong, dia juga turut menyajikan menu khas Tapanuli Selatan untuk para tamu. “Kami sajikan lontong dan juga daun ubi tumbuk menu khas Tapsel,” kata Lahum.

Berbeda dengan pejabat lainnya, Kepala Dinas Kebersihan Pemko Medan Endar Sutan Lubis mengaku di rumahnya saat Lebaran pasti akan disajikan kopi untuk keluarga dan tamu. Selain itu, tentu ada juga lontong dan kue-kue, seperti halnya menu Lebaran di tempat lain.

“Selama satu bulan puasa itu kan sama sekali tidak pernah lagi kami merasakan kopi pada pagi hari. Maka kalau sudah Lebaran, pagi hari itu pasti harus ada kopi. Sebab kopi itu yang dirindukan selama satu bulan Ramadan. Jadi kalau habis salat Ied itu, saya biasanya langsung minum kopi di rumah,” ujar Endar.

Lia anggia nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3016 seconds (0.1#10.140)