Kasus Noer Baety Murni Perampokan

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:11 WIB
Kasus Noer Baety Murni Perampokan
Kasus Noer Baety Murni Perampokan
A A A
DEPOK - Kasus perampokan disertai pembunuhan Noer Baety Rofiq alias Bety, 44, wartawati lepas, dipastikan murni perampokan setelah Polresta Depok menggelar prarekonstruksi sebanyak 11 adegan, kemarin.

Dari hasil prarekonstruksi, Deni Setiawan dan rekannya hanya berniat merampas harta mi lik korban. Namun karena tepergok korban, Deni dan Hafit Ubai dilah menusuk Noer Baety sem bilan kali. Dari adegan itu terlihat cara De ni dan Hafit menikam korban di bagian perut dan leher. Pe rampokan sudah di rencana kan pada Rabu (1/7) dan di laksanakan Kamis (2/7).

Di perjalanan Hafit membeli pisau di Pasar Citayam seharga Rp5.000. Saat eksekusi, hanya dua orang yang menuju lokasi yaitu De ni dan Hafit. Mereka diantar Sa rifudin sampai Stasiun Bojong Gede. Sarifudin menunggu di stasiun sampai kedua pelaku se lesai sekitar pukul 05.30 WIB. Pujono tidak ikut karena mengantar pacarnya. ”Hanya dua orang yang ke rumah korban saat eksekusi,” kata Wakil Kasat Res krim Polresta Depok AKP Sup riyadi, kemarin.

Ketika sampai di lokasi se ki - tar pukul 02.00 WIB, Deni men - cong kel pintu belakang yang ber lapis seng selama 30 menit. Ke mudian mereka masuk se te - lah membuka di lapis kedua yang terbuat dari besi. Pintu besi itu lebih mudah dibuka ka - rena tidak dikunci. Setelah ma - suk kedua pelaku sempat me - ngumpat di gudang karena kor - ban terbangun. ”Korban ter ba - ngun dua kali. Yang pertama dia ter bangun karena me lak sa - nakan sahur,” tuturnya.

Setelah sahur, korban kembali ke kamar. Kemudian Deni dan Hafit keluar dari gudang. Ka rena berisik, korban keluar ka mar dan memeriksa ke ruang tamu. Saat itulah Deni lari dari arah gudang ke ruang tamu untuk membekap korban. Kemudian dia menindih korban dan menusuk lehernya. Korban sempat melakukan perlawanan dan terjatuh. Dari arah belakang kemudian Hafit menikam sebanyak tujuh kali di bagian perut hingga membabibuta.

Setelah dipastikan tak ber nyawa, tangan dan korban lang sung diikat dengan tali. ”Deni mengikat tangan dan Hafit me ngikat kaki korban dari tali yang diambil dari celananya,” ujarnya. Keduanya lalu menggasak harta korban yang ada di ka marnya. Mereka mengambil laptop, kamera, tape recorder, dan ponsel. Mereka juga mengambil uang satu gepok pecahan Rp2.000. ”Barang yang diambil di bawa menggunakan tas korban dan kabur,” ucapnya.

Dua minggu kemudian, kawanan ini kembali ke rumahnya untuk mengambil barang korban lainnya. Saat itu yang kembali adalah Deni, Hafit, dan Pujono. Namun karena kepergok tetangga korban maka mereka tidak jadi mengambil barangba rang. Sebelum meninggalkan lokasi, kedua pelaku membuang pisau di dekat lokasi. Pisau yang di pakai Deni sudah ditemukan lebih dulu.

Sedangkan pisau yang dibeli Hafit baru ditemukan Selasa (21/7). Adegan pra rekonstruksi ini berlangsung selama 30 menit dan disaksikan sejumlah teman kuliah korban. Dalam adegan itu salah satu teman korban merasageram. Setelah ini, polisi akan melakukan rekonstruksi yang sebenar nya. Namun belum bisa dipastikan apakah digelar di lokasi kejadian atau tempat lain.

Da lam rekonstruksi nanti rencananya akan diperagakan 15 adegan. Seperti diberitakan, Nur Baety Rofiq alias Bety, war tawan freelance ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Perumahan Gaperi Blok NC 6, Kedung Waringin, Bojong Gede, Ka bupaten Bogor, Sabtu (18/7). Korban ditemukan dalam kondisi telungkup setengah sujud di ruang tamu tepatnya di belakang pintu.

R ratna purnama
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4905 seconds (0.1#10.140)