Toko Oleh-Oleh Diserbu Pemudik
A
A
A
GARUT - Sejumlah toko oleholeh di Kabupaten Garut diserbu warga yang tengah mudik atau berwisata.
Salah satu kawasan oleh-oleh yang diserbu ini terletak di pinggiran Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Kebanyakan dari mereka mencari oleh-oleh makanan khas Garut seperti dodol, cokelat dodol, dan kerupuk kulit. “Kami memang sudah terbiasa mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Jakarta. Biasanya beli dodol, chocodot (cokelat dodol) dan kerupuk kulit. Soalnya banyak tetangga yang nitip juga, ” kata Aisyah, 35, salah seorang pembeli makanan asal Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya, selain melepas kerinduan kepada sanak saudara, pulang ke kampung juga sering dia manfaatkan untuk membeli makanan khas Garut. Aktivitas berbelanja makanan, tambah Aisyah, telah menjadi rutinitas keluarganya bila pulang mudik. “Garut ini dari tahun ketahun makin maju kulinernya, kami juga tidak bosan setiap pulang ke Garut, pasti ada makanan cemilan yang baru dan menarik. Makanya belanja oleh-oleh sangat menyenangkan buat kami. Seolah jadi tradisi juga,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang pelayan di salah satu toko penyedia oleh-oleh, Yoga, mengatakan ramainya para pembeli untuk lebaran tahun ini mulai terasa pada H+1 Lebaran lalu. “Mungkin mereka sudah pada mau balik ke tempat masingmasing jadi menyempatkan dulu membeli oleh-oleh,” kata Yoga. Yoga memerkirakan pembeli masih akan terus ramai digalerinya hingga akhir musim libur Lebaran pada beberapa hari kedepan.
“Sepertinya sampai beberapa hari ke depan masih akan terus ramai pembeli. Biasanya kondisi ramai begini akan berlangsung hingga libur Lebaran selesai,” tegasnya.
Fani ferdiansyah
Salah satu kawasan oleh-oleh yang diserbu ini terletak di pinggiran Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Kebanyakan dari mereka mencari oleh-oleh makanan khas Garut seperti dodol, cokelat dodol, dan kerupuk kulit. “Kami memang sudah terbiasa mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Jakarta. Biasanya beli dodol, chocodot (cokelat dodol) dan kerupuk kulit. Soalnya banyak tetangga yang nitip juga, ” kata Aisyah, 35, salah seorang pembeli makanan asal Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya, selain melepas kerinduan kepada sanak saudara, pulang ke kampung juga sering dia manfaatkan untuk membeli makanan khas Garut. Aktivitas berbelanja makanan, tambah Aisyah, telah menjadi rutinitas keluarganya bila pulang mudik. “Garut ini dari tahun ketahun makin maju kulinernya, kami juga tidak bosan setiap pulang ke Garut, pasti ada makanan cemilan yang baru dan menarik. Makanya belanja oleh-oleh sangat menyenangkan buat kami. Seolah jadi tradisi juga,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang pelayan di salah satu toko penyedia oleh-oleh, Yoga, mengatakan ramainya para pembeli untuk lebaran tahun ini mulai terasa pada H+1 Lebaran lalu. “Mungkin mereka sudah pada mau balik ke tempat masingmasing jadi menyempatkan dulu membeli oleh-oleh,” kata Yoga. Yoga memerkirakan pembeli masih akan terus ramai digalerinya hingga akhir musim libur Lebaran pada beberapa hari kedepan.
“Sepertinya sampai beberapa hari ke depan masih akan terus ramai pembeli. Biasanya kondisi ramai begini akan berlangsung hingga libur Lebaran selesai,” tegasnya.
Fani ferdiansyah
(ars)