Jalur Nagreg Macet 15 Kilometer

Senin, 20 Juli 2015 - 10:24 WIB
Jalur Nagreg Macet 15 Kilometer
Jalur Nagreg Macet 15 Kilometer
A A A
BANDUNG - Memasuki H+1 Idul Fitri 1436 Hijriah kemarin, arus lalu lintas di jalur selatan, Nagreg, Kabupaten Bandung, mengalami kemacetan cukup panjang hingga mengular mencapai 15 kilometer.

Mulai dari pintu tol Cileunyi, By pass Cicalengka, turunan Nag reg, sampai perbatasan antara Garut-Tasik belasan ribu ken daraan, baik roda empat mau pun dua, terus memadati ka wasan Nagreg sejak pagi sekitar pukul 08.30 WIB hingga siang. Berdasarkan data di Posko Pemantau Kepolisian Resor Ban dung tercatat lebih dari 15.000 unit kendaraan baik roda empat, roda dua, maupun bus, melintasi jalur Nagreg setiap jam.

Sementara itu, pantauan KORAN SINDO di Jalur Ling kar Nagreg yang menjadi ak ses utama saat momentum arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah, Garut, dan Tasik malaya belum tampak peningkatan jumlah kendaraan secara sig nifikan. Bahkan masih terpantau lengang. Kasat Lantas Polres Bandung AKP Eko Munarianto mengatakan, kepadatan jalur selatan pada H+1 (kemarin) sejak Sabtu (18/7) sore yang mengarah ke Garut dan Tasikmalaya.

Hal itu terjadi karena ada penyempitan lajur. “Di Nagreg, kendaraan meng gunakan dua lajur. Sementara saat memasuki wilayah Limbangan, Garut, mobil ha rus menggunakan satu lajur. Arah menuju ke Kadungora pun sa tu lajur,” kata Eko. Selain itu, tutur dia, tingginya jumlah kendaraan di jalur se latan ini bukan hanya didominasi para pemudik tapi juga masyarakat yang ingin berwisata di Garut, Tasikmalaya, dan Pangan daran.

Meski begitu, jajarannya tetap menyiagakan per sonel untuk mengatur arus la lu lintas termasuk masih menerapkan one waymenuju turunan Nagreg. “Kami dari Polres Ban dung tentu akan full bekerja hin g ga beberapa hari kedepan mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik pada arus ba lik,” tutur dia. Disingggung terkait puncak arus balik, tambah Eko, pi haknya memprediksi jumlah kenda raan pemudik akan meningkat melewati kawasan lingkar Nagreg mulai terjadi pada H+2 Se n in (20/7) hari ini hingga H+3 atau Selasa(21/7) besok.

Karena itu, petugas intensif me lakukan pemantauan guna me minimalisasi kepadataan arus lalu lintas di kawasan Nagreg. “Kabar terbaru yang didapatkan, sebagian masyarakat khu susnya pegawai sudah ada yang mulai beraktifitas besok (ha ri ini). Jadi semua anggota ha rus siap mengurai kepadatan,” ujar Eko. Budi Hendrawan, 34, pe mudik asal Bandung, mengatakan, ke padatan kendaraan sudah ter jadi sejak keluar dari pintu Tol Cileunyi.

Begitu memasuki ka w asan Cicalengka, dirinya bersama keluarga yang berencana berangkat menuju Garut dengan menggunakan kendaraan ro da empat untuk berwisata sekaligus mengungungi sanak sau dara juga terhenti beberapa ka li hingga lebih dari tiga jam sebelum sampai di turunan nagreg. “Yamungkin sampai 15 kilometer lah ada. Selain roda empat, di jalan juga dipenuhi roda dua dan bus,” ungkap Budi.

Kondisi serupa di kawasan Nag reg telah terjadi sejak hari H, Jumat (17/7). Arus mudik ma sih mewarnai kawasan ini yang dipadati kendaraan roda dua dan empat. Berdasarkan pan tauan KORAN SINDOdi jalan Nagreg dari pukul 12:30 WIB hingga pukul 19:30 WIB, ken daraan roda dua dan roda em pat masih berduyun-duyun men desak ke arah timur (Tasikmalaya-Garut-Ciamis-Jawa Tengah).

Di pertigaan jalan Cagak, baik via Limbangan -Tasikmalaya ataupun Kadungora- Garut, arus lalu lintas masih padat merayap. Peningkatan kendaraan terjadi pada pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB di pertigaan Jalan Ca gak, Nagreg. Sementara pada pu kul 19.00 WIB, kendaraan tam pak sesekali mengular mulai tugu selamat jalan di Nagreg hingga pertigaan Cagak. Biang ke ma ce tan berada di Pasar Limbangan, Ka bupaten Garut.

Berdasarkan data harian Ope rasi Ketupat Lodaya 2015, volume kendaraan yang melintasi jalur Nagreg dari arah barat me nuju timur mengalami kenaikan sebesar 6,72% dari tahun sebelumnya. Tercatat dari pu kul 06.00 WIB H-1 hingga pukul 06.00 hari H lebaran, Jumat (17/07), total kendaraan yang me lintasi jalur Nagreg, yakni sebesar 104.480 unit kendaraan. Perinciannya,kendaraan roda dua turun 0,23% dari total jum lah kendaraan 72.167 unit. Se mentara itu untuk roda empat cenderung mengalami kenaikan sebesar 26,36% atau 32.313 unit.

Begitupun dengan jum lah kendaraan yang keluar da ri Tol Cileunyi untuk roda empat atau lebih mengalami kenaikan dari tahun lalu sebesar 18,54% atau 32.228 unit. Adapun untuk volume kenda raan yang melintasi jalur selatan Nagreg, terhitung sejak pukul 06.00 hingga 14.00 WIB, Jumat, (17/07), Volume kendaraan mengalami peningkatan se kitar 0,9% dari hari sebelumnya dengan jumlah mencapai 40.913 unit.

Arus Balik

Arus balik mulai terlihat di dua jalur utama Kabupaten Garut, Limbangan-Malangbong, dan Kadungora-Leles-Tarogong pada H+1 lebaran. Pada arus balik Lebaran, kendaraan ro da empat dan dua bergerak dari arah timur ke barat. Meski arus balik telah dimulai, ken da - raan pemudik yang bergerak dari wilayah Bandung ke arah Tasik malaya masih berlangsung. Di beberapa titik, kepadatan arus lalu lintas terjadi.

Aparat kepolisian pun melakukan upaya buka tutup jalan un tuk mengatasi antrean kendaraan ini. Berdasarkan pantauan siang tadi, titik sumbatan arus mudik pada jalur Limbangan-Malangbong terjadi di Pasar Limbangan, Lewo, dan Malangbong. Sementara pada arus balik, ter sumbat di kawasan turunan/tanjakan Andir, Kecamatan Malangbong. Antrean kendaraan yang mengarah ke wi layah barat di kawasan ini mencapai beberapa kilometer hingga per tigaan Malangbong.

Setelah melalui pertigaan Ma langbong, situasi arus balik ter pantau lancar hingga beberapa ratus meter sebelum Pasar Le wo. Di pasar tradisional ini, polisi memberlakukan one way untuk melancarkan sumbatan arus mudik yang masih bergerak dari arah barat menuju timur.

Selama one way di berlaku kan, laju kendaraan di hentikan untuk sementara selama 15 menit. Sistem one waypun dilakukan di jalur Kadungora-Leles-Tarogong. Jalan di jalur tersebut bukan ha nya dipenuhi oleh arus mudik dan balik, melainkan juga oleh se jumlah kendaraan yang melakukan aktivitas wisata di kawasan Cipanas. Kepadatan arus di jalur tengah Kabupaten Garut ini setidaknya telah terjadi sejak Sabtu 18 Juli 2015 malam.

Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di beberapa jalur al ternatif Kabupaten Garut, se per ti jalur Sukawening-Wa na ra ja dan Leuwigoong-Ba nyu res mi. Kepadatan arus yang men capai panjang lebih dari 1 km di jalur S u k awe n i n g -Wa n a r a j a , disebabkan oleh aktivitas ke luar masuk kendaraan roda em pat dari objek wisata Layung Sari. Sementara di jalur Leu wigoong-Banyuresmi, antrean disebabkan oleh aktivitas wisatawan di objek wisata Situ Ba gendit.

Seorang pemudik asal Desa Sin danglaya, Kecamatan Karang pawitan, Tini, 38, menutur kan, sempat terjebak ke padatan arus lalu lintas di Ma langbong

dila nashear/ nur azis/ fani ferdiansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9518 seconds (0.1#10.140)