Puluhan Pemudik Telantar di Terminal Pamekasan
A
A
A
PAMEKASAN - Puluhan pemudik tujuan Kabupaten Sumenep telantar di Terminal Ronggosukowati Pamekasan, Jawa Timur karena diturunkan oleh bus yang ditumpangi, Kamis (16/7/2015).
Salah satu penumpang asal Nganjuk Jawa Timur, Parniadi mengaku kaget ketika dirinya diturunkan di Terminal Ronggosukowati Pamekasan, karena tujuannya adalah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Sebab, belum ada kesepakatan sebelumnya bahwa mereka bakal diturunkan di Pamekasan. Bahkan mereka sudah membayar sesuai tarif yang berlaku dari Surabaya-Sumenep.
"Nggak ada perjanjian sebelumnya, tahu-tahu sudah diturunkan di sini (Terminal Ronggosukowati, red)," terang Parniadi dengan nada kecewa.
Sementara, salah satu sopir bus AKAS, Edi mengaku terpaksa menurunkan penumpang di Pamekasan, karena ingin berlebaran dan menjaga keselamatan saat perjalanan balik.
Menurut Edi, ketika dirinya melintas di Kota Bangil, Pasuruan, bus yang lewat kerap dilempari warga yang sedang menggelar takbir keliling, karena kesal dengan bus yang melintas di jalan raya.
"Saya cari keselamatan. Karena kalau sampai malam kacanya dilempar batu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," dalih Edi.
Salah satu penumpang asal Nganjuk Jawa Timur, Parniadi mengaku kaget ketika dirinya diturunkan di Terminal Ronggosukowati Pamekasan, karena tujuannya adalah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Sebab, belum ada kesepakatan sebelumnya bahwa mereka bakal diturunkan di Pamekasan. Bahkan mereka sudah membayar sesuai tarif yang berlaku dari Surabaya-Sumenep.
"Nggak ada perjanjian sebelumnya, tahu-tahu sudah diturunkan di sini (Terminal Ronggosukowati, red)," terang Parniadi dengan nada kecewa.
Sementara, salah satu sopir bus AKAS, Edi mengaku terpaksa menurunkan penumpang di Pamekasan, karena ingin berlebaran dan menjaga keselamatan saat perjalanan balik.
Menurut Edi, ketika dirinya melintas di Kota Bangil, Pasuruan, bus yang lewat kerap dilempari warga yang sedang menggelar takbir keliling, karena kesal dengan bus yang melintas di jalan raya.
"Saya cari keselamatan. Karena kalau sampai malam kacanya dilempar batu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," dalih Edi.
(zik)