Ditemukan Trauma dan Shock, Gaji Tak Pernah Dibayar

Rabu, 15 Juli 2015 - 10:14 WIB
Ditemukan Trauma dan...
Ditemukan Trauma dan Shock, Gaji Tak Pernah Dibayar
A A A
Tatapan mata Mukharromah terlihat tak fokus. Kadang dia mendongak ke atas, lalu melihat ke bawah. Dia juga tak berani menatap orang-orang di sekitarnya.

Mukharromah baru dini hari kemarin menginjakkan kaki di Kudus setelah sekitar 18 tahun pergi. Dia bisa kembali ke kampung halaman setelah sebelumnya ditangani Dirjen Pemulihan Sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta. Warga Kecamatan Kaliwungu ini belasan tahun jadi korban human trafficking dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Malaysia.

Bukannya uang melimpah yang didapat, tapi justru dia mengalami tekanan mental dan harus mendapat perawatan psikiater. “Kakak saya pergi dari rumah tahun 1997. Sejak itu saya baru bertemu dia lagi sekarang ini. Keluarga malah mengira sudah meninggal dunia karena tak ada kabarnya,” ujar adiknya, Setyawan. Kakaknya pergi dari rumah saat berusia 20 tahun, saat itu dia masih berusia 12 tahun.

Seingat Setyawan, kakaknya pamit kepada orang tuanya untuk bekerja di Surabaya. Keluarga kaget saat Mukharromah berkirim surat dan menceritakan jika dirinya sudah bekerja sebagai PRT di Malaysia. Setelah itu, dia tak lagi berkirim surat lagi. “Kami berusaha mengirim surat balasan tapi tak ada jawaban. Baru sekarang ini saya tahu kalau ia berkirim surat secara sembunyi-sembunyi, dan balasan surat dari rumah tak pernah sampai di tangannya,” ungkap Setyawan.

Kabid sosial Dinsosnakertrans Kudus S Trimo mengungkapkan, nasib Mukharromah diketahui setelah ada kabar dari staf Kemensos, Jakarta, sekitar dua pekan lalu. Saat itu dikabarkan bahwa seorang warga Kudus atas nama Rina dirawat oleh jajaran Direktorat Jendral Pemulihan Sosial Kemensos Jakarta. “Ternyata nama aslinya Mukharromah. Rina itu nama pemberian dari perusahaan yang menyalurkannya ke luar negeri,” papar Trimo.

Di negeri jiran, Mukharromah bekerja sebagai PRT, tapi sering berpindah-pindah majikan. Sekitar tahun 2007, Mukharromah terjaring operasi hingga akhirnya dideportasi. Dua bulan lalu, dia ditemukan oleh petugas Kemensos dan kemudian dibawa ke Jakarta untuk pemulihan karena mengalami trauma dan shock berat.

Muhammad Oliez
Kudus
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)