Bupati Purwakarta Malu Gerbang Tol Cikampek Kotor
A
A
A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku malu melihat kondisi gerbang Tol Cikampek (Jakarta-Cikopo). Pasalnya, gerbang tol yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta itu kotor dan tidak terawat.
Dia mengaku, setiap datang masa puncak arus mudik Lebaran, gerbang tol ini selalu dikunjungi para pejabat tinggi negara, seperti jederal, menteri, bahkan Presiden.
"Mereka (para pejabat tinggi negara) datang untuk memantau langsung arus mudik. Kondisi sekitar gerbang tol yang kurang perawatan ini sangat memalukan. Apalagi ini ada di Purwakarta," kata pria yang akrab dipanggil Kang Dedi, Senin (13/7/2015).
Dedi menuding, PT Jasa Marga selaku pengelola tol kurang memperhatikan. Buktinya, tidak hanya di Tol Cikampek saja, namun di gerbang Tol Sadang dan juga Jatiluhur, kebersihanya kurang diperhatikan.
"Ada tiga gerbang tol masuk dan keluar tetap semuanya kotor dan kumuh. Yang malu kan kami pemerintah daerah. Untuk gerbang Tol Cikopo-Palimanan mungkin masih baru jadi masih bersih," ujarnya.
Kritikan lokasi sekitar gerbang tol yang kumuh itu bukan kali pertama dia lontarkan. Namun pihak pengelola tol tidak kunjung memberikan tindakan. Untuk itu, tahun ini pihaknya akan mengambil alih kebersihan di tiga gerbang tol itu.
"Kami segera merekrut 30 tenaga honorer kebersihan baru buat membersihkan ketiga gerbang tol itu. Mereka nanti akan khusus membersihkan sekitar lokasi gerbang tol. Minimal satu titik gerbang tol enam orang atau delapan orang," terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta Ruslan Subanda membenarkan dinasnya saat ini tengah membuka 30 orang petugas honorer kebersihan yang akan ditugaskan di tiga gerbang tol.
"Karena honor, maka kita akan upah Rp1,5 juta perbulan. Honor mereka akan dialokasikan dari dana APBD kabupaten. Nanti dari 30 itu ada juga yang berperan sebagai penjaga lokasi pembuangan sampah sementara juga," pungkasnya.
Dia mengaku, setiap datang masa puncak arus mudik Lebaran, gerbang tol ini selalu dikunjungi para pejabat tinggi negara, seperti jederal, menteri, bahkan Presiden.
"Mereka (para pejabat tinggi negara) datang untuk memantau langsung arus mudik. Kondisi sekitar gerbang tol yang kurang perawatan ini sangat memalukan. Apalagi ini ada di Purwakarta," kata pria yang akrab dipanggil Kang Dedi, Senin (13/7/2015).
Dedi menuding, PT Jasa Marga selaku pengelola tol kurang memperhatikan. Buktinya, tidak hanya di Tol Cikampek saja, namun di gerbang Tol Sadang dan juga Jatiluhur, kebersihanya kurang diperhatikan.
"Ada tiga gerbang tol masuk dan keluar tetap semuanya kotor dan kumuh. Yang malu kan kami pemerintah daerah. Untuk gerbang Tol Cikopo-Palimanan mungkin masih baru jadi masih bersih," ujarnya.
Kritikan lokasi sekitar gerbang tol yang kumuh itu bukan kali pertama dia lontarkan. Namun pihak pengelola tol tidak kunjung memberikan tindakan. Untuk itu, tahun ini pihaknya akan mengambil alih kebersihan di tiga gerbang tol itu.
"Kami segera merekrut 30 tenaga honorer kebersihan baru buat membersihkan ketiga gerbang tol itu. Mereka nanti akan khusus membersihkan sekitar lokasi gerbang tol. Minimal satu titik gerbang tol enam orang atau delapan orang," terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta Ruslan Subanda membenarkan dinasnya saat ini tengah membuka 30 orang petugas honorer kebersihan yang akan ditugaskan di tiga gerbang tol.
"Karena honor, maka kita akan upah Rp1,5 juta perbulan. Honor mereka akan dialokasikan dari dana APBD kabupaten. Nanti dari 30 itu ada juga yang berperan sebagai penjaga lokasi pembuangan sampah sementara juga," pungkasnya.
(san)