Waspadai Daging Gelonggongan
A
A
A
SUKOHARJO - Meningkatnya permintaan daging sapi menjelang Lebaran dimanfaatkan sejumlah pedagang nakal dengan menjual daging sapi gelonggongan.
Daging tidak layak konsumsi tersebut ditemukan tim gabungan yang dikoordinasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kartasura, Sabtu (11/7) dini hari. Kasi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo Ngatmini mengungkapkan, pihaknya sengaja menyasar Pasar Kartasura karena se lama ini disinyalir pasokan da ging semigelonggongan terpusat di pasar tradisional tersebut.
“Ternyata dugaan petugas benar. Dite mukan daging sapi de ngan kadar air mencapai 60%. Harusnya standar kadar air dalam daging antara38%-39% saja,” tandasnya di sela-sela si d ak. Ngatmini mengungkapkan, sebelumnya petugas su dah melakukanpenyisirandisejumlah pasar tradisional di Kecamatan Nguter, Tawang sari, Mojolaban, dan Polokarto. Dalam sidak tersebut, petugas juga menemukan daging gelonggongan dijual bebas pe dagang. Berdasarkan keterangan pedagang, daging tidak layak konsumsi tersebut dipasok dari Ampel, Boyolali.
Setiap pedagang hanya mengambil da ging antara 4-10 kilogram (kg). Penga laman tahun lalu, daging serupa ditemukan di tempat pedagang berskala besar. “Kami mensinyalir pemasok da ging sapi gelonggongan ini menyasar pedagang kecil. Kami mengimbau kepada pedagang untuk tidak menerima daging yang kurang layak itu,” kata Nga tmini. Kabid Perdagangan Disperindag Sukoharjo Bambang Sri Setiyono menambahkan, sidak dilakukan tim gabungan untuk menekan peredaran daging tidak layak dikonsumsi menyusul meningkatnya permintaan konsumen.
Dalam sidak di Pasar Kartasura, petugas hanya menemukan beberapa kilogram hati sapi yang menjadi sarang ca cing hati. Selain itu, petugasjugamenjumpai tempat berjualan yang tidak higienis dan tanpa surat dari rumah pemotongan hewan(RPH). “Kami mendatangi 15 pedagang di Kartasura, beberapa tanpa surat resmi dan langsung kami peringatkan. Petugaste tapakan melakukan pantauan hingga Lebaran usai,” ujarnya.
Sularsih, 46, salah seorang pedagang daging di Pasar Kartasura, mengaku siap mengikuti perintah petugas setelah mendapat peringatan karena lapak untuk menempatkan daging telah berkarat sehingga bisa merusak protein daging.
“Daging sapi yang saya jual dipasok dari Ampel, Boyolali,” katanya. Dia menambahkan, saat ini harga daging terus mengalami kenaikan. Untuk daging kualitas super, yang tadinya Rp85.000 per kg naik menjadi Rp95.000 per kg.
Sumarno
Daging tidak layak konsumsi tersebut ditemukan tim gabungan yang dikoordinasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kartasura, Sabtu (11/7) dini hari. Kasi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo Ngatmini mengungkapkan, pihaknya sengaja menyasar Pasar Kartasura karena se lama ini disinyalir pasokan da ging semigelonggongan terpusat di pasar tradisional tersebut.
“Ternyata dugaan petugas benar. Dite mukan daging sapi de ngan kadar air mencapai 60%. Harusnya standar kadar air dalam daging antara38%-39% saja,” tandasnya di sela-sela si d ak. Ngatmini mengungkapkan, sebelumnya petugas su dah melakukanpenyisirandisejumlah pasar tradisional di Kecamatan Nguter, Tawang sari, Mojolaban, dan Polokarto. Dalam sidak tersebut, petugas juga menemukan daging gelonggongan dijual bebas pe dagang. Berdasarkan keterangan pedagang, daging tidak layak konsumsi tersebut dipasok dari Ampel, Boyolali.
Setiap pedagang hanya mengambil da ging antara 4-10 kilogram (kg). Penga laman tahun lalu, daging serupa ditemukan di tempat pedagang berskala besar. “Kami mensinyalir pemasok da ging sapi gelonggongan ini menyasar pedagang kecil. Kami mengimbau kepada pedagang untuk tidak menerima daging yang kurang layak itu,” kata Nga tmini. Kabid Perdagangan Disperindag Sukoharjo Bambang Sri Setiyono menambahkan, sidak dilakukan tim gabungan untuk menekan peredaran daging tidak layak dikonsumsi menyusul meningkatnya permintaan konsumen.
Dalam sidak di Pasar Kartasura, petugas hanya menemukan beberapa kilogram hati sapi yang menjadi sarang ca cing hati. Selain itu, petugasjugamenjumpai tempat berjualan yang tidak higienis dan tanpa surat dari rumah pemotongan hewan(RPH). “Kami mendatangi 15 pedagang di Kartasura, beberapa tanpa surat resmi dan langsung kami peringatkan. Petugaste tapakan melakukan pantauan hingga Lebaran usai,” ujarnya.
Sularsih, 46, salah seorang pedagang daging di Pasar Kartasura, mengaku siap mengikuti perintah petugas setelah mendapat peringatan karena lapak untuk menempatkan daging telah berkarat sehingga bisa merusak protein daging.
“Daging sapi yang saya jual dipasok dari Ampel, Boyolali,” katanya. Dia menambahkan, saat ini harga daging terus mengalami kenaikan. Untuk daging kualitas super, yang tadinya Rp85.000 per kg naik menjadi Rp95.000 per kg.
Sumarno
(ars)