Mempopularkan Kembali Catur Karo

Minggu, 12 Juli 2015 - 10:12 WIB
Mempopularkan Kembali...
Mempopularkan Kembali Catur Karo
A A A
Catur Karo atau yang lebih dikenal dengan istilah satur Karo di masyarakat Karo merupakan sebuah permainan unik.

Meskipun merupakan permainan catur, bidak dan langkahnya berbeda dengan permainan catur yang dikenal secara umum. Jumlah anak catur antarpemain juga tidak sama. Satu pemain mempunyai 20 buah anak catur dan pemain lainnya 17 buah. Permainannya juga lebih rumit dari catur biasa.

Pemain yang mendapatkan 20 anak catur akan mendapatkan anak catur yang terdiri atas 11 pion, 3 banteng, 2 kuda, 2 gajah, 1 ratu, dan 1 raja, sedangkan pemain yang mendapatkan 17 anak catur akan mendapatkan 8 pion, 2 banteng, 2 kuda, 2 gajah, 2 ratu, serta 1 raja. Permainan catur Karo juga memiliki istilah-istilah tersendiri yang berbeda dengan catur biasa.

Seperti nama buah catur, misalnya, bila pada permainan catur disebut pion, tapi dalam permainan catur Karo disebut bidak. Begitu pula banteng akan disebut dengan istilah tir, sedangkan ratu disebut dengan istilah menteri. Istilah skak dalam permainan catur disebut dengan sah dalam permainan catur Karo. Saat ini permainan catur Karo semakin jarang ditemukan. Banyak generasi muda yang sudah melupakan warisan leluhur tersebut.

Namun, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Percaka (Persatuan Catur Karo) Medan, di antaranya Gema Kristo Tarigan, Alexander Firdaust Meliala, Deschy br Sembiring, Rusmadi Ginting Manik, Fajar Singarimbun, Nurjanah br Barus, Inka br Perangin-angin, dan Yoshie br Surbakti kembali memperkenalkan permainan tradisional itu kepada masyarakat.

Dengan berbagai upaya, kini permainan catur Karo bukan hanya diminati oleh kalangan pria, tapi juga sudah mulai dilirik oleh kaum perempuan. Catur Karo tak hanya diperuntukkan bagi kalangan generasi muda, tetapi juga untuk kalangan umum yang ingin mengenal lebih dekat sekaligus ingin menjajal permainan tradisional ini.

Foto & Teks: Koran Sindo Medan/Kadri Boy Tarigan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1274 seconds (0.1#10.140)