Bina Marga Diminta Tuntaskan Banjir dan Jalan Rusak
A
A
A
MEDAN - Dinas Bina Marga Kota Medan diminta segera memperbaiki jalan rusak dan penanganan banjir. Sebab, kedua persoalan ini dinilai menjadi kendala dalam meningkatkan pembangunan di Kota Medan.
Ketua Tim Pansus Laporan Pertanggungjawaban (LPj) APBD Kota Medan 2014, Goedfrid Effendi Lubis, menilai, kondisi jalan saat ini sangat mengganggu jalannya pembangunan Kota Medan. Bahkan, persolan ini masih menjadi persoalan utama di kota terbesar ketiga di Indonesia itu. Masyarakat masih sering mengeluhkan jalan berlubang, dan genangan air di mana- mana setiap hujan turun.
“Bina Marga diharapkan bekerja lebih maksimal melakukan perbaikan, jangan jalan di tempat.” “Kami juga menyarankan agar berkoordinasi dengan Pemprovsu dan pusat untuk mempercepat perbaikan jalan provinsi dan negara,” ungkap Goedfrid saat memimpin rapat pembahasan LPj APBD 2014 dengan Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan Harahap, di ruang Banggar DPRD Kota Medan, kemarin.
Dewan mendesak Khairul Syahnan membuat terobosan untuk mengatasi masalah banjir yang masih menghantui Kota Medan. Sebab, sampai sekarang Dewan menilai Khairul tidak punya terobosan baru untuk menghindari kotainidari genanganair. “Bina Marga harus melakukan penanganan serius dalam mengantisipasibanjir. Selamaini masih banyak ditemukan titik genangan air dan sungai yang meluap. Jika ini diantisipasi dengan serius, dipastikan dapat meminimalisasi banjir di Kota Medan,” ucap Godfried.
Sementara Kadis Bina Marga, Khairul Syahnan, mengatakan, selama ini telah banyak memperbaiki dan mengaspal jalan. Setiap tahun perbaikan dan perawatan dilakukan karena anggarannya dimasukkan dalam APBD. Sementara yang masuk jalan negara dan jalan provinsi, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemprov dan pusat.
“Koordinasi telah kami lakukan, termasuk persoalan jalan rusak akibat pengerjaan galian pipa untuk saluran limbah yang dilakukan pihak provinsi. Sekarang ini sudah selesai,” ucapnya. Begitu juga dengan persoalan banjir, kata dia, saat ini penanganannya telah dilakukan dengan cara mengorek drainase secara rutin. Selain itu, Dinas Bina Marga telah memprogramkan pembangunan pompa air atau pipanisasi. Hal ini untuk menghindari genangan air atau banjir di empat kecamatan.
“Apabila pembangunan pompa air selesai, nanti bisa dipastikan empat kecamatan akan bebas dari banjir. Anggarannya memang cukup besar, Rp200 miliar, tapi manfaatnya besar jika berfungsi. Begitu terjadi banjir, otomatis pompa air berfungsi sehingga permukaan air di Sei Sikambing dan Sungai Deli langsung surut,” ucapnya.
Reza shahab
Ketua Tim Pansus Laporan Pertanggungjawaban (LPj) APBD Kota Medan 2014, Goedfrid Effendi Lubis, menilai, kondisi jalan saat ini sangat mengganggu jalannya pembangunan Kota Medan. Bahkan, persolan ini masih menjadi persoalan utama di kota terbesar ketiga di Indonesia itu. Masyarakat masih sering mengeluhkan jalan berlubang, dan genangan air di mana- mana setiap hujan turun.
“Bina Marga diharapkan bekerja lebih maksimal melakukan perbaikan, jangan jalan di tempat.” “Kami juga menyarankan agar berkoordinasi dengan Pemprovsu dan pusat untuk mempercepat perbaikan jalan provinsi dan negara,” ungkap Goedfrid saat memimpin rapat pembahasan LPj APBD 2014 dengan Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan Harahap, di ruang Banggar DPRD Kota Medan, kemarin.
Dewan mendesak Khairul Syahnan membuat terobosan untuk mengatasi masalah banjir yang masih menghantui Kota Medan. Sebab, sampai sekarang Dewan menilai Khairul tidak punya terobosan baru untuk menghindari kotainidari genanganair. “Bina Marga harus melakukan penanganan serius dalam mengantisipasibanjir. Selamaini masih banyak ditemukan titik genangan air dan sungai yang meluap. Jika ini diantisipasi dengan serius, dipastikan dapat meminimalisasi banjir di Kota Medan,” ucap Godfried.
Sementara Kadis Bina Marga, Khairul Syahnan, mengatakan, selama ini telah banyak memperbaiki dan mengaspal jalan. Setiap tahun perbaikan dan perawatan dilakukan karena anggarannya dimasukkan dalam APBD. Sementara yang masuk jalan negara dan jalan provinsi, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemprov dan pusat.
“Koordinasi telah kami lakukan, termasuk persoalan jalan rusak akibat pengerjaan galian pipa untuk saluran limbah yang dilakukan pihak provinsi. Sekarang ini sudah selesai,” ucapnya. Begitu juga dengan persoalan banjir, kata dia, saat ini penanganannya telah dilakukan dengan cara mengorek drainase secara rutin. Selain itu, Dinas Bina Marga telah memprogramkan pembangunan pompa air atau pipanisasi. Hal ini untuk menghindari genangan air atau banjir di empat kecamatan.
“Apabila pembangunan pompa air selesai, nanti bisa dipastikan empat kecamatan akan bebas dari banjir. Anggarannya memang cukup besar, Rp200 miliar, tapi manfaatnya besar jika berfungsi. Begitu terjadi banjir, otomatis pompa air berfungsi sehingga permukaan air di Sei Sikambing dan Sungai Deli langsung surut,” ucapnya.
Reza shahab
(ftr)