Makanan Tak Layak Konsumsi Masih Beredar
A
A
A
KAJEN - Inspeksi mendadak Disperindagkop, Satpol PP Kabupaten Pekalongan, dan Polres Pekalongan, menemukan banyak makanan tak layak konsumsi yang dijual di sejumlah toko modern.
Kasi Perlindungan Konsumen dari Dinperindagkop Kabupaten Pekalongan, Dewi Fabanyo mengatakan, sejumlah te muan dalam sidak tersebut antara lain, beras berkutu, buah anggur yang menjamur, buah per dan apel yang tak layak jual, serta telur asin mendekati tanggal kadaluwarsa. “Selain itu, ada pula susu kaleng dengan kemasan rusak dan roti kadaluwarsa,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan mengantisipasi adanya parcel lebaran tak layak untuk dikonsumsi. Sebab biasanya menjelang Lebaran, banyak penjual parcel dadakan. Pihaknya melakukan penyitaan. Selain itu, pihaknya juga memberikan sanksi pembinaan terhadap para pengelola toko tersebut. “Sementara sanksi pembinaan. Sebab keluhan-keluhan masyarakat sebelumnya sudah diperbaiki oleh pihak toko, misal harga yang tidak sesuai antara di rak dan di kasir, serta pemberian donasi dari uang kembalian yang sebelumnya sempat tanpa pemberitahuan kepada konsumen,” katanya.
Salah seorang penjaga toko, Muchamad mengatakan, tidak mengetahui ada makanan yang jelang kadaluwarsa ataupun kemasan rusak. “Kami kurang tahu, sebab kami selalu fokus pada barang yang baru datang. Yang penyok atau menjamur, kami kembalikan ke pengirim,” ujarnya. Di Kendal, ribuan warga yang datang dari berbagai daerah rela berdesakan untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok di pasar murah di Alunalun kabupaten ini, kemarin. Warga mencoba memaksa ma suk ke gerai sebelum Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mem berikan sambutan.
Sebab, warga khawatir tidak kebagian bahan pokok yang hendak mereka beli. Salah satu stan sembako bahkan terpaksa harus menggulingkan meja untuk menahan warga yang berdesak an. Jumadi,43, seorang pembeli asal Patebon mengaku sudah nekat berdesakan untuk mendapatkan barang yang akan dibelinya. “Sudah saya pikirkan kalau pasar murah pasti ramai pembeli, ramai yang datang.
Kemung kinan besar pasti saling rebutan. Ya, saya juga harus siap itu supaya dapat barang yang akan saya beli,” katanya. Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyampaikan bahwa pasar murah kali ini membuka 65 gerai yang diikuti oleh seluruh SKPD, BUMN dan BUMD. Semua gerai kebanyakan menjual sembako seperti gula pasir, minyak goreng, beras, telur, mie instan, serta pakaian pantas pakai.
Prahayuda febrianto/ wikha setiawan
Kasi Perlindungan Konsumen dari Dinperindagkop Kabupaten Pekalongan, Dewi Fabanyo mengatakan, sejumlah te muan dalam sidak tersebut antara lain, beras berkutu, buah anggur yang menjamur, buah per dan apel yang tak layak jual, serta telur asin mendekati tanggal kadaluwarsa. “Selain itu, ada pula susu kaleng dengan kemasan rusak dan roti kadaluwarsa,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan mengantisipasi adanya parcel lebaran tak layak untuk dikonsumsi. Sebab biasanya menjelang Lebaran, banyak penjual parcel dadakan. Pihaknya melakukan penyitaan. Selain itu, pihaknya juga memberikan sanksi pembinaan terhadap para pengelola toko tersebut. “Sementara sanksi pembinaan. Sebab keluhan-keluhan masyarakat sebelumnya sudah diperbaiki oleh pihak toko, misal harga yang tidak sesuai antara di rak dan di kasir, serta pemberian donasi dari uang kembalian yang sebelumnya sempat tanpa pemberitahuan kepada konsumen,” katanya.
Salah seorang penjaga toko, Muchamad mengatakan, tidak mengetahui ada makanan yang jelang kadaluwarsa ataupun kemasan rusak. “Kami kurang tahu, sebab kami selalu fokus pada barang yang baru datang. Yang penyok atau menjamur, kami kembalikan ke pengirim,” ujarnya. Di Kendal, ribuan warga yang datang dari berbagai daerah rela berdesakan untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok di pasar murah di Alunalun kabupaten ini, kemarin. Warga mencoba memaksa ma suk ke gerai sebelum Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mem berikan sambutan.
Sebab, warga khawatir tidak kebagian bahan pokok yang hendak mereka beli. Salah satu stan sembako bahkan terpaksa harus menggulingkan meja untuk menahan warga yang berdesak an. Jumadi,43, seorang pembeli asal Patebon mengaku sudah nekat berdesakan untuk mendapatkan barang yang akan dibelinya. “Sudah saya pikirkan kalau pasar murah pasti ramai pembeli, ramai yang datang.
Kemung kinan besar pasti saling rebutan. Ya, saya juga harus siap itu supaya dapat barang yang akan saya beli,” katanya. Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyampaikan bahwa pasar murah kali ini membuka 65 gerai yang diikuti oleh seluruh SKPD, BUMN dan BUMD. Semua gerai kebanyakan menjual sembako seperti gula pasir, minyak goreng, beras, telur, mie instan, serta pakaian pantas pakai.
Prahayuda febrianto/ wikha setiawan
(ars)