Usai Buka Bersama Puluhan Warga Keracunan
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Puluhan warga Dusun Pakeljaluk, Desa Piyaman Wonosari mengalami keracunan. Diduga mereka keracunan makanan saat buka bersama di masjid setempat.
Informasi yang berhasil dihimpun KORAN SINDO menyebutkan, peristiwa keracunan ini diketahui Minggu (5/6) pagi. Beberapa warga yang malamnya ikut buka bersama ratusan warga lainnya mengalami muntah-muntah, kepala pusing, dan mual. Salah satu keluarga korban, Febriana Wahyulestari mengungkapkan, tiga keluarganya juga ikut keracunan. Mereka adalah Ngatinah, Elisafitry, serta Setyo Untoro.
“Ngatinah terpaksa harus opname di balai pengobatan Bethesdha,” ungkapnya, kemarin. Menurutnya, dalam agenda buka puasa yang memang rutin digelar tersebut, para warga mendapatkan hidangan lontong opor serta es buah atau cocktail. Namun demikian, mereka belum mengetahui makanan apa yang menyebabkan para warga keracunan tersebut. Selain satu warga yang dirawat, di balai pengobatan Bethesda, satu lagi warga juga dilaporkan dirawat di Fortuna Husada Bejiharjo, Karangmojo.
Sedangkan puluhan lagi menjalani rawat jalan. Menurutnya, kebanyakan warga mengeluhkan diare dan muntahmuntah. Selain itu ada juga yang mengalami pusing dan demam tinggi. Sementaraitu, salahseorang pengurus masjid, Ngatijan mengatakan, pihaknya sampaisaat ini tidak mengetahui secara pasti penyebab keracunan yang dialami puluhan warga di RT 07 dan 08 seusai mengikuti buka bersama tersebut.
Menurutnya, hidangan buka puasa dibuat bersama-sama ibu-ibu jamaah pengajian. “Banyak juga yang tidak mengalami keracunan,” ucapnya. Sementara Kepala UPT Laboratorium Dinas Kesehatan Gunungkidul Nila Batika mengungkapkan, saat ini pihaknya belum bisa menje-laskan penyebab keracunan. Sampel makanan baru akan diteliti sehingga masih membutuhkan proses untuk mengetahui penyebab keracunan.
“ Kami akan periksa dulu dan nanti akan terlihat penyebab keracunannya,” ungkapnya. Dia pun berharap masyarakat hati-hati dengan makanan saat Ramadan ini. “Kami minta masyarakat benar-benar teliti sebelum membeli dan kemudian memasaknya,” tandasnya.
Suharjono
Informasi yang berhasil dihimpun KORAN SINDO menyebutkan, peristiwa keracunan ini diketahui Minggu (5/6) pagi. Beberapa warga yang malamnya ikut buka bersama ratusan warga lainnya mengalami muntah-muntah, kepala pusing, dan mual. Salah satu keluarga korban, Febriana Wahyulestari mengungkapkan, tiga keluarganya juga ikut keracunan. Mereka adalah Ngatinah, Elisafitry, serta Setyo Untoro.
“Ngatinah terpaksa harus opname di balai pengobatan Bethesdha,” ungkapnya, kemarin. Menurutnya, dalam agenda buka puasa yang memang rutin digelar tersebut, para warga mendapatkan hidangan lontong opor serta es buah atau cocktail. Namun demikian, mereka belum mengetahui makanan apa yang menyebabkan para warga keracunan tersebut. Selain satu warga yang dirawat, di balai pengobatan Bethesda, satu lagi warga juga dilaporkan dirawat di Fortuna Husada Bejiharjo, Karangmojo.
Sedangkan puluhan lagi menjalani rawat jalan. Menurutnya, kebanyakan warga mengeluhkan diare dan muntahmuntah. Selain itu ada juga yang mengalami pusing dan demam tinggi. Sementaraitu, salahseorang pengurus masjid, Ngatijan mengatakan, pihaknya sampaisaat ini tidak mengetahui secara pasti penyebab keracunan yang dialami puluhan warga di RT 07 dan 08 seusai mengikuti buka bersama tersebut.
Menurutnya, hidangan buka puasa dibuat bersama-sama ibu-ibu jamaah pengajian. “Banyak juga yang tidak mengalami keracunan,” ucapnya. Sementara Kepala UPT Laboratorium Dinas Kesehatan Gunungkidul Nila Batika mengungkapkan, saat ini pihaknya belum bisa menje-laskan penyebab keracunan. Sampel makanan baru akan diteliti sehingga masih membutuhkan proses untuk mengetahui penyebab keracunan.
“ Kami akan periksa dulu dan nanti akan terlihat penyebab keracunannya,” ungkapnya. Dia pun berharap masyarakat hati-hati dengan makanan saat Ramadan ini. “Kami minta masyarakat benar-benar teliti sebelum membeli dan kemudian memasaknya,” tandasnya.
Suharjono
(ars)