Ciptakan Alat Pendeteksi Pencurian BBM dari Truk Tangki

Selasa, 07 Juli 2015 - 08:25 WIB
Ciptakan Alat Pendeteksi...
Ciptakan Alat Pendeteksi Pencurian BBM dari Truk Tangki
A A A
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu komoditas yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Karena merupakan komoditas penting, ketika pendistribusiannya melalui truk tangki sering terjadi pencurian dengan cara “kencing sembarangan” atau mengurangi muatan minyak sebelum sampai ke SPBU oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Dengan sebuah alat ciptaan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, pencurian BBM yang kerap disebut “kencing sembarangan” atau “truk kencing” itu dapat ditekan karena bisa terpantau dari jauh.

Adalah Muhammad Fikko Fadjrimiratno, Andrey Wicaksono, Rofiq Cahyo Prayogo, dan Hot Asi Yohannes, empat mahasiswa Teknik Elektro Undip yang mencoba mencari solusi untuk mengontrol pencurianpencurian BBM dari truk tangki yang sedang mengirim BBM dari Pertamina ke sejumlah SPBU tujuan melalui sebuah alat elektronik temuan mereka. “Alat ini akan secara otomatis mengirim SMS peringatan, disertai koordinat lokasi pencurian pada depot Pertamina bila sistem mendeteksi adanya upaya pencurian BBM pada truk tangki,” papar Muhammad Fikko Fadjrimiratno.

Hingga saat ini untuk pengamanan pengiriman BBM melalui truk tangki, Pertamina masih menggunakan segel konvensional atau tradisional yang memiliki banyak celah keamanan. Memang di beberapa terminal BBM, Pertamina sudah menerapkan global positioning system (GPS) pada truk tangki mereka. Namun, pengawasan truk dengan GPS itu masih dilakukan secara manual. Sehingga dengan keterbatasan jumlah karyawan, semua truk tak mungkin dapat diawasi secara maksimal.

“Oleh sebab itu, kami merancang dan membuat suatu sistem berbasis modul GPRS, GPS, dan mikrokontroler yang memungkinkan pendeteksian secara otomatis jika terjadi hal itu (pencurian),” ungkapnya. Dengan menggunakan sistem tersebut, pihak SPBU yang menjadi tujuan pengantaran BBM itu harus memasukan password ketika hendak membuka katup bottom loader , sehingga hanya pihak SPBU yang dapat membuka katup bottom loader ketika hendak menerima muatan dari truk tangki BBM.

Pada sistem tersebut ditempatkan sensor ultrasonik di katup bottom loader . Jika terjadi upaya paksa melepas segel katup, dapat diketahui dari pusat kontrol. “Jika katup dibuka tanpa memasukkan password atau salah memasukkan password selama tiga kali maka mikrokontroler akan menginstruksikan modul GPRS untuk mengirim SMS peringatan disertai koordinat lokasi truk yang dimungkinkan terjadi aksi pencurian di depot Pertamina.

Jika password yang dimasukkan benar maka dapat dipastikan tidak terjadi tindak pencurian. Semua jenis mekanisme tersebut diprogram menggunakan bahasa pemrograman,” papar Muhammad Fikko Fadjrimiratno. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, prototipe telah berhasil mendeteksi terbukanya katup bottom loader dan mengirimkan SMS peringatan disertai koordinat lokasinya.

Penerapan prototipe tersebut diharapkan dapat menekan kelangkaan BBM akibat aktivitas pencurian BBM dan berpotensi menyelamatkan Pertamina dan para pemilik SPBU dari kerugian finansial hingga puluhan miliar rupiah.

Susilo Himawan
Kota Semarang
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)