Kopi Khas Muria Mulai Digandrungi

Senin, 06 Juli 2015 - 10:42 WIB
Kopi Khas Muria Mulai...
Kopi Khas Muria Mulai Digandrungi
A A A
KUDUS - Para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) Kudus yang bergerak di sektor produksi kopi lokal makin bersemangat.

Kopi produksi mereka mulai diminati masyarakat, bukan saja di Kudus namun sudah merambah daerah lain. Salah satu produsen kopi di Desa Colo, Kecamatan Dawe Kudus, Hikmawati Inaya mengatakan usahanya mengandalkan hasil panen kopi dari kawasan Pegunungan Muria sebagai bahan baku utama.

Identitas ini,menurutnya akan dia kembangkan termasuk dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "”Saya ingin dikenal sebagai produsen kopi Muria. Makanya brand lokal terus kita perkuat,” kata Inaya kemarin. Menurut Inaya, MEA menjadi peluang tersendiri sebab peluang pasar menjadi lebih terbuka. Lazimnya dalam pasar bebas, produk lokal memiliki daya saing yang tinggi. Pihaknya juga berusaha men dongkrak kualitas produk.

Salah satu caranya dengan mem pertahankan proses roasting yang masih menggunakan metode tradisional. Roasting ini memakan waktu lama. Kalau tidak rata prosesnya nanti berpengaruh pada kualitas produk.“Peluang ini harus dimanfaatkan dengan maksimal,” je lasnya. Soal kendala, menurut Inaya dari sisi bahan baku tak ada masalah. Sebab meski bukan masa panen, namun stok selalu ada.

Hanya saja, harga bahan baku saat ini fluktuatif. Hal itu berpengaruh pada biaya produksi yang dikeluarkannya, padahal di sisi lain, pihaknya tak bisa secara serta-merta me - naikkan harga jual produk. “Konsekwensinya keuntungan menipis. Harga bahan baku sudah fluktuatif sejak bulan lalu,” ungkapnya.

Produsen kopi lain di Desa Jetak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Rikhna Hana mengatakan akan tetap konsisten menjadi produsen kopi yang mengutamakan bahan lokal. Meski sering mendapatkan tawaran bahan baku dari luar, dia tetap bertahan menggunakan biji kopi dari Pegunungan Muria. Kopi Muria, menurutnya sudah mempunyai penggemar. Mereka menilai kopi jenis ini mempunyai aroma dan rasa yang khas.

"Kemasan produk kita poles. Saya memilih kopi bubuk yang satu paket dengan gula, jadi praktis. Itu yang diminati konsumen," paparnya. Kendala yang dihadapi produsen kopi yakni kenaikan harga BBM dan gula yang cukup tinggi.

Muhammad oliez
(ars)
Berita Terkait
Kearifan Lokal, Wakil...
Kearifan Lokal, Wakil Kepala BPIP: Pancasila Falsafah Bangsa
Ganjar Pranowo, Gubernur...
Ganjar Pranowo, Gubernur yang Merakyat
Digitalisasi Konservasi...
Digitalisasi Konservasi Mangrove
4 Kota dengan Janda...
4 Kota dengan Janda Terbanyak di Jawa Tengah, Nomor 3 Lebih dari 5.000
6 Penghargaan yang Diterima...
6 Penghargaan yang Diterima Ganjar Pranowo saat Menjadi Gubernur Jawa Tengah
5 Makanan Jawa Tengah...
5 Makanan Jawa Tengah yang Punya Nama Unik
Berita Terkini
UAD Yogyakarta: Hak...
UAD Yogyakarta: Hak Imunitas Halangi Penegakan Hukum dan Buat Jaksa Tak Tersentuh
4 menit yang lalu
BPBD Kota Bekasi Sebut...
BPBD Kota Bekasi Sebut Pengungsi Banjir Telah Kembali ke Rumah
1 jam yang lalu
Sekdes di Rembang Ditahan...
Sekdes di Rembang Ditahan Kejaksaan Gara-gara Korupsi Dana Desa Rp400 Juta untuk Game Online
1 jam yang lalu
Warga Bogor Tewas Kecelakaan...
Warga Bogor Tewas Kecelakaan di Cinere Depok, Sopir Truk Ekspedisi Diamankan
1 jam yang lalu
Hasto PDIP Didakwa Suap...
Hasto PDIP Didakwa Suap Rp600 Juta ke Komisioner KPU Wahyu Setiawan
3 jam yang lalu
Banjir Besar Landa Kota...
Banjir Besar Landa Kota Padangsidimpuan, Mobil Terseret Arus hingga Rumah Porak-poranda
4 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Banyak Tentara...
Ini Alasan Banyak Tentara Israel Mulai Kecewa Berperang di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved