Macet Bayangi Jalur Tengah Jateng

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:17 WIB
Macet Bayangi Jalur...
Macet Bayangi Jalur Tengah Jateng
A A A
BREBES - Potensi kemacetan di jalur tengah Provinsi Jawa Tengah diperkirakan masih tinggi pada arus mudik Lebaran tahun ini. Kondisi di ruas jalan yang menghubungkan jalur pantura dan selatan Jateng tersebut masih belum banyak berubah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, titik simpul kemacetan berada di pertigaan Dermoleng, Ketanggungan, Kabupaten Brebes.

Faktor pemicu kemacetan adalah lajur jalan yang sempit serta kondisinya menikung, pertemuan arus kendaraan dari tiga arah, dan aktivitas perekonomian masyarakat. Kemacetan diperkirakan semakin parah dengan keberadaan perlintasan rel kereta api berjarak sekitar 500 meter dari pertigaan. Pada hari normal, kemacetan selalu terjadi saat pagi dan sore.

“Hari biasa saja selalu macet apalagi nanti kalau arus mudik. Macetnya pasti tambah parah,” kata Lukman,43, salah pemilik warung tak jauh dari pertigaan Dermoleng, kemarin. Sedikit perubahan di jalur tengah adalah kondisi sebagian besar jalan sepanjang sekitar 15 kilometer itu sudah dibeton. Pantauan KORAN SINDO kemarin, proyek pembetonan yang dilakukan di sejumlah titik sudah selesai dikerjakan, di antaranya di wilayah Kedawung, Kecamatan Tanjung, Brebes depan Pasar Ketanggungan.

Namun di ruas jalan di titik-titik itu masih dilakukan buka tutup kendaraan sehingga arus kendaraan sedikit tersendat. Pengerjaan proyek yang masih terlihat berupa perbaikan Jembatan Cimohong di Desa Kubangwungu, Kecamatan Ketanggungan. Proyek yang dikerjakan Bina Marga Provinsi Jateng tersebut berupa perbaikan fondasi beton di bagian atas jembatan, balok beton, serta pelat lantai beton di bagian bawah jembatan. “Hari ini perkiraan sudah selesai karena sudah dikerjakan sejak sekitar dua bulan lalu,” kata seorang pekerja Bina Marga di lokasi.

Saat arus mudik nanti jalur tengah Dermoleng, Ketanggungan, akan difungsikan sebagai salah satu jalur pemecah kendaraan yang keluar dari exit tol Pejagan. Selain ruas tol Pejagan- Pemalang yang hingga saat ini pengerjaannya baru sampai wilayah Brebes timur. Jika kepadatan kendaraan menuju jalur pantura melalui pertigaan Pejagan Bulakamba sudah tinggi, kendaraan akan diarahkan menuju ke Dermoleng kemudian menggunakan jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang- Slawi-Tegal.

Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengatakan, potensi terjadi kemacetan jalur tengah, khususnya di Dermoleng, Ketanggungan, tetap tinggi. “Baik di Dermoleng, Ketanggungan, maupun di exit tol Pejagan, potensi kemacetan tetap tinggi,” kata Rendy, kemarin. Polisi sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi kemacetan, di antaranya dengan merekayasa lalu lintas jika terjadi penumpukan kendaraan. “Kami akan berlakukan satu arah.

Kendaraan yang boleh melintas hanya dari utara ke selatan,” ujarnya. Langkah pemberlakuan satu arah tersebut, kata Rendy, hanya akan dilakukan pada saat terjadi puncak kepadatan arus mudik. “Kita lihat kondisi di lapangan. Jika perlu dilakukan satu arah, kita lakukan,” ucapnya. Langkah antisipasi lainnya dengan menempatkan personel di titik-titik rawan terjadi kemacetan. Personel yang ditempatkan akan mobile mengurai kemacetan terjadi.

“Personel akan kamifloating di jalur tengah mengatur arus lalu lintas,” ujarnya. Terkait kerawanan kecelakaan lalu lintas, Rendy menilai, kondisi jalur tengah aman untuk dilalui pemudik. Terlebih saat ini sebagian besar kondisi jalan sudah ditingkatkan menjadi beton. “Di jalur tengah, proyek pembetonan sudah selesai semua. Kalau masih ada ruas yang ditutup satu lajur, itu karena masih tahap pemeliharaan. Pada intinya saat arus mudik nanti semua lajur sudah dibuka,” katanya.

Hanya, Rendy mengakui, lampu penerangan jalan di jalur tengah masih minim sehingga pemudik tetap harus waspada saat melintas pada malam hari. “Sebenarnya sudah kami sampaikan terkait minimnya lampu penerangan jalan, tapi dari pihak berwenang masih terkendala anggaran untuk penambahan. Jadi kami maksimalkan personel yang di-floating di sana membantu pemudik,” katanya.

Sebelumnya Rendy mengungkapkan, selain di exit tol Pejagan dan Dermoleng, titik rawan kemacetan lainnya berada di simpang tiga Pejagan karena ada perlintasan sebidang kereta api. Kemudian di simpang tiga Brebes Timur yang menjadi titik keluar kendaraan melalui tol Pejagan-Pemalang, perlintasan sebidang juga Dukuhturi, Karangsawah, Kretek, dan Paguyangan. Terpisah, Kabag Ops Polres Tegal Kompol Sudarto menambahkan, titik yang diwaspadai terjadi kemacetan di jalur tengah berada di wilayah Kabupaten Tegal, yakni di pertigaan Klonengan.

Kemacetan berpotensi terjadi karena ada perlintasan kereta api di ruas itu serta pertemuan kendaraan dari arah Slawi, Bumiayu, dan Ketanggungan. “Di pertigaan Klonengan nanti menjadi salah satu titik yang didirikan posyan (pos pelayanan) karena potensi kemacetannya tinggi. Kondisi jalan hanya dua lajur dan ada perlintasan kereta api,” ujar Sudarto. Untuk pengamanan arus mudik dan balik tahun ini, Polres Tegal akan menerjunkan 457 personel.

Para personel yang diterjunkan tersebut berasal dari berbagai kesatuan. Mereka nanti dibagi di tiga titik, yakni di jalur pantura, jalur tengah, dan jalur selatan. “Tiga titik itu fokus pengamanan dan pemantauan selama arus mudik dan balik,” kata Sudarto. Untuk pengamanan dan pemantauan akan didirikan empat posyan dan 32 pos pengamanan (pospam) di sepanjang jalur pantura, jalur tengah dan jalur selatan. “Pos mulai didirikan pada H-8 hingga H+8,” katanya.

Sementara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bina Marga Provinsi Jateng Wilayah Barat, Untung Guntoro mengatakan, pengerjaan proyek peningkatan struktur jalan di ruas Pejagan-Ketanggungan sudah selesai. Selain itu, adanya penutupan satu lajur karena masih dilakukan proses finishing berupa pengerjaan bahu jalan. “Itu karena (ruas jalan yang dibeton) di depan toko-toko jadi sekalian dikerjakan untuk bahu jalan. Tapi secara struktur sepanjang 1,55 km sudah selesai. Maksimum H-10 sudah dibuka seluruh lajur,” kata Untung saat dihubungi kemarin.

Kepolisian Optimalkan Tol Darurat Pejagan- Pemalang

Pada bagian lain, kepolisian akan mengoptimalkan penggunaan jalan tol ruas Pejagan- Pemalang di wilayah Kabupaten Brebes mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan Pantai Utara Jawa saat arus mudik dan balik Lebaran 2015. “Tol darurat sebelum masuk Tegal akan dibuka,” kata Direktur lalu Lintas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Benyamin di Semarang, Jumat (3/7).

Menurut dia, kendaraan kecil dari arah barat akan dialihkan masuk ke tol sepanjang 20 kilometer yang belum selesai pengerjaannya. Pada saat arus mudik, ruas tol darurat itu akan difungsikan satu arah dari barat. “Demikian sebaliknya saat arus balik,” ucapnya. Bagi pengguna kendaraan bermotor yang melalui tol darurat tersebut diimbau berhati- hati mengingat kondisi jalan berdebu. Selain itu, kata dia, masih ada sejumlah bidang tanah belum dibebaskan, tapi bisa dilewati dengan kecepatan rendah.

Kepolisian bersama instansi terkait lainnya, juga telah menyiapkan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan itu. Selain itu akan disiapkan lima hingga tujuh pos pengamanan membantu para pemudik. Menurut dia, mulai dioperasikannya ruas tol Cikopo-Palimanan memang berdampak terhadap peningkatan arus lalu lintas di wilayah Brebes yang sudah disiapkan antisipasinya.

Farid firdaus/ ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3138 seconds (0.1#10.140)